Daftar isi
Sosiologi komunikasi mempelajari tentang proses komunikasi secara sosiologi.
Proses komunikasi merupakan suatu bentuk interaksi sosial yang melibatkan individu dan atau kelompok sosial.
Proses tersebut memiliki pengaruh yang sifatnya timbal balik. Sebagaimana interaksi sosial yang merupakan aspek inti dari hubungan sosial, komunikasi merupakan salah satu prasyarat inti dari interaksi sosial.
Dalam proses komunikasi selalu ada komunikator, pesan, dan penerima pesan. Ketiga unsur tersebut juga eksis dalam interaksi sosial.
Kita bisa sebutkan beberapa teori sosiologi yang bisa digunakan untuk menganalis proses komunikasi. Apa saja teorinya?
Teori ini melihat proses komunikasi sebagai bentuk interaksi antar manusia yang mengalami evolusi.
Sebagai contoh, sepasang kekasih di masa silam yang menjalin komunikasi jarak jauh lewat surat.
Proses mereka berkomunikasi memakan waktu sangat lama. Untuk mendapatkan kabar saja harus menunggu berhari-hari bahkan berbulan-bulan.
Teori ini melihat komunikasi sebagai elemen yang mengandung kepentingan.
Komunikator merupakan aktor yang menyampaikan kepentingannya.
Berbagai macam kepentingan aktor bisa terbentur atau mencapai konsensus melalui proses komunikasi.
Teori konflik mengasumsikan bahwa kepentingan diekspresikan melalui komunikasi.
Teori ini melihat proses komunikasi sebagai bagian dari sistem dan struktur sosial.
Komunikasi merupakan sarana aktor sosial mencapai konsensus sehingga sistem sosial berfungsi sebagaimana mestinya.
Sebagai contoh, seorang presiden menunjuk juru bicara agar apa yang dimaksudkannya dapat tersampaikan.
Teori ini melihat komunikasi sebagai bagian dari perilaku sosial yang mengandung makna sosial.
Perilaku kita, termasuk apa yang tampak dari secara fisik seperti pakaian, mengandung simbol-simbol yang kita sampaikan pada orang lain.
Kita mengenakan pakaian hitam ketika menghadiri pemakaman sebagai simbol sedang berduka cita.
Teori pertukaran melihat komunikasi sebagai proses interaksi yang dibentuk oleh pertukaran antara aktor dengan lingkungan. Reaksi dari lingkungan menentukan tindakan sosial yang diambil.
Sebagai contoh, seorang murid yang menjawab pertanyaan dengan jawaban salah ditertawai oleh teman-temannya.
Keesokannya murid tersebut memilih tidak menjawab karena takut salah. Reaksi lingkungan yang menertawakan mempengaruhi tindakan murid tersebut.
Teori ini melihat komunikasi sebagai insiasi aktor untuk menyampaikan pesan kepada aktor lain atau orang lain.
Asumsi dasar teori ini adalah individu memiliki kemauan dan ruang untuk bertindak dalam rangka menyampaikan gagasan dan pengetahuannya.
Teori ini melihat komunikasi sebagai proses sosial yang ditentukan oleh unsur-unsur psikologis dan emosional.
Seseorang yang menyampaikan terimakasih sambil menangis terharu ketika menang lomba merupakan wujud komunikasi yang tampak sebagai rasa haru.
Komunikasi dalam perspektif teori ini merupakan ekspresi emosional ke dalam perilaku sosial.
Teori ini melihat komunikasi sebagai gejala sosial yang ditentukan oleh setting dan audiens.
Dalam sebuah seminar, misalnya, pembicara mengawali dengan mengucapkan selamat datang pada peserta, ucapan puji syukur, dan terimakasih pada panitia.
Proses tersebut terstuktur karena disetting demikian. Pembawa acara naik panggung dengan pakaian tertentu dan tata bahasa tertentu.
Hal ini menyesuaikan setting dan audiens yang ada di seminar. Begitu pula dalam kehidupan sehari-hari.