Daftar isi
Selain untuk dijadikan sebagai sarana ritual, ternyata tarian kerap dijadikan untuk menyambut tamu loh. Salah satunya yakni tari yang berasal dari Bali ini, Tari Puspanjali. Pernah mendengar namanya? Iya, Tari Puspanjali merupakan tarian yang awalnya dibuat untuk penyambutan tamu. Lalu, bagaimana sejarah dan fungsi tari ini di masa sekarang? Apakah tetap sama atau sudah mengalami pergeseran fungsi seperti kebanyakan tari lain? Simak selengkapnya di bawah ini.
Makna Tari Puspanjali
Tari Puspanjali merupakan Tari khas Bali. Tari Puspanjali termasuk ke dalam tari kreasi baru di mana tarian ini dimainkan secara berkelompok. Biasanya jumlah pemain berkisar antara 5 sampai 7 orang penari perempuan. Asal usul nama Tari Puspanjali yakni berasal dari dua kata, puspa dan anjali. Di mana puspa memiliki arti bunga dan anjali memiliki arti penghormatan. Artinya tarian ini memiliki makna sebagai penghormatan kepada para tamu yang diumpakan dengan sebuah bunga.
Tarian ini menggambarkan bagaimana tuan rumah menghormati tamu mereka. Asal usul nama itu tentunya tak akan lepas dari sejarah. Sejarah Tari ini ada karena permintaan dari Ibu Titik Soeharto saat pembukaan olahraga wanita sedunia. Untuk membuka acara tersebut maka dibuatlah sebuah Tari sebagai penyambutan kepada tamu yang datang.
Sejarah Tari Puspanjali
Seperti yang telah disinggung bahwasanya Tari ini lahir atas permintaan Ibu Titik Soeharto. Saat itu, di mana beliau yang menjabat sebagai ketua panitia pembukaan olahraga wanita sedunia. Untuk membuka acara tersebut beliau meminta dibuatkan sebuah Tari. Tari penyambutan itu harus memiliki waktu uang singkat sekitar 3-5 menit. Untuk memenuhi permintaannya, beliau menujuk seorang penata Tari yang terkemuka dari Bali yang bernama N.L.N Swasthi Widjaja Bandem. Kemudian, saat menciptakan Tari tersebut Ibu Swasthi dibantu dengan Bapak I Nyoman Winda yang merupakan Seniman karawitan dari Bali.
Berkat perpaduan keduanya, terciptalah sebuah Tari yang memiliki koreografi dan iringan musik yang sempurna bernama Tari Puspanjali. Tarian ini kemudian kerap ditampillkan dalam berbagai kegiatan untuk menyambut tamu-tamu penting. Tidak hanya itu, tarian ini pun biasa digunakan sebagai sarana hiburan saja. Namun, di masa sekarang Tari Puspanjali mulai memasuki bidang pendidikan. Di mana Tari ini menjadi materi dasar dalam pembelajaran Tari Bali pada anak-anak usia dini.
Fungsi Tari Puspanjali
Pada awalnya seperti yang diceritakan, tarian ini berfungsi sebagai Tari penyambutan tamu. Tari ini pernah ditampilkan untuk pertama kalinya pada tahun 1989 saat Kongres perwosi. Di mana tarian ini dibawakan oleh penari sekitar 70 orang. Namun, seiring dengan perkembangan waktu, Tari ini juga kerap digunakan sebagai sarana hiburan. Sementara itu, pada masa saat ini, tarian ini dimasukkan ke dalam materi dasar Tari Bali bagi anak-anak pendidikan usia dini.
Gerakan Tari Puspanjali
Gerakan pada Tari ini diawali dengan gerakan kepala khas Bali. Kemudian gerakkan kepala diikuti sambil berjalan dengan kedua tangan yang berada di depan dada. Selanjutnya, gerakan mempertenukan kedua pangkal pergelangan tangan. Di mana tangan berada di atas sedangkan tangan kiri berada di bawah.
Untuk gerakan selanjutnya yakni para penari berjalan di tempat dengan posisi tangan masih di depan dada. Gerakan ini merupakan simbol ucapan selamat datang kepada para tamu. Setelah itu, para penari akan melenggok dan memutar dengan posisi tangan sedikit diangkat hingga ke bagian bahu.
Gerakan ini menyimbolkan keramahan masyarakat Bali kepada para tamu yang berkunjung. Sementara itu, untuk ekspresi, penari akan menampilkan senyuman serta gerak mata khas Bali atau nyledet. Nylede ini merupakan gerakan mengangkat alis sedikit dengan bola mata bergerak sesuai ritme musik.
Pola Lantai Tari Puspanjali
Umumnya, Tari Puspanjali menggunakan pola lantai segitiga, lingkaran serta garis diagonal. Hal ini tergantung dengan jumlah penari yang akan tampil. Namun, biasanya penari pada tari ini berjumlah 5 sampai 7 orang. Maka dari itu, saat memainkan tarian dibutuhkan satu orang penari yang berada di tengah sebagai titik tengah.
Properti Tari Puspanjali
Selain penggunaan busana biasanya penari juga dilengkapi dengan aksesoris atau properti pada bajunya. Untuk penari puspanjali biasanya menggunakan selendang di salah satu pundaknya. Selain itu, terkadang juga menggunakan ikat pinggang. Pada bagian kepala penari akan diberi onggar-onggar atau hiasan bunga. Di dalam onggar-onggar biasanya akan dilengkapi dengan beberapa bunga mas cempaka yang imitasi dan dua untaian semanggi.
Musik Iringan Tari Puspanjali
Seperti tari Bali lainnya, iringan musik yang digunakan dalam tari puspanjali adalah gamelan khas Bali. Selain itu, digunakan pula gending yang bisa diputar melalui gawai ataupun dimainkan langsung oleh para pemusik gamelan Bali. Para pemusik gamelan Bali biasa disebut dengan gambelan. Gambelan atau rincikan tersebut biasanya terdiri dari alat musik gong, suling, kenong, kendang, jiyeng dan lain sebagainya. Namun seiring dengan berjalannya waktu, pemutaran musik biasanya juga melalui via digital.
Busana dan Tata Rias Tari Puspanjali
Untuk busana yang digunakan penari sama seperti busana pada Tari Bali lainnya. Di mana menggunakan pakaian berupa tapih dengan bagian bawah di prada dan disarung serta steples polos dengan warna senanda sesuai dengan tapih dan kain prada serta sarung yang digunakan. Untuk riasan, rambut para penari biasanya disasak dan menggunakan pusung lungguh magonjer.
Pada bagian tengah depan pusung lungguh mgonjer akan diberikan hiasan berupa onggar onggar dengan bunga yang senada dengan pakaian yang dikenakan penari. Onggar-onggar juga dilengkapi dengan beberapa bunga mas cempaka yang imitasi dan dua untaian semanggi di kanan dan kiri.
Selain itu, tata rias para penari puspanjali termasuk kategori yang cukup tebal. Hal ini dilakukan agar tampilan wajah penari tampak lebih segar. Terlebih pada bagian mata sebab mata merupakan fokus ekpresi para penari. Pada bagian mata, biasanya akan di berikan eye shadow biru ungu ataupun merah agar nampak lebih menarik.
Ditambahkan pula eye liner agar garis matanya terlihat tegas. Pada bagian pipi akan diberikan blush on warna merah atau merah muda. Riasan lainnya berupa pemberian lipstick, alis dan make up lainnya sesuai dengan kebutuhan.
Keunikan Tari Puspanjali
Tari Puspanjali memiliki beberapa keunikan sebagai berikut.
- Gerakan
Sejatinya gerakan pada Tari Puspanjali terinspirasi dari gerakan Tari Rejang. Atau dalam mata lain, bisa dikatakan bahwa Tari Puspanjali merupakan perkembangan dari Tari Rejang. Kedua tari ini memiliki gerakan yang sederhana, lemah gemulai, dan lembut. Namun, Tari Puspanjali lebih dinamis dan dibuat mengikuti tempo gendingnya. Hal ini dikarenakan untuk memudahkan semua golongan umur dalam mempelajarinya demhan waktu yang singkat. Dengan tempo tersebut, dapat memudahkan kita menghapal gerakan. - Tata Rias
Keunikan lainnya adalah dalam tata rias. Di mana penggunaan make up yang cukup tebal terutama bagian mata lebih menonjol dibandingkan dengan make up bagian lain.
Kesimpulan Pembahasan
Tari puspanjali merupakan tari yang berasal dari Bali. Tari ini memiliki asal kata dari puspa dan anjali. Di mana puspa berarti bunga dan anjali adalah penghormatan. Artinya tari ini merupakan bentuk penghormatan kepasa tamu. Hal ini tentunya sesuai dengan sejarah pada tari ini. Tari puspanjali merupakan hasil dari dua seniman terkemuka asal Bali.
Tari ini muncul atas dasar perintah dari Ibu Titik Soeharto yang saat itu menjabat sebagai ketua panitia olahraga wanita sedunia. Ibu titik meminta dibuatkan tari dengan durasi pendek untuk menyambut pembukaan dan penghormatan pada tamu undangan. Akhinrya, dibuatlah tari puspanjali.
Tari ini biasa dimainkan pada saat acara penting untuk menyambut tamu. Namun, seiring waktu berjalan tari ini kerap difungsikan sebagai sarana hiburan rakyat. Bahkan untuk sekarang, tari ini menjadi materi dasar tari Bali bagi pendidikan anak usia dini.
Tari puspanjali biasanya dimainkan oleh 5 hingga 7 orang dengan diiringi dengan gamelan Bali. Saat menari, biasanya penari menggunakan pakaian khas bali dengan selendang di salah satu bahunya. Tak ketinggalan, bunga imitasi menghiasi bagian kepala penari.