Daftar isi
Negara Malaysia mempunyai beragam etnis yang tersebar di ketiga wilayahnya, yakni Semenanjung, Serawak, dan Sabah. Hal ini sangat mungkin terjadi sebab Malaysia diapit oleh banyak negara yang memberikan pengaruh terhadap budaya dari masyarakat yang datang dan kemudian menetap.
Secara umum, terdapat tiga kelompok penduduk asli di Malaysia, yakni ‘Orang Asli’ yang terbagi ke dalam tiga kelompok besar suku, ‘Orang Penang’ yang terbagi ke dalam 27 kelompok suku, dan ‘Orang Rungus’ yang terbagi ke dalam 32 kelompok suku. Berikut adalah beberapa suku yang ada di Malaysia.
Suku Melayu atau saat ini disebut juga dengan Bangsa Melayu karena populasinya yang sangat besar adalah kelompok etnis austronesia yang tinggal di Semenanjung Malaya, pesisir timur Sumatra, selatan Thailand, dan beberapa wilayah lain di sekitarnya.
Jumlah populasi orang Melayu yang tinggal di Malaysia menjadi terbanyak di dunia, yakni lebih dari 15 juta jiwa. Uniknya, seluruh suku yang mayoritas penduduknya muslim terikat dengan agama Islam dan budaya Melayu. Bahkan terdapat sebuah panji yang menyatakan bahwa apabila seseorang menggunakan bahasa Melayu dan muslim, maka ia adalah Melayu.
Suku yang disebut juga dengan Suku Kadazandusun ini merupakan penduduk pribumi asli. Terdapat 27 subsuku dari suku ini, di antaranya adalah Dusun Liwan, Dusun Lotud, Rungus, Tagahas, Tangara, dan lain-lain. Mereka tinggal di wilayah Sabah, Malaysia, hingga Kalimantan.
Masyarakat Suku Kadazandusun dulunya meyakini adat leluhur, termasuk agama nenek moyang yang bernama Momolianisme dengan tradisi kuat dalam ilmu mistik. Namun, setelah agama Kristen/Katolik dan Islam masuk, kebanyakan dari mereka memeluk agama tersebut, tetapi beberapa tradisinya masih dipertahankan.
Suku Kwijau dikenal sebagai salah satu kelompok etnis asli yang tinggal di Sabah, tepatnya di sebelah timur Malaysia. Suku dengan kepercayaan animisme ini dipercaya menjadi keturunan dari orang-orang Nunuk Ragang. Saat ini, jumlah populasi Suku Kwijau sekitar 11.000 di Malaysia. Akan tetapi,Suku Kwijau juga tersebar di Indonesia, yakni di pulau Kalimantan.
Suku lain yang merupakan penduduk pribumi asli dari Sabah, tepatnya sebelah timur Malaysia adalah Suku Lotud. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, suku ini menjadi bagian dari Suku Kadazandusun yang berasal dari orang melayu-polinesia. Total populasi Suku Lotud sekitar 20 ribu jiwa dengan agama yang dianut mayoritas masyarakatnya adalah Kristen.
Suku Bajau sebenarnya berasal dari Kepulauan Sulu di Filipina Selatan. Namun, karena masyarakat suku ini tinggal secara nomaden di atas laut, mereka menyebar hingga ke negeri Sabah (Malaysia) dan Indonesia. Mayoritas dari Suku Bajau beragama Islam Sunni.
Total populasi Suku Bajau di Malaysia diperkirakan sekitar 436 ribu jiwa dan hal tersebut membuat suku ini menjadi kelompok etnis terbesar kedua. Semakin meningkatnya jumlah masyarakat Suku Bajau membuat mereka kini juga membangun rumah tetap di atas laut.
Suku Dumpas merupakan kelompok penduduk etnis pribumi yang berasal dari wilayah timur Malaysia, yakni Sabah, tepatnya di kampung Rancangan Nangoh dan desa perancanangan di Labuk-Sugut, Sandakan. Jumlah populasi dari Suku Dumpas sekitar 1.500 jiwa dan kebanyakan dari mereka menganut kepercayaan etnis.
Suku Mangkaak juga merupakan kelompok penduduk etnis pribumi yang tinggal di Sabah, tepatnya di daerah Sandakan, Labuk-Sugut, dan Kinabatangan. Jumlah populasi dari suku ini kurang lebih sekitar 20.582 jiwa berdasarkan data tahun 2000. Suku Mangka’ak sebenarnya adalah bagian dari Suku Kadazandusun.
Suku Kedayan atau Kadayan ini sebenarnya merupakan salah satu dari tujuh suku bangsa yang berasal dari Brunei Darussalam. Beberapa orang menyebut suku ini sebagai Melayu Kedayan sebab penggunaan bahasanya yang masuk dalam rumpun bahasa Melayu Lokal.
Awal mula adanya Suku Kedayan di Malaysia adalah karena sebagian dari mereka melakukan migrasi ke wilayah Sarawak dan Sabah. Saat ini, masyarakat Suku Kedayan dapat ditemukan di wilayah Sarawak bagian utara serta pesisir timur dari Sabah dan Labuan.
Suku Idahan memiliki beberapa nama lain, seperti Idaan, Ida’an, Eraan, dan Begahak. Mereka juga merupakan masyarakat etnis pribumi yang tinggal di daerah Sabah, tepatnya di sekitar pesisir timur Sabah bernama Lahad Datu. Berdasarkan data tahun 1987, jumlah populasi masyarakat suku ini kurang lebih 6 ribu jiwa.
Mayoritas masyarakat Suku Idahan menganut agama Islam, tetapi ada pula yang masih menganut sistem kepercayaan animisme yang disebut dengan Begaak. Salah satu hal yang menarik dari suku ini, yaitu mereka memiliki hak eksklusif untuk mengumpulkan sarang burung layang-layang di Gua Madai.
Suku Minokok yang terdapat di wilayah Sabah ini juga merupakan kelompok masyarakat etnis pribumi bagian dari Suku Kadazandusun. Mereka tinggal di sekitar hulu Sungai Kinabatangan, di Sandakan. Jumlah populasi penduduk Suku Minokok berdasarkan data tahun 1991 diperkirakan sekitar 2.000 jiwa. Kebanyakan dari mereka masih menganut animisme dan sepertiganya beragama Kristen.
Terakhir, terdapat Suku Rungus yang dikenal sebagai salah satu bagian di Sabah atau penduduk asli di Kepulauan Borneo. Suku ini juga mendapat julukan Dayak Dusun Rungus atau Momogun. Nenek moyang dari Suku Rungus disebut dengan Rungsud yang bermigrasi dari Nunuk Ragang ke pesisir pantai Semenanjung Kudat dan beberapa daerah lainnya.
Demikianlah beberapa suku yang ada di negara Malaysia. Kesimpulannya, Malaysia sebagai negara yang memiliki letak strategis menyebabkan berkembangnya berbagai suku dan budaya dari proses migrasi masyarakat asal wilayah di sekitarnya. Suku tersebut dikelompokkan ke dalam tiga daerah dengan sebutan ‘Orang Asli’, ‘Orang Penang’, dan ‘Orang Rungus’.
Ketiga suku yang sudah disebutkan tadi kemudian terbagi lagi, seperti Suku Melayu, Suku Dayak Kadazan, Suku Kwijau, Suku Lotud, Suku Bajau, Suku Dumpas, Suku Mangka’ak, Suku Kedayan, Suku Idahan, Suku Minokok, Suku Rungus, dan sebenarnya masih banyak suku-suku lainnya.