Daftar isi
Bukit Barisan Selatan merupakan salah satu dari tiga naman nasional di Sumatara yang mendapatkan penghargaan dari UNESCO tahun 2004. Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, atau yang lebih dikenal dengan TNBBS, memiliki serangkaian pegunungan Bukit Barisan dengan hutan mangrove, hutan pamah tropika, hingga pegunungan di Sumatera.
TNBBS memiliki luas wilayah sekitar 355.511 hektar dan terletak pada dua provinsi, yaitu Provinsi Lampung dan Provinsi Bengkulu. Banyak hal yang dapat anda jelajahi pada TNBBS ini, akan dibahas selengkapnya pada artikel ini.
Pada tahun 1935, kawasan TNBBS merupakan Kasawan Suaka Margasatwa melalui Besluit van der Gauverneur General van Nederlandsch Indie No. 28 stbl. 621 tahun 1935 dengan nama Suaka Margasatwa Sumatera Selatan I. Kawasan tersebut baru berganti nama menjadi TNBBS pada tahun 1982 dengan surat Pernyataan Menteri Pertanian No.736/Mentan/X.1982.
Saat berganti nama, TNBBS mendapatkan hak luas wilayah sebesar 365 ribu hektare. Luas tersebut mengalami penambahan menjadi 366.511 ha sesaui dengan SK Menteri Kehutanan Nomor 71/Kpts-II/1990.
Pada tahun 2000, menurut Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 256/Kpts-II/2000 tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan di Wilayah Provinsi Lampung, TNBBS melakukan perluasan wilayah dengan menambahkan CAL Bukit Barisan Selatan dalam kesatuannya.
Keunikan utama yang dimiliki oleh TNBBS adalah Unit Konservasi Harimau yang hanya dimiliki oleh tiga taman nasional di Sumatera. TNBBS memiliki prioritas tertinggi mengenai konservasi harimau dibandingkan dengan taman nasional lainnya. Selain itu, TNBBS juga memiliki ekosistem hutan dataran rendah yang terbesar se Asia Tenggara.
TNBBS juga sangat berkontribusi terhadap kehidupan masyarakat di sekitarnya. Hal ini disebabkan karena TNBBS tergolong dalam daerah tangkapan air atau catchment area. TNBBS memiliki 23 sungai besar dan ratusan anak sungai yang mengalir sepanjang pesisir Kabupaten Tenggamus, Lampung Barat, dan Bengkulu Selatan.
TNBBS terletak di bagian ujung selatan Pegunungan Bukit Barisan dengan variasi lahan yang cukup beragam, termasuk datar, landai, bergelombang, berbukit-bukit curam, hingga bergunung-gunung dengan ketinggian 0-1964 m dpl. Kawasan nasional ini juga tergolong daerah labil karena terletak di zona sesar utama Sumatera (Zona Sesar Semangka).
Daerah utara dan tengah taman nasional merupakan daerah pegunungan (1000 – 2000 mdpl), sedangkan daerah selatan taman nasional merupakan dataran rendah (0 – 600 mdpl) dan sedikit berbukit (600 – 1000 mdpl). Puncak tertinggi yang dapat ditemukan dalam TNBBS adalah puncak Gunung Palung pada ketinggian 1964 mdpl di sebelah barat Danau Ranau, Lampung Barat.
TNBBS memiliki 6 jenis tanah berbeda yaitu tanah Aluvial, Rensina, Latosol, Podsolik Merah Kuning dan 2 jenis Andosol. Jenis-jenis tersebut dibuat dan diteliti oleh Lembaga Penelitian Tanah Bogor pada tahun 1976. Tanah Podsolik Merah Kuning memiliki presentase lebih banyak dan tersebar merata di seluruh TNBBS.
Menurut Lembaga Penelitian Tanah pada tahun 1965, TNBBS memiliki batuan endapan (Miosin Bawah, Neogen, Paleosik Tua, Aluvium), Batuan Vulkanik (Recent, Kuatener Tua, Andesit Tua, Basa Intermediet), dan Batuan Plutonik (Batuan Asam). Jenis batuan yang paling banyak ditemukan adalah Batuan Vulkanik, terutama di bagian rendah dan utara wilayah TNBBS.
TNBBS memiliki keseimbangan iklim yang cukup baik. Tipe iklim yang lebih basah berada pada sisi barat taman nasional dan tipe iklim yang lebih kering berada di sisi timur taman nasional
Curah hujan pada TNBBS sekitar 3500 mm dengan temperatur antara 20 hingga 28 derajat Celcius. Kelembapan udara di TNBBS cukup tinggi dengan kisaran antara 80 hingga 90 persen.
Terdapat lebih dari 514 jenis pohon dan 98 jenis tumbuhan bawah, beberapa diantaranya adalah :
Untuk fauna, TNBBS hampir memiliki seluruh jenis hewan, kecuali orangutan sumatera. Beberapa jenis fauna yang dapat anda temukan di TNBBS adalah :
Beberapa kegiatan dan destinasi wisata yang dapat anda nikmati di TNBBS adalah :
Beberapa wilayah TNBBS mulai mengalami penyusutan akibat perubahan wilayah menjadi pemukiman, pengolahan, dan perkebunan. Kondisi tersebut dapat menyebabkan ancaman yang besar bagi flora dan fauna yang tinggal didalamnya.
Perburuan liar juga menjadi salah satu ancaman serius terhadap spesies-spesies di dalamnya. TNBBS menjamin keamanan, stabilitas, dan bahkan peningkatan populasi pada beberapa jenis fauna diantaranya adalah :