Daftar isi
Kegiatan penelitian erat kaitannya dengan pengumpulan data atau sampel. Pengumpulan data ini diperlukan sebagai bahan penelitian atau eksperimen guna membuktikan hipotesis yang dibuat oleh seorang peneliti.
Dalam sebuah penelitian, adakalanya seorang peneliti tidak bisa meneliti semua objek yang diamati, baik karena keterbatasan waktu, biaya maupun tenaga.
Untuk itu seorang peneliti bisa mengambil sebagian dari populasi objek yang diteliti yang disebut sebagai sampling.
Pengertian Sampling
Sampling adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu.
Maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi.
Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (Sugiyono, 2010:62).
Sampling adalah proses pengambilan atau memilih n buah elemen dari populasi yang berukuran N (Lohr, 1999).
Pengertian Teknik Sampling
Secara umum, teknik sampling bisa diartikan sebagai upaya penelitian untuk mendapatkan sampel yang representatif atau mewakili, yang dapat menggambarkan populasinya.
Adapun pengertian teknik sampling menurut para ahli diantaranya adalah:
Berikut ini beberapa tujuan pengambilan sampel:
Dalam memulai pengambilan sampel, tentunya kita akan membutuhkan rencana tahapan. Berikut diantaranya:
Teknik Sampling dibagi atas 2 yaitu:
Teknik sampling probabilitas dapat kita sebut dengan Random Sampling.
Random sampling atau sampling probabilitas adalah sesuatu cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan atau peluang yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi.
Syarat pertama yang harus dilakukan untuk mengambil sampel secara acak adalah memperoleh atau membuat kerangka sampel atau dikenal dengan nama “sampling frame”.
Yang dimaksud dengan kerangka sampling adalah daftar yang berisikan setiap elemen populasi yang bisa diambil sebagai sampel.
Macam-macam Sampling Probabilitas:
Teknik sampling nonprobabilitas adalah suatu teknik pengambilan sampel secara tidak acak/nonrandom sampling.
Tidak semua populasi mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel.
Unsur populasi yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan karena kebetulan atau karena faktor lain yang sebelumnya sudah direncanakan oleh peneliti.
Sampling tipe ini tidak boleh dipakai untuk menggeneralisasi hasil penelitian terhadap populasi, karena dalam penarikan sampel sama sekali tidak ada unsur probabilitas.
Macam-macam Sampling Non Probabilitas:
1. Teknik sampling probabilitas
Ada penelitian tentang metode belajar yang menyenangkan dengan sampelnya adalah seluruh siswa SD-SMA di suatu kota.
Terhadap seluruh siswa itu dilakukan pemilihan secara random/acak tanpa dikelompokkan terlebih dahulu.
Misalnya ada penelitian untuk mengetahui sikap ASN terhadap suatu peraturan baru.
Diduga ASN golongan atas memiliki sukap mendukung peraturan baru tersebut.
Untuk menguji dugaan itu, maka sampelnya harus diambil dari ASN golongan atas, menengah, dan juga bawah.
Seorang peneliti hendal meneliti kualitas sekolah di sebuah provinsi. Dikarenakan cakupan wilayah propinsi sangat luas, maka dipilihlah beberapa kota atau kabupaten sebagai sampel klaster ke-1.
Dari Dari tiap kabupaten terpilih dilakukan pemilihan lagi, yaitu kecamatan-kecamatan tertentu dengan cara random sebagai sampel klaster ke-2.
Selanjutnya dari masing-masing kecamatan dilakukan pemilihan sekolah yang juga dilakukan secara random.
Dalam satu populasi terdapat 5000 pohon jati . Sampel yang akan diambil adalah 250 pohon.
Dengan demikian interval di antara sampel kesatu, kedua, dan seterusnya adalah 25.
Seorang marketing kendaraan bermotor ingin mengetahui tingkat konsumsi masyarakat Surabaya terhadap kendaraan bermotor.
Maka teknik pengambilan sampelnya adalah dengan mengambil sampel yang berada di wilayan/area Surabaya.
2. Teknik Sampling Non Probabilitas
Misalnya ada seorang peneliti ingin mengetahui tentang kualitas pelayanan MRT, maka ia menanyakannya kepada orang yang baru memakai fasilitas MRT tersebut.
Sebuah penelitian tentang kenakalan remaja dilakukan dengan mewawancarai seorang anggota geng motor.
Kemudian peneliti akan meminta orang yang telah diwawancarainya untuk melakukan wawancara serupa pada orang-orang di kelompok mereka.
Misalnya, di sebuah kantor terdapat pegawai laki-laki 60% dan perempuan 40% .
Jika seorang peneliti ingin mewawancarai 30 orang pegawai dari kedua jenis kelamin tadi maka dia harus mengambil sampel pegawai laki-laki sebanyak 18 orang sedangkan pegawai perempuan 12 orang.
Misalnya ketika kita akan melakukan penelitian mengenai kompetensi dosen di sebuah Universitas, maka pertanyaan dapat diajukan kepada siapapun mahasiswa dari universitas tersebut (sebagai sampel) yang kebetulan datang pada saat kita berada di sana untuk melakukan penelitian.