Dalam ilmu komunikasi yang mempunyai 7 pendekatan dalam bertutur kata, kita mengenal salah satunya yaitu Tradisi Kritis. Sebagaimana dengan tradisi yang lain, tradisi kritis pun mempunyai banyak sekali penggemarnya. Dewasa ini tradisi kritis bisa ditemukan dan digunakan oleh banyak orang.
Pengertian Tradisi Kritis
Tradisi Kritis merupakan hasil dari sebuah pengamatan atau observasi yang dilakukan oleh banyak orang dalam memecahkan suatu masalah. Memandang sebuah persoalan dari sudut yang kritis.
Tradisi Kritis menurut Little John mempunyai banyak cabang, yaitu :
- Tradisi Marx, Marxisme merupakan inti dan cabang induk dari teori kritis. Sebaga pencetus pertama tradisi kritis. Marx mengajarkan bahwa cara-cara produksi dalam masyarakat menentukan sifat masyarakat. Oleh karena itu, ekonomi adalah dasar dari semua struktur sosial.
- Frankfurt School, sebagai cabang kedua tradisi kritis, Frankfurt School sangat bertanggung jawab dalam munculnya istilah Crithical Theory. Pengikut aliran ini percaya demi kebutuhan akan integrasi diantara kajian-khususnya filosofi, sosiologi, ekonomi dan sejarah – untuk mempromosikan filosofi social yang luas atau teori kritik yang mampu menawarkan pengujian yang komprehensif akan kontradiksi dan interkoneksi dalam masyarakat.
- Tradisi Kritis dalam pandangan Modern. Yang mana sebuah tradisi yang dibangun atas sebuah asumsi melalui jawaban ilmu pengetahuan, bahwa agen individu sebagai agen perubahan dan penemuan aspek budaya yang cuma-cuma.
Contoh Tradisi Kritis
Tradisi yang berangkat dari sebuah asumsi yang kemudian dibentuk menjadi sebuah pendapat yang didasarkan dari pengamatan atas adanya kesenjangan dalam masyarakat. Jika dalam proses komunikasi, terdapat dominasi sebuah kelompok yang kemudian mengintimidasi kelompok lainnya.