Daftar isi
Sebelum kita mengenal lebih jauh tentang teks persuasi. Tentu saja kita mesti tahu pengertian dari teks persuasi itu sendiri.
Teks ialah sebuah susunan dari kata satu ke kata lainnya, yang di mana susunan tersebut akan memberikan suatu informasi untuk si pembacanya.
Persuasi sendiri memiliki kata lain persuasif yang artinya sebagai ajakan, bujukan, atau perintah.
Jadi, dapat kita simpulkan pengertian dari teks persuasi adalah sebuah teks atau tulisan yang bertujuan sebagai ajakan, bujukan, atau perintah kepada si pembacanya.
Tujuan dari pembuatan teks persuasi yaitu supaya si pembaca dapat dipengaruhi dari teks yang di buat oleh si penulisnya.
Ada banyak teks atau kalimat persuasi yang secara tidak sadar telah diucapkan oleh banyak orang dalam kehidupan sehari-hari. Dan berikut ini ada beberapa fungsi dari teks persuasi yang perlu diketahui:
Dalam sebuah teks tentunya terdapat pula struktur dari teks persuasi, yaitu:
1. Menentukan Topik
Tentu saja dalam membuat suatu cerita, kita harus mempunyai topik atau pokok pembahasannya tentang apa. Tujuan dari topik itu sendiri agar teks yang dibuat tidak kemana saja dan terkonsep.
2. Menentukan Tujuan
Dalam membuat sesuatu tentu saja kita mempunyai tujuan. Begitu pula dalam membuat teks persuasi. Sebagaimana kita ketahui di dalam pengertian teks persuasi yaitu teks bujukan atau ajakan. Jadi, kita mesti memikirkan bujukan atau ajakan seperti apa yang kita ingin sampaikan kepada si pembaca.
3. Membuat Kerangka Paragraf
Tujuannya ialah agar teks yang kita buat terkonsep. Dalam membuat teks persuasi, biasanya terdiri dari paragraf sebab akibat. Untuk paragraf sebab tentu saja diletakkan di bagian awal, sedangkan untuk paragraf akibat diletakkan di paragraf akhir atau setelah paragraf mengenai sebab selesai.
4. Mengumpulkan Data
Gunanya mengumpulkan data di sini agar ketika kita membuat teks persuasi, kita dapat didukung oleh data atau bukti yang sudah kita dapatkan. Keterkaitan bukti dengan teks yang kita buat akan dapat membuat si pembaca yakin dengan apa yang kita buat.
5. Menyusun Paragraf
Setelah tahap-tahap di atas sudah kita lalui. Tahap terakhir ialah menyatukan dan merangkai semuanya ke dalam sebuah paragraf demi paragraf.
Tidak hanya itu saja, tentu untuk memastikan teks yang kita baca atau tulis merupakan teks persuasi, kita juga mesti mengetahui ciri-ciri dari teks persuasi itu sendiri.
Tentu saja, dalam membuat berbagai jenis teks persuasi, kita tidak bisa asal membuat. Tentu setiap teks mempunyai aturannya masing-masing. Begitu pula dengan teks persuasi. Lalu apa saja, sih, syarat-syarat untuk membuat teks persuasi?
Dalam membuat sebuah teks, tentu saja kita harus memilah dan memilih kata yang tepat untuk teks itu sendiri.
Begitu pula dengan teks parsuasi, kita juga harus memilih kata-kata yang kita rasa bagus untuk diletakkan di dalam teks, juga pastinya kata-kata yang menarik. Karena ketika teks yang kita menarik, maka orang-orang akan lebih antusias membacanya.
Emosi yang dimaksud di sini, ialah emosi dalam rangkain tulisan yang telah kita buat. Setelah kita mengikuti langkah pertama yaitu memilih kata-kata yang kita rasa cocok untuk dituliskan. Nah, tulisan itu harus bisa membuat si pembaca merasakan emosi yang kita harapkan.
Gunanya bukti di sini ialah untuk mendukung teks yang telah kita buat. Juga agar si pembaca benar-benar bisa membayangkannya.
Ada beberapa jenis teks persuasif jika dilihat berdasarkan bentuknya. Jenis paragraf tersebut antara lain:
Persuasi Politik
Teks paragraf persuasif jenis ini banyak digunakan di bidang politik atau hal-hal yang masih berkaitan erat dengan politik dan kenegaraan. Persuasi politik sering dipakai oleh para ahli politik dan kenegaraan hanya untuk keperluan politik.
Pada umumnya persuasi pendidikan digunakan oleh orang tertentu terutama yang berhubungan atau masih memiliki keterkaitan dengan pendidikan. Contoh penggunaan persuasi pendidikan yakni bisa dilihat dari guru yang memberikan pengaruh kepada para siswa untuk rajin belajar, tekun dan lain sebagainya.
Contoh lainnya yakni seorang motivator atau inovator di bidang pendidikan yang memanfaatkan persuasi pendidikan dengan cara menerapkan konsep-konsep baru pendidikan agar dapat diterapkan oleh setiap pelaksana pendidikan.
Persuasi advertensi atau iklan yang banyak diterapkan di bidang usaha dengan tujuan mengenalkan suatu barang atau jasa. Di sini persuasi advertensi harus dapat mempengaruhi konsumen untuk dapat segera membeli produk yang ditawarkan.
Tidak jarang jika persuasi advertensi dianggap gagal jika kurang mampu mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang telah dipromosikan.
Bagi persuasi propaganda, informasi adalah objek yang harus disampaikan. Oleh sebab itu, persuasi propaganda tidak hanya sebatas penyebaran informasi saja, namun juga diharapkan dapat membuat pembaca atau pendengar bertindak untuk melakukan sesuatu.
Menulis sebuah teks persuasi ada aturan dan langkah-langkah tertentu agar teks dapat meyakinkan para pembaca atau pendengar. Dan berikut ini langkah atau cara menyusun teks persuasi yang benar:
Membuat judul karangan persuasi. Judul yang dipilih juga harus menarik agar membuat banyak orang tertarik mengetahui isi teks persuasi tersebut.
Judul : Tolong Menolong
Alenia pembuka
Manusia adalah makhluk sosial ciptaan Tuhan yang bersosialisasi lingkungan yang tidak bisa hidup sendiri. Setiap manusia tentunya memiliki rasa saling membutuhkan satu dengan yang lainnya dalam kehidupan. Tentunya sebagai makhluk ciptaan Tuhan kita memiliki batas kemampuan yang tidak dimiliki oleh orang lain saat melakukan sesuatu.
Alinea penjelas
Individu di takdirkan untuk saling bergotong-royong dan juga berdampingan antara satu dengan lainnya. Contohnya saja seperti masyarakat kota yang membutuhkan kebutuhan pokok yang berada di desa seperti beras, dan jenis makanan lainnya yang tidak bisa ditemukan di kota besar. Begitu juga sebaliknya, masyarakat desa yang membutuhkan barang-barang yang tidak ada di desa, seperti barang elektronik, dan lainnya.
Alinea penutup
Itulah, penjelasan mengenai sosialisasi antara individu yang satu dengan individu lainnya yang saling tolong menolong dan membutuhkan. Tanpa adanya interaksi sosial antar individu tidak akan ada rasa saling membutuhkan dan saling tolong menolong.
Pada teks persuasi ini, biasanya bersifat subjektif atau berdasarkan kepada pemikiran si penulisnya. Biasanya kita sering menjumpai teks persuasi yang dilengkapi oleh dokumen-dokumen yang mendukung tulisan si penulis itu sendiri.