Migrasi: Pengertian – Tujuan dan Jenisnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kali ini kita akan mempelajari apa itu migrasi. Berikut penjelasan lengkapnya.

Pengertian Migrasi

Pengertian Menurut KBBI

Migrasi menurut pengertian KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) yaitu perpindahan penduduk dari satu tempat (negara dan sebagainya) ke tempat (negara dan sebagainya) lain untuk menetap.

Pengertian Menurut Para Ahli

  • Rutman (1970)
    Migrasi adalah perpindahan penduduk yang dilakukan karena permasalahan kependudukan. Yaitu permasalahan ekonomi, sosial dan budaya pada wilayah tertentu. Tujuan migrasi ini untuk memperbaiki kehidupan dan mencapai taraf kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya.
  • Rozy Munir (1981)
    Migrasi diartikan sebagai perpindahan penduduk yang memiliki tujuan untuk menetap pada satu tempat. Perpindahan tempat ini melewati batas politik atau negara. Termasuk juga yang dimaksud yaitu melewati batas administratif suatu Negara. Pengertian migrasi menurut Rozy Munir dikatakan sebagai perpindahan yang cukup permanen.
  • La Ode Syarifuddin (1985)
    Pengertian migrasi diartikan sebagai bentuk respon manusia terhadap kondisi atau peristiwa yang tidak menyenangkan atau merugikan di daerah asal manusia tersebut. Salah satu contohnya sistem kepemilikan tanah yang tidak menguntungkan pemilik dan lain sebagainya.

Tujuan Migrasi

Migrasi memiliki tujuan, diantaranya:

  • Meratakan persebaran penduduk
  • Meningkatkan kehidupan ekonomi seseorang
  • Mengurangi kepadatan penduduk di suatu wilayah
  • Memanfaatkan SDA yang ada di daerah yang sedikit sumber daya manusia nya.

Fungsi Migrasi

Migrasi memiliki fungsi sebagai berikut:

  • Agar persebaran penduduk merata
  • Agar tingkat pendidikan yang diinginkan tercapai
  • Mendapatkan SDA yang mencukupi
  • Mencari lapangan pekerjaan.

Penyebab Terjadinya Migrasi

Penyebab terjadinya migrasi juga berhubungan dengan masalah ekonomi suatu daerah. Berikut diantaranya:

  • Tidak Ada Lapangan Pekerjaan

Sedikitnya lapangan pekerjaan di daerah asal yang tersedia menjadi salah satu faktor Salah satu penyebab terjadinya migrasi.

Permasalahan lapangan pekerjaan ini mendorong seseorang untuk meninggalkan daerah asalnya dan bermigrasi ke daerah lain yang memiliki lapangan pekerjaan sesuai harapannya.

  • Kepadatan Penduduk

Faktor kepadatan penduduk di daerah asal adalah alasan terjadinya migrasi.

Kepadatan penduduk memicu berbagai permasalahan kehidupan antara lain banyaknya pengangguran.

Jumlah manusia dengan usia produktif tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia maka dapat berpengaruh pada tingginya tindak kejahatan di masyarakat.

Maka dari itu pentingnya mengetahui dinamika penduduk suatu wilayah dengan mengadakan sensus penduduk.

Sumber daya alam merupakan faktor penting yang menunjang kehidupan manusia.

Alasan ini menjadi pendorong manusia untuk bermigrasi ke daerah lain.

Jenis tanah yang gersang dan sumber air sedikit memberikan kesusahan seseorang untuk hidup sehari-hari apalagi untuk bercocok tanam.

Contoh: Sebuah keluarga memutuskan untuk migrasi ke desa lain yang memiliki curah hujan lebih tinggi agar mereka mendapatkan hasil pertanian yang baik.

  • Memperbaiki Taraf Hidup

Faktor ekonomi adalah permasalahan yang dominan dan menjadi alasan utama untuk bermigrasi.

Keinginan seseorang untuk meningkatkan taraf hidup agar mencapai kesejahteraan hidup mendorong seseorang untuk berpindah ke tempat lain yang lebih menjanjikan.

Contoh: Berpindah dari kota kecil ke ibukota untuk bekerja di perusahaan multi nasional yang memberikan gaji lebih tinggi dan jenjang karir yang menjanjikan.

  •  Melanjutkan Pendidikan

Faktor lain yang mendorong untuk bermigrasi yaitu tujuan mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi.

Tidak semua sekolah dengan jenjang atas mencapai beberapa pelosok atau desa, sementara keinginan individu memiliki pendidikan yang berkelanjutan.

Hal ini menjadi penyebab terjadinya migrasi atau perpindahan ke tempat lain demi mendapatkan pendidikan yang dituju.

Sebagai contoh, seorang pemuda dari Papua merantau ke Jawa untuk melanjutkan kuliah di suatu jurusan, jurusan yang ia pilih tidak tersedia di universitas di Papua.

  • Alasan Politik

Alasan perbedaan pandangan politik sehingga menimbulkan keputusan untuk bermigrasi, sebenarnya jarang terjadi.

Tetapi tetap ada individualisme yang melakukan migrasi dengan alasan politik.

Alasan tidak lagi nyaman hidup berdampingan karena berbeda pandangan politik dengan warga atau masyarakat menjadi alasan seseorang meninggalkan daerah asalnya.

Contoh: Pada tahun 1998 banyak warga dari Timor Leste (dulu adalah provinsi Timor-timur) yang memilih bermigrasi ke wilayah Indonesia Timur.

Hal ini disebabkan pengaruh keadaan politik setelah Timor Leste memisahkan diri dari Indonesia.

  • Hubungan Sosial

Faktor hubungan sosial menjadi alasan lain bagi individu untuk berpindah dari tempat asalnya.

Karena memiliki hubungan sosial yang tidak baik dan tidak dapat ditemukan penyelesaiannya dan mungkin merasa terkucilkan. Faktor-faktor ini dapat menjadi alasan bermigrasi.

Contoh: Sebuah keluarga memutuskan pindah ke kota lain untuk mencari kehidupan sosial yang dirasa nyaman bagi kehidupan keluarganya.

Jenis-jenis Migrasi

Migrasi Nasional

Migrasi nasional adalah perpindahan penduduk di dalam satu wilayah negara yang dilakukan dengan tidak adanya keterpaksaaan dengan tujuan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Migrasi nasional terbagi menjadi 6, diantaranya:

1. Transmigrasi

Transmigrasi adalah perpindahan penduduk yang dilakukan dari daerah yang padat penduduk menuju ke daerah yang memiliki jumlah populasi penduduk sangat sedikit.

Ada beberapa jenis transmigrasi:

  • Transmigrasi umum
    Diselenggarakan dan dibiayai oleh pemerintah pusat.
  • Transmigrasi sektoral
    Diselenggarakan dan dibiayai oleh pemerintah daerah.
  • Transmigrasi Swakarsa
    Dilakukan mandiri dan menggunakan biaya transmigran sendiri.

Contoh: Pemerintah mengadakan program transmigrasi besar-besaran pada era orde baru.

Transmigran berasal dari pulau jawa disebar ke kalimantan dan sumatra, bertujuan untuk mengurangi kepadatan penduduk di pulau jawa sekaligus membuka lapangan pekerjaan di Kalimantan dan Sumatra.

2. Urbanisasi

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa menuju kota. Urbanisasi ini banyak dilakukan penduduk desa untuk mencari upah yang lebih tinggi, fasilitas umum yang baik dan gaya hidup yang lebih modern.

Secara keseluruhan urbanisasi ini dilakukan penduduk desa dengan alasan meningkatkan taraf hidup.

Contoh: Seorang pemuda dari desa datang ke kota industri untuk bekerja sebagai buruh pabrik.

3. Ruralisasi

Pengertian rulalisasi adalah perpindahan penduduk dari kota ke desa atau ke tempat asalnya, setelah lama tinggal di kota.

Contoh: Setelah menyelesaikan studinya di universitas, seorang pemuda pulang dan menetap di desanya.

Pemuda itu turut memberikan ilmunya untuk memajukan pertanian di desanya.

4. Forensen

Forensen dapat diartikan dengan istilah yang umum dipakai yaitu melaju. Contoh: Orang yang setiap hari bekerja di luar kota, berangkat dari kota asal ke kota lain dan langsung pulang ke kota asal setelah jam kerja usai.

5. Turisme

Turisme adalah perpindahan sementara dengan tujuan berwisata ke sebuah tempat. Perpindahan ini sifatnya tidak permanen.

Contoh: Sebuah keluarga melakukan perjalanan wisata ke pulau Bali selama satu minggu.

6. Evakuasi

Perpindahan penduduk yang dilakukan karena adanya bencana. Bencana alam dan perang termasuk akibat terjadinya evakuasi.

Perpindahan penduduk evakuasi ini hanya sementara hingga keadaan di daerah asal sudah kondusif untuk kembali ditinggali.

Contoh: Evakuasi penduduk desa di Kaliurang ke daerah kota Jogyakarta akibat meletusnya gunung Merapi.

Migrasi Internasional

Migrasi internasional merupakan perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lain.

Migrasi Internasional atau Antar negara terdiri dari 4 jenis. Berikut penjelasannya.

1. Imigrasi

Imigrasi artinya masuknya penduduk dari sebuah negara ke negara lain. Tujuan perpindahan penduduk tersebut adalah menjadi bagian dari negara tersebut.

Contoh: Para pemain sepak bola dari luar negeri yang menetap dan bekerja bagi klub bola nasional. Pemain bola ini mendapatkan naturalisasi dari negara.

2. Emigrasi

Emigrasi adalah penduduk yang keluar dari sebuah negara ke negara lain. Penduduk yang keluar ini menetap dan memiliki tujuan untuk menjadi warga negara permanen.

Contoh: Seorang ilmuwan dari Indonesia yang memilih tidak kembali ke negaranya.

Memilih menetap dan menjadi warga negara Australia karena mendapatkan pekerjaan sesuai dengan tujuan hidupnya.

3. Remigrasi (repatriasi)

Memiliki pengertian kembalinya penduduk dari negara lain ke negara asalnya.

Contoh: Sekelompok anak muda yang sudah menyelesaikan studinya di luar negeri kembali pulang ke negara asalnya.

4. Turisme

Perpindahan penduduk ini hanya sementara dan dalam waktu yang singkat. Tujuannya untuk berwisata ke luar negeri

Contoh: Melakukan umroh ke tanah suci.

Dampak terjadinya Migrasi

1. Sirkulasi

Migrasi memiliki dampak positif terhadap sirkulasi yaitu:

  • Penyerapan tenaga kerja dari luar daerah
  • Upah tenaga kerja lebih murah
  • Sarana transportasi meningkat karena pekerja forensen (penglaju)
  • Terjadi pemerataan pendapatan.

Migrasi juga memiliki dampak negatif antara lain:

  • Menimbulkan kepadatan lalu lintas
  • Peluang kerja bagi penduduk asli berkurang
  • Kenaikan jumlah penduduk mengakibatkan kepadatan penduduk yang berimbas pada beban pada wilayah tersebut.

2. Urbanisasi

Urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota memiliki dampak positif yaitu:

  • Angka pengangguran di desa menurun
  • Kesejahteraan keluarga di desa meningkat
  • Pelaku ekonomi dalam urbanisasi dapat membuka usaha/lapangan kerja di desa asalnya.

Sedangkan dampak negatif urbanisasi antara lain:

  • Berkurangnya individu dengan usia produktif di desa.
  • Semakin sempitnya peluang kerja di kota
  • Semakin banyak terbentuk kawasan kumuh di kota
  • Kesenjangan sosial di masyarakat kota
  • Banyak muncul sektor informal di kota seperti pedagang asongan, pedagang kaki lima dan lain-lain.
  • Sarana dan prasarana sosial yang tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang meningkat.
  • Pengangguran yang menyebabkan naiknya angka kriminalitas.

3. Transmigrasi

Transmigrasi memiliki dampak positif antara lain:

  • Pemerataan kepadatan penduduk
  • Hasil pertanian dan kesejahteraan masyarakat meningkat
  • Memunculkan pembangunan di berbagai sektor di daerah baru.
  • Menambah rasa persatuan dan kesatuan dipicu dengan berbaurnya suku dan agama dari luar daerah.

Transmigrasi juga memiliki dampak negatif antara lain:

  • Area hutan yang berkurang karena berubah menjadi pemukiman
  • Habitat hewan liar terganggu
  • Isu sosial, terutama munculnya kecemburuan sosial yang menyebabkan konflik antara penduduk asli dan transmigran.

Cara Mengatasi Migrasi yang Berlebihan

Dampak-dampak yang terjadi akibat terjadinya migrasi tidak dapat dihindari, maka pemerintah telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi dampak migrasi.

Berikut cara-cara mengatasi dampak migrasi:

  • Pemerataan pembangunan ekonomi antar daerah agar tidak terjadi kesenjangan pembangunan di daerah yang satu dengan yang lain
  • Merealisasikan program pembangunan desa. sebagai contoh IDT (Inpres Desa Tertinggal) dan program Bangga Suka Desa.
  • Memberikan bantuan dan program bagi petani untuk meningkatkan hasil pertanian.
  • Memunculkan kegiatan industri yang berlokasi di pinggiran kota. Dengan tujuan dapat menyerap tenaga kerja dari desa.
  • Memberlakukan aturan administratif yang mengatur kependudukan. Khususnya kebijakan tertentu yang mengatur hak bagi pendatang.
  • Melaksanakan pembangunan terpadu antar daerah dalam satu kawasan.


fbWhatsappTwitterLinkedIn