Daftar isi
Kembali lagi dengan HaloEdukasi, Kesempatan kali ini kita akan membahas pelajaran geografi mengenai erosi tanah, simak pembahasan berikut ini.
Pengertian Erosi Tanah
Erosi tanah merupakan suatu keadaan dimana lapisan tanah bagian atas menjadi menipis akibat terjadinya pengikisan tanah oleh beberapa elemen seperti angin, air, atau es.
Erosi tidak sama dengan pelapukan akibat cuaca, yang mana merupakan proses penghancuran mineral batuan dengan proses kimiawi maupun fisik, atau gabungan keduanya.
Penyebab Terjadinya Erosi Tanah
Adapun beberapa penyebab terjadinya erosi tanah, sebagai berikut:
Faktor Iklim
Intensitas hujan yang cukup tinggi akan menimbulkan erosi. Tetesan butiran-butiran hujan yang jatuh ke atas tanah mengakibatkan pecahnya agregat-agregat tanah yang diakibatkan oleh tetesan butiran hujan yang memiliki energi kinetik yang cukup besar.
Faktor Geologi
Terjadinya erosi tanah juga sangat dipengaruhi oleh kondisi geologi suatu area seperti kemiringan lahan, panjangnya lahan, tipe batuan,
Tipe sedimen, maupun permeabilitas lahan. Semakin curam suatu area, maka energi air untuk mengangkut material-material tanah akan semakin besar.
Topografi
Unsur topografi yang mempengaruhi erosi adalah kemiringan lereng dan panjang lereng.
Makin besar kemiringan lereng, intensitas erosi air makin tinggi. Hal ini berkaitan dengan energi kinetik aliran limpas yang semakin besar sejalan dengan semakin besar kemiringan lereng.
Proses Terjadinya Erosi Tanah
Foster erosi tanah bisa terjadi melalui tahapan-tahapan proses seperti :
- Detachment
Pada saat terjadi tumbukan air maupun angin yang terjadi dengan intensitas yang tinggi, maka hal tersebut dapat menyebabkan pecahnya agregat tanah menjadi partikel-partikel tanah yang akhirnya akan terlepas. - Transportation
Proses setelah terjadinya pengelupasan oleh air hujan yang menghasilkan partikel tanah adalah proses pengangkutan. Dimana ketika partikel tanah terlempar ke udara maka partikel tersebut akan kembali jatuh ke bumi akibat gravitasi bumi. Pada lahan yang miring, partikel tanah tersebut akan tersebar ke arah bawah searah dengan lereng dimana partikel tanah tersebut akan menyumbat pori-pori tanah. - Depotition atau sedimentation
Pada akhirnya, partikel-partikel tanah yang terlepas tersebut akan mengalami pengendapan di tempat yang baru, yaitu daerah yang lebih rendah seperti di dasar sungai atau waduk.
Jenis Erosi Tanah
Berikut adalah beberapa jenis dari erosi tanah, sebagai berikut:
- Erosi Percikan (Splash erosion)
Erosi Percikan adalah proses terkelupasnya partikel-prtikel tanah bagian atas oleh tenaga kinetik air hujan bebas atau sebagai air lolos. - Erosi Kulit (Shet Erosion)
Erosi Kulit adalah erosi yang terjadi ketika lapisan tipis permukaan tanah di daerah berlereng terkikis oleh kombinasi air hujan dan air larian (runoff). - Erosi Alur (rill erosion)
Erosi Alur adalah pengelupasan yang diikuti dengan pengangkutan partikel-partikel tanah oleh aliran air larian yang terkonsentrasi di dalam saluran-saluran air. - Erosi Parit (gully erosion)
Erosi Parit adalah sama dengan erosi alur, sehingga pada mulanya erosi parit ini dianggap sebagai kelanjutan dari erosi alur. Proses terjadinya erosi parit dikarenakan awal mulanya pembentukan depresi pada lereng sebagai akibat adanya bagian lahan atau tanaman penutupnya jarang akibat dari pembakaran atau perumputan.
Dampak Erosi Tanah
Berikut adalah dampak yang akan terjadi saat erosi tanah:
- Kehilangan unsur hara dan kerusakan struktur tanah
- Tanah menjadi tandus
- Menurunnya kesuburan tanah atau bahkan menjadi tidak dapat dimanfaatkan untuk bercocok tanam
- Kerusakan bangunan
- Penurunan hasil pertanian yang berpengaruh pada pendapatan petani
- Peningkatan penggunaan pupuk
- Penurunan kemampuan tanah dalam menyerap air yang bisa mengakibatkan terjadinya banjir.
Cara Mencegah Erosi Tanah
- Lakukan Konservasi Tanah
- Membuat Terasering
- Countur Farming
- Membuat Tanggul Pasangan
- Optimalkan Drainase atau Saluran Air
- Lakukan Rotasi Tanam (Crop Rotation).