Daftar isi
Tanah yang sebenarnya terbentuk saat organisme hidup di dalam pecahan batuan. Tumbuhan lumut kerak yang relatif sederhana, menangkap dan menahan pertikel meneral yang lebih halus dalam debu yang terbawa oleh angin dan air, serta menyerap zat-zat makanan mineral.
Tumbuhan lumut kerak ini juga melepas karbondioksida yang bersama dengan air, membantu melarutkan mineral pada regolit. Berikut adalah tahapan pembentukan lapisan tanah:
Tahap Pertama
Sewaktu bagian tumbuhan mati, bakteri dari jamur muncul, memakan, dan mengurai sisa-sisa tumbuhan yang mati. Zat makanan pada tumbuhan yang mati tersebut dibebaskan dan dapat digunakan oleh tumbuhan yang hidup.
Tumbuhan hijau yang mengurai juga menghasilkan asam organik yang meralutkan banyak mineral pada regolit.
Tahap Kedua
Pada waktunya, terbentuk lapisan tipis bahan organik yang bersenyawa dengan bahan mineral pada regolit yang merupakan permukaan tanah sebenarnya.
Lumut-lumut yang lebih besar tumbuh subur menahan lebih banyak mineral dan menyumbangkan jasad-jasadnya. Akhirnya, tanah tersebut menjadi cukup mampu untuk menyediakan bahan makanan pokok yaitu air dan pendukung utama untuk pertumbuhan rerumputan, semak-semak, perdu, dan juga pepohonan.
Tahap Ketiga
Secara bertahap, hampir semua permukaan tanah kini dilapisi humus, hasil reaksi kimia yang dilakukan oleh mikroba tanah.
Dalam pembentukan lapisan tanah terdapat pelapis yaitu Humus. Humus adalah senyawa protein dan lignin (salah satu komponen pembangun dinding sel tumbuhan), yang berfungsi ;
- Mempertahankan semua nitrogen, belerang, serta fosfor
- Menarik dan menahan air, gas, dan ion yang diperlukan oleh tumbuh-tumbuhan (partikel tanah menjadi terkumpul)
- Bila humus mengurai, menghasilkan panas sehingga tanah terhangatkan dan biji tumbuh-tumbuhan pada tingkat yang lebih tinggi dapat segara berkecambah.