Daftar isi
Indonesia dikenal dengan sebutan Ring of Fire atau Cincin Api Pasifik, karena Indonesia berada di pusat wilayah berbentuk tapal kuda atau disebut juga sabuk gempa pasifik yang sering mengalami letusan gunung berapi dan gempa bumi.
Gempa bumi yang terjadi di bumi ini 81% bersumber di sepanjang wilayah cincin api sedangkan 17% gampa terbesar terjadi di sabuk Alpide yang membentang dari pulau Jawa hingga Sumatra. Indonesia sendiri memiliki jumlah gunung api aktif terbanyak di dunia, yaitu 127 gunung, namun menurut data hanya 69 gunung aktif yang aktif dipantau.
Indonesia memiliki banyak keuntungan karena memiliki banyak gunung berapi, tanah yang subur dengan kondisi tanah yang dapat dijadikan pertanian dan perkebunan, memiliki sumber daya alam mineral yang melimpah danjuga objek wisata alam.
Namun tinggal di wilayah yang dikelilingi oleh banyak gunung berapi juga memiliki kerugian bagi masyarakat, kerugian tersebut terutama dialami masyarakat sekitar saat gunung berapi meletus. Itulah mengapa pengetahuan tentang vulkanisme penting diketahui oleh masyarakat.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) adalah lembaga di bidang vulkanologi serta mitigasi bencana geologi, tugasnya memberikan informasi terkait dengan status gunung berapi dan juga gempa bumi. PVMBG biasanya bekerjas sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengantisipasi bencana alam
Kedua lembaga tersebut bertugas memberikan informasi yang terkait dengan aktivitas dan status gunung berapi di Indonesia. Tingkat aktivitas gunung api Indonesia terbagi menjadi 4 level, hal ini diatur di dalam Peraturan Menteri ESDM No. 15 Tahun 2011.
Tingkat aktivitas gunung berapi tersebut antara lain Level 1 artinya status gunung normal, level 2 artinya waspaday, level 3 berarti siaga dan level 4 adalah status paling berbahaya yaitu awas.
Status level gunung ini diinfokan dengan tujuan keselamatan masyarakat di wilayah gunung berapi, aparat berwajib akan mengambil tindakan yang diperlukan sesuai dengan aktivitas gunung. Tindakan tersebut disebut juga mitigasi bencana.
Sebelum sebuah gunung berapi meletus gunung akan memunculkan gejala-gejala tertentu, gejala ini disebut juga gejala pravulkanik. Meskipun pravulkanik ini secara detail lebih diketahui oleh PVBMG, namun masyarakat perlu juga mengetahui tanda umum gunung berapi akan meletus.
Berikut tanda-tanda gunung berapi akan meletus:
Akibat adanya aktivitas magma di lapisan bawah meningkat dan posisi magma mendekat ke permukaan bumi, maka hawa panas lebih banyak yang keluar dari gunung. Suhu di lereng dan sekitar kawah otomatis akan semakin tinggi jauh di batas ambang suhu normal.
Panas yang dihasilkan dari aktivitas magma yang meningkat dan letak magma semakin mendekati permukaan bumi membuat mata air di sekitar gunung mengering. Cadangan air tanah akan menguap karena panas magma dan juga beberapa aktivitas vulkanis lain seperti gempa kecil.
Gempa tremor juga mungkin akan dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di sekitar gunung, gempa tremor terjadi karena meningkatnya aktivitas gerakan magma ke segala arah.
Adanya tekanan endogen yang besar dapat membuat lapisan batuan bergerak tak beraturan sehingga menghasilkan gerakan vulkank atau gempa. Adanya peningkatan aktivitas gempa tersebut menjadi tanda penting yang menandakan akan terjadinya erupsi.
Jika gempa sudah disertai dengan gemuruh dan abu vulkanis sudah dikeluarkan dari gunung, biasanya status gunung tersebut berada di status level 3 atau siaga.
Satwa liar yang habitatnya di hutan lereng gunung memiliki kepekaan yang lebih terhadap perubahan aktivitas alam. Meningkatnya suhu di area lereng gunung serta gempa tremor yang terjadi membuat insting hewan-hewan tersebut untuk meninggalkan habitatnya dan biasanya hingga ke pemukiman warga.
Suara gemuruh yang berasal dari gunung adalah aktivitas magma yang sedang bergerak menuju ke permukaan bumi. Suara gemuruh ini juga disertai terjadinya gempa. Jika suara gemuruh dan gempa menunjukkan frekuensi yang lebih sering, artinya gunung tersebut sudah di status level 4.
Gemuruh ini menandakan gunung di status “Awas” yang artinya segera meletus atau sedang mengalami letusan. Level 4 atau status awas adalah tahap akhir di mana gunung api meletus, ditandai dengan keluarnya gas, asap dan debu vulkanik dalam jumlah sangat banyak dan disusul letusan di 24 jam berikutnya.
Tanda-tanda yang muncul ketika gunung berapi akan meletus ini biasanya sudah dipahami oleh penduduk di sekitar gunung berapi, sangat penting bagi kita semua untuk memiliki pengetahuan tentang mitigasi bencana alam mengingat tempat tinggal kita berada di wilayah cincin api.