Daftar isi
Ada beberapa tokoh psikologi humanistik berbagai negara di dunia yang menjadi prantara penyebaran ilmu pengetahuan berbasis humanisme, berikut diantaranya:
1. Jean Paul Sartre dan Albert Camus
Tokoh Psikologi Humanistik- Sartre, mengungkapkan eksistensialisme, menunjukkan bahwa ada kebebasan manusia. Pikiran Sartre yang paling terkenal adalah “Bein and Nothingness”.
Seperti Sartre, Camus juga menyumbangkan gagasan tentang humanisme. Camus mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang absurd.
Absurd yang dimaksud adalah Tidak masuk akal kalau manusia menunjuk ke masa depan, tapi di sisi lain, masa depan juga berujung pada kematian. Untuk menghindari absurditas ini, banyak dari kita yang mengeksplorasi dan mendekati agama, sains, dan pencarian makna.
2. Martin Heidegger
Di antara kontribusi Heidegger untuk humanisme, ada Dasein. Poin utama Dasein adalah hubungan antara manusia dan alam atau dunia.
Bagi Heidegger, manusia dan dunia saling terkait. Oleh karena itu, fokus Heidegger adalah pada kekhasan manusia. Manusia bukan hanya makhluk yang telah mengalami pengalaman dan transformasi budaya, tetapi juga individu yang dapat merefleksikan keberadaannya.
3. Ludwig Binswanger
Salah satu konsep terpenting Binswanger adalah Weltanschauung atau desain dunia. Secara umum, desain dunia adalah cara memandang dan merangkul dunia.
Desain dunia semacam ini bisa terbuka atau tertutup, diperluas atau konstruktif, positif atau negatif, sederhana atau kompleks, atau dengan cara lain, tergantung bagaimana perspektif tersebut digunakan.
Dari konsep ini dapat dikatakan bahwa manusia hidup dalam dunianya sendiri. Sudut pandang akan sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat.
4. Rollo May
May mengatakan bahwa manusia adalah objek, dalam arti manusia ada secara fisik, sehingga hal-hal tertentu akan terjadi pada manusia. Namun, May juga menunjukkan bahwa manusia juga subjek.
Jika tidak ada penjelasan, penghargaan, dan pilihan, manusia tidak akan tiba-tiba mengalami melakukan sesuatu. Orang sehat akan menggunakan kebebasannya untuk merangkul kehidupan dan menyadari potensi penuh mereka.
5. George Kelly
Metode pengobatan Kelly didasarkan pada gagasan bahwa masalah psikologis adalah kesalahan persepsi, sehingga metode pengobatan dapat membantu klien melihat sesuatu dengan cara yang berbeda.
Kelly memperlakukan dengan meminta klien untuk menuliskan karakterisasi diri sehingga Kelly dapat melihat bagaimana klien memandang dirinya sendiri, dunia dan orang lain. Selanjutnya, Kelly menuliskan peran yang harus dilakukan pelanggan dalam dua minggu, dan peran yang dimainkan berbeda dari karakteristik pelanggan yang ada.
Perlakuan merupakan dorongan yang dapat membantu pelanggan memberikan berbagai pengalaman yang akan dibangun pada sistem baru tersebut.
6. Abraham Maslow
Aliran Humanistik tidak akan pernah lepas dari pria terkenal bernama lengkap Abraham Harold Maslow ini. Maslow dikenal sebagai bapak spiritual psikologi humanistik.
Dari prestasi tersebut, ia semakin terpacu dan terus menentukan perbedaan antara mereka dan orang sehat normal dengan mempelajari dan mempelajari sebagian kecil dari beberapa orang yang sangat bergengsi secara psikologis, agar dapat terus memahami dan mengembangkan ide-ide terbesarnya.
Abraham Harold (Abraham Maslow) lahir pada tanggal 1 April 1908 di Manhattan, New York. Dia adalah anak tertua dari 7 bersaudara. Ayahnya bernama Samuel Maslow (Samuel Maslow). Ada pandangan ateis. Masa kecil Maslow dapat digambarkan sebagai masa kecil yang tidak menyenangkan. Kisahnya penuh dengan bagaimana belajar dari satu buku ke buku lain untuk menyingkirkan rasa kesepian dan rasa rendah diri yang kompleks.
Selama studinya di Cornell University, pengalaman pertamanya di bidang psikologi membuatnya merasa sangat asing dan buta terhadap sains. Dalam salah satu mata kuliahnya, Maslow diajar oleh E. B. Titchener, Maslow berkata “Sangat membosankan, hambar rasanya dan tidak ada hubungannya dengan manusia. Jadi saya bergidik dan berpaling darinya.” -Maslow-
Maslow menjadi ahli perilaku Watsonist yang antusias, yakin bahwa metode mekanis ilmu alam memberikan jawaban atas semua pertanyaan di dunia.
Kemudian, serangkaian pengalaman pribadi mempengaruhinya, dan behaviorisme sangat terbatas sehingga tidak ada hubungannya dengan masalah manusia dan terus ada.
Pada 1960-an, Maslow menjadi selebritas dan pahlawan gerakan kontra budaya, yang akhirnya membuatnya mendapatkan sanjungan yang dia rindukan sejak kecil.
Orang-orang muda lah yang melihat dan menemukan karya Maslow yang sangat menarik, dan bagi banyak orang, dia menjadi figur seperti sosok mahaguru.