Daftar isi
Ketika mempelajari tata Bahasa Indonesia, kita akan mengenal jenis kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Dalam Bahasa Jawa, istilah kalimat tunggal dikenal dengan sebutan ukara lamba, sedangkan kalimat majemuk disebut ukara camboran.
Menurut banyak sedikitnya rangkaian kata, kalimat (ukara) dibedakan menjadi dua, yakni ukara lamba dan ukara camboran. Untuk mengenal apa itu ukara lamba dan ukara camboran, berikut akan dibahas lebih lanjut mengenai kedua jenis kalimat tersebut sesuai dengan kaidah tata Bahasa Daerah Jawa.
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa yang dimaksud dengan ukara lamba adalah kalimat tunggal atau ukara tunggal, yaitu kalimat yang hanya memiliki satu gagasan atau klausa saja. Pola susunan ukara lamba ini terdiri atas satu jejer (subjek) dan satu wasesa (predikat).
Contoh ukara lamba adalah:
Ukara camboran atau yang dalam bahasa Indonesia disebut kalimat majemuk, adalah ukara yang memiliki gagasan atau klausa lebih dari satu. Ukara camboran terbentuk dari dua atau lebih ukara lamba yang dijadikan satu.
Ciri ukara atau kalimat ini adalah memiliki jejer (subjek), wasesa (predikat), lesan (objek), atau katrangan (kata keterangan) lebih dari satu serta menggunakan kata hubung seperti:
Ukara camboran terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
Ukara camboran sejajar atau kalimat majemuk setara (klausa koordinatif) adalah ukara camboran yang terdiri dari dua atau lebih ukara lamba yang memiliki kedudukan sejajar/setara.
Konjungsi atau kata hubung yang digunakan untuk membentuk ukara camboran sejajar adalah:
Contoh ukara camboran sejajar, yaitu:
Dalam Bahasa Indonesia, ukara camboran susun disebut sebagai kalimat majemuk bertingkat (klausa subordinatif) atau kalimat kompleks. Ukara camboran susun adalah kalimat yang terdiri dari dua atau lebih ukara lamba (kalimat tunggal) yang mana kedudukan satu kalimatnya bergantung pada kalimat yang lain.
Kalimat yang bergantung pada kalimat lainnya disebut sebagai anak kalimat. Sedangkan kalimat yang tidak bergantung pada kalimat manapun disebut sebagai induk kalimat (klausa inti).
Beberapa kata penghubung yang digunakan dalam ukara camboran susun adalah:
Contoh ukara camboran susun, yaitu:
Ukara camboran susun juga bisa dibentuk dengan mengganti salah satu bagian dari kalimat atau yang disebut ganti gatra. Berikut adalah penjelasan dan contohnya:
Yaitu menggantikan bagian subjek kalimat.
Contoh: Pak bayu methik pelem (Pak bayu memetik mangga muda).
Maka bisa diubah menjadi ukara camboran susun dengan mengganti jejer atau subjeknya, menjadi:
Bapak ingkang ndamel sarung menika methik pelem (bapak yang memakai sarung itu memetik mangga muda).
Yaitu menggantikan bagian objek kalimat.
Contoh: Ratri tuku vacuum cleaner (Ratri membeli vacuum cleaner).
Maka bisa diubah menjadi ukara camboran susun dengan mengganti lesan atau objeknya, menjadi:
Ratri tuku alat gawe nyedot bledug (Ratri membeli alat untuk menghisap debu).
Ukara camboran raketan atau dalam bahasa Indonesia disebut kalimat majemuk rapatan, merupakan kalimat yang terdiri dari beberapa ukara lamba (kalimat tunggal) yang digabungkan dengan menghilangkan kata-kata yang sama.
Dalam pembentukan ukara camboran raketan ini, kita menggunakan tanda baca koma (,) dan konjungsi atau kata hubung seperti:
Ada 4 jenis ukara camboran raketan, yaitu:
Yaitu ukara camboran raketan yang dibentuk dari beberapa ukara lamba dengan jejer atau subjek yang sama. Contohnya:
Ukara camboran raketane: Siti tangi turu, adus, banjur ngresiki kamar (Siti bangun tidur, mandi, lalu membersihkan kamar).
Yaitu ukara camboran raketan yang dibentuk dari beberapa ukara lamba dengan wasesa atau predikat yang sama.
Contohnya:
Ukara camboran raketane: Ibu nyapu teras, mbakyu latar, lan aku omah (Ibu menyapu teras, kakak halaman, dan aku rumah).
Yaitu ukara camboran raketan yang dibentuk dari beberapa ukara lamba dengan lesan atau objek yang sama.
Contohnya:
Ukara camboran raketane: Aku ngonceki kentang, adhikku sing ngirisi, lan ibu sing nggoreng (Aku mengupas kentang, adikku yang mengirisi, dan ibu yang menggoreng).
Yaitu ukara camboran raketan yang dibentuk dari beberapa ukara lamba dengan katrangan atau keterangan yang sama. Contohnya:
Ukara camboran raketane: Akmal, Wildan, lan Aku budhal sekolah numpak sepedha (Akmal, Wildan, dan Saya pergi sekolah naik sepeda).