Ekonomi

Supplier: Pengertian – Tugas Beserta Kelebihan dan Kekurangannya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dalam kegiatan produksi barang dan jasa dikenal istilah supplier atau yang dikenal dengan istilah pemasok. Pada kesempatan kali ini akan dibahas lebih lanjut mengenai beberapa hal yang perlu diketahui tentang supplier dan juga perannya dalam kegiatan ekonomi.

Pengertian Supplier

Kata supplier berasal dari bahasa Inggris Supplier yang artinya pemasok. Kata ini merupakan turunan dari kata Supply yang berarti suplai atau pasokan.

Supplier bisa didefinisikan sebagai pihak atau orang yang menyediakan bahan baku untuk diolah menjadi produk jadi atau setengah jadi. Sebagai contoh adalah petani tebu adalah supplier yang menjual tebunya ke pabrik gula atau perusahaan kain yang memasok bahan baku kain untuk industri garment.

Karakteristik Supplier

Supplier memiliki beberapa karakteristik atau ciri-ciri tertentu, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Supplier merupakan pemasok bahan baku bagi dunia manufaktur (industri) atau jasa.
  • Supplier bisa memasok bahan baku berupa barang mentah  ataupun barang setengah jadi.
  • Suplier tidak berhubungan secara langsung dengan konsumen.

Fungsi Supplier

Supplier memegang fungsi yang sangat penting dalam dunia industri atau manufaktur barang ataupun jasa. Tanpa keberadaan supplier, produsen bisa mengalami kesulitan dalam mencari dan memperoleh bahan baku yang dibutuhkannya untuk memproduksi barang.

Diantara fungsi supplier adalah:

  • Sebagai pihak yang menyediakan bahan baku industri, baik bahan mentah atau setengah jadi.
  • Sebagai penjaga pasokan bahan baku sehingga kegiatan produksi tidak terhambat.
  • Sebagai pengontrol kualitas bahan baku yang digunakan dalam proses produksi.

Tugas Supplier

Dalam menjalankan fungsi-fungsinya tersebut diatas, maka supplier memiliki beberapa tugas sebagai berikut:

  • Memastikan ketersediaan bahan baku yang akan dipasok kepada produsen
  • Memastikan kualitas bahan baku sesuai dengan yang diinginkan oleh produsen
  • Mengatur tata cara penyimpanan bahan baku yang belum dikirimkan kepada perusahaan produksi agar tetap terjaga kualitasnya.
  • Memastikan proses pengiriman bahan baku secara aman dan tepat waktu.

Jenis Supplier

Berdasarkan jenis produk yang dipasok, supplier dibedakan menjadi dua, yaitu:

  • Supplier Barang, yakni supplier yang menyuplai atau memasok produk berupa barang atau bahan baku kepada perusahaan industri. Misalnya supplier tepung untuk pabrik roti, supplier kapas untuk pabrik kain, dan sebagainya.
  • Supplier Jasa, yakni supplier yang menyuplai atau memasok jasa atau layanan kepada perusahaan atau perorangan yang membutuhkan. Misalnya supplier asisten rumah tangga (ART), supplier jasa cleaning service ke perusahaan-perusahaan, dan sebagainya.

Berdasarkan jenis barang yang disuplai, maka supplier barang dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

  • Supplier bahan material fabrikasi, yakni supplier yang menyediakan bahan baku atau material yang sebelumnya telat terlebih dahulu diproses di tempat supplier sesuai dengan kesepakatan.
  • Supplier bahan material non-fabrikasi, yakni supplier yang memasok bahan produksi ataupun material tanpa harus melalui proses khusus sebelumnya.

Strategi Supplier

Dalam menjalankan usahanya untuk menyuplai atau memasok barang, maka supplier perlu melakukan strategi yang tepat agar kegiatan yang dilakukan tidak mengalami hambatan yang berarti.

Beberapa strategi yang  bisa diterapkan oleh supplier untuk menjaga aliran usahanya adalah sebagai berikut:

  • Menetapkan harga yang bersaing
  • Senantiasa menjaga kualitas bahan baku atau jasa yang dipasoknya
  • Menjaga agar pasokan produknya tepat waktu sehingga tidak menghambat proses produksi perusahaan
  • Menjaga hubungan baik dengan perusahaan yang dipasoknya.

Cara Kerja Supplier

Secara garis besar, supplier bekerja dengan cara menyediakan bahan baku industri dan kemudian mengirimkannya kepada produsen yang memerlukannya untuk kegiatan produksi. Untuk itu, supplier harus melakukan hal-hal sebagaimana disebutkan berikut ini:

  • Melakukan pengadaan bahan baku yang diperlukan oleh produsen, baik itu bahan yang diproduksi atau dihasilkan sendiri atau dengan mencarinya dari pihak lain.
  • Melakukan penyusunan informasi mengenai bahan baku yang akan ditawarkannya untuk industri.
  • Melakukan proses penawaran bahan baku kepada industri yang membutuhkan, baik secara langsung maupun melalui tender.
  • Jika ada permintaan dari perusahaan yang  berminat membeli bahan baku tersebut, maka supplier dan pihak pabrik akan melakukan kesepakatan bisnis.
  • Supplier harus menyediakan kebutuhan bahan baku pabrik secara rutin dan stabil serta melakukan pengiriman tepat waktu sebagaimana yang telah disepakati
  • Supplier juga harus menjaga kualitas bahan baku yang dipasoknya demi menjaga rantai pasokan tetap berjalan lancar.

Hubungan Supplier dengan Perusahaan

Sebagaimana telah diketahui dari pembahasan sebelumnya bahwa supplier merupakan pihak yang menjadi mata rantai utama dalam kegiatan produksi untuk kelangsungan sebuah perusahaan. Oleh karenya, supplier dan perusahaan memiliki hubungan timbal balik yang saling bergantung dan saling memengaruhi satu sama lain.

Sebuah perusahaan membutuhkan keberadaan supplier untuk membantunya dalam memperoleh bahan baku yang dibutuhkan secara rutin, tepat waktu, dan terjaga kualitasnya sehingga kegiatan produksi yang dilakukan dapat berjalan lancar dan stabil. Disisi lain, supplier juga memerlukan perusahaan yang mau menggunakan atau membeli produk yang disuplainya sehingga usahanya bisa berjalan dan berkembang dengan baik.

Dengan keterkaitan hubungan yang erat dan saling membutuhkan antara supplier dengan perusahaan maka hendaknya supplier dan perusahaan memposisikan masing-masing sebagai rekan usaha.

Kelebihan dan Kekurangan Supplier

Kegiatan suplai produk yang dilakukan oleh supplier tentunya memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari supplier adalah:

  • Ketika telah mendapatkan perusahaan yang disuplainya secara tetap, maka usaha supplier bisa berjalan lancar bahkan berkembang dengan baik.
  • Suplai barang kepada produsen besar tentunya akan mendapat keuntungan yang besar pula.
  • Bisa melakukan suplai produk ke berbagai perusahaan sehingga bisa mengembangkan usahanya dengan skala lebih besar.

Adapun kekurangan dari supplier adalah:

  • Harus menyediakan barang dengan jumlah dan kualitas sebagaimana yang diminta perusahaan.
  • Memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga kualitas barang dan ketepatan waktu pengiriman.
  • Resiko keterlambatan suplai barang dan kualitas yang tidak sesuai keinginan perusahaan akan mengancam keberlangsungan kerjasama dengan perusahaan.

Kesimpulan Pembahasan

Supplier adalah pihak yang bertanggung jawab untuk menyediakan atau memasok bahan baku atau produk barang dan jasa kepada perusahaan dan produsen yang memerlukan. Dengan fungsinya yang vital bagi keberlangsungan proses produksi, maka supplier menjadi salah satu mata rantai kegiatan ekonomi, utamanya produksi, yang sangat penting bagi keberlangsungan usaha produksi barang dan jasa.

Sebagai pihak yang berfungsi sebagai penyedia bahan baku industri, maka supplier memiliki sejumlah tugas penting seperti menjaga ketersediaan bahan baku dalan jumlah yang diperlukan, menjaga kualitas bahan baku selama masa penyimpanan dan pengiriman, serta menjaga ketepatan waktu pengiriman bahan baku. Pelaksanaan tugas dengan baik yang dilakukan oleh supplier akan sangat mempengaruhi keberlangsungan proses produksi perusahaan dan juga keberlasngsungan usaha supplier sendiri.

Untuk dapat menjalankan dan mengembangkan usahanya dengan baik, maka supplier perlu melakukan sejumlah strategi tertentu. Selain itu, supplier juga harus menjaga agar cara kerjanya agar hubungannya dengan perusahaan tetap terjaga dengan baik. Akhirnya, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, usaha menjadi supplier bisa menjadi pilihan bidang profesi yang layak untuk ditekuni.