Ukara Lamba dan Ukara Camboran: Jenis Serta Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ketika mempelajari tata Bahasa Indonesia, kita akan mengenal jenis kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Dalam Bahasa Jawa, istilah kalimat tunggal dikenal dengan sebutan ukara lamba, sedangkan kalimat majemuk disebut ukara camboran.

Menurut banyak sedikitnya rangkaian kata, kalimat (ukara) dibedakan menjadi dua, yakni ukara lamba dan ukara camboran. Untuk mengenal apa itu ukara lamba dan ukara camboran, berikut akan dibahas lebih lanjut mengenai kedua jenis kalimat tersebut sesuai dengan kaidah tata Bahasa Daerah Jawa.

Ukara Lamba

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa yang dimaksud dengan ukara lamba adalah kalimat tunggal atau ukara tunggal, yaitu kalimat yang hanya memiliki satu gagasan atau klausa saja. Pola susunan ukara lamba ini terdiri atas satu jejer (subjek) dan satu wasesa (predikat).

Contoh ukara lamba adalah:

  • Ibu masak ing pawon (ibu masak di dapur).
    Ibu = Jejer (Subjek)
    Masak = Wasesa (Predikat)
    Ing Pawon = Katrangan panggonan (keterangan tempat)
  • Arimbi tuku donat (Arimbi membeli donat).
    Arimbi = Jejer (Subjek)
    Tuku = Wasesa (Predikat)
    Donat = Lesan (Objek)
  • Pak guru nerangake pelajaran ing ngarep kelas (Pak guru menerangkan pelajaran di depan kelas).
    Pak guru = Jejer (Subjek)
    nerangake = Wasesa (predikat)
    Pelajaran = Lesan (Objek)
    ing ngarep kelas = Katrangan panggonan (Keterangan tempat)

Ukara Camboran

Ukara camboran atau yang dalam bahasa Indonesia disebut kalimat majemuk, adalah ukara yang memiliki gagasan atau klausa lebih dari satu. Ukara camboran terbentuk dari dua atau lebih ukara lamba yang dijadikan satu.

Ciri ukara atau kalimat ini adalah memiliki jejer (subjek), wasesa (predikat), lesan (objek), atau katrangan (kata keterangan) lebih dari satu serta menggunakan kata hubung seperti:

  • Lan (dan)
  • Nanging (tetapi)
  • Mulane (oleh karena itu)
  • Utawa (atau)
  • Dan tanda baca koma.

Ukara camboran terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Ukara Camboran Sejajar

Ukara camboran sejajar atau kalimat majemuk setara (klausa koordinatif) adalah ukara camboran yang terdiri dari dua atau lebih ukara lamba yang memiliki kedudukan sejajar/setara.

Konjungsi atau kata hubung yang digunakan untuk membentuk ukara camboran sejajar adalah:

  • Lan (dan)
  • Karo (dengan)
  • Dene (sedangkan)
  • Nanging (tetapi)
  • Amarga (karena), dll

Contoh ukara camboran sejajar, yaitu:

  • Aku melu Pakdhe menyang Solo.
    Adhiku melu Pakdhe menyang Solo.
    Maka ukara camborannya adalah:
    Aku lan Adhiku melu Pakdhe menyang Solo (Aku dan Adikku ikut Pakde ke Solo).
  • Aku ora mlebu sekolah.
    Aku lara untu.
    Maka ukara camborannya adalah:
    Aku ora mlebu sekolah amarga lara untu (Aku tidak masuk sekolah karena sakit gigi).
  • Budi iku bocah pinter.
    Adhine Budi bocah males.
    Maka ukara camborannya adalah:
    Budi iku bocah pinter nanging adhine males (Budi itu anak pintar tetapi adiknya pemalas).

2. Ukara Camboran Susun

Dalam Bahasa Indonesia, ukara camboran susun disebut sebagai kalimat majemuk bertingkat (klausa subordinatif) atau kalimat kompleks. Ukara camboran susun adalah kalimat yang terdiri dari dua atau lebih ukara lamba (kalimat tunggal) yang mana kedudukan satu kalimatnya bergantung pada kalimat yang lain.

Kalimat yang bergantung pada kalimat lainnya disebut sebagai anak kalimat. Sedangkan kalimat yang tidak bergantung pada kalimat manapun disebut sebagai induk kalimat (klausa inti).

Beberapa kata penghubung yang digunakan dalam ukara camboran susun adalah:

  • Senajan (meskipun, walaupun)
  • Supaya  
  • Amarga (karena)
  • Saengga (sehingga)
  • Sawise (setelah)
  • Nalika (ketika), dsb

Contoh ukara camboran susun, yaitu:

  • Sanajan susah, Amir iso nggarap soal ujiane.
    (Meskipun susah, Amir bisa mengerjakan soal ujiannya)
  • Dayu nesu amarga Ratna ngilangake bukune.
    (Dayu marah karena Ratna menghilangkan bukunya)
  • Bapak rawuh saka Malang nalika Ibu lagi masak ing pawon.
    (Bapak pulang dari Malang ketika ibu sedang memasak di dapur)

Ukara camboran susun juga bisa dibentuk dengan mengganti salah satu bagian dari kalimat atau yang disebut ganti gatra. Berikut adalah penjelasan dan contohnya:

  • Gatra Jejer

Yaitu menggantikan bagian subjek kalimat.

Contoh: Pak bayu methik pelem (Pak bayu memetik mangga muda).

Maka bisa diubah menjadi ukara camboran susun dengan mengganti jejer atau subjeknya, menjadi:

Bapak ingkang ndamel sarung menika methik pelem (bapak yang memakai sarung itu memetik mangga muda).

  • Gatra Lesan

Yaitu menggantikan bagian objek kalimat.

Contoh: Ratri tuku vacuum cleaner (Ratri membeli vacuum cleaner).

Maka bisa diubah menjadi ukara camboran susun dengan mengganti lesan atau objeknya, menjadi:

Ratri tuku alat gawe nyedot bledug (Ratri membeli alat untuk menghisap debu).

3. Ukara Camboran Raketan

Ukara camboran raketan atau dalam bahasa Indonesia disebut kalimat majemuk rapatan, merupakan kalimat yang terdiri dari beberapa ukara lamba (kalimat tunggal) yang digabungkan dengan menghilangkan kata-kata yang sama.

Dalam pembentukan ukara camboran raketan ini, kita menggunakan tanda baca koma (,) dan konjungsi atau kata hubung seperti:

  • Lan (dan, juga, serta)
  • Kemudian (banjur)

Ada 4 jenis ukara camboran raketan, yaitu:

Raketan Jejer

Yaitu ukara camboran raketan yang dibentuk dari beberapa ukara lamba dengan jejer atau subjek yang sama. Contohnya:

  • Siti tangi turu (Siti bangun tidur)
  • Siti adus (Siti mandi)
  • Siti ngresiki kamar (Siti membersihkan kamar)

Ukara camboran raketane: Siti tangi turu, adus, banjur ngresiki kamar (Siti bangun tidur, mandi, lalu membersihkan kamar).

Raketan Wasesa

Yaitu ukara camboran raketan yang dibentuk dari beberapa ukara lamba dengan wasesa atau predikat  yang sama.
Contohnya:

  • Ibu nyapu teras (Ibu menyapu teras)
  • Mbakyu nyapu latar (Kakak menyapu halaman)
  • Aku nyapu omah (Aku menyapu rumah)

Ukara camboran raketane: Ibu nyapu teras, mbakyu latar, lan aku omah (Ibu menyapu teras, kakak halaman, dan aku rumah).

Raketan Lesan

Yaitu ukara camboran raketan yang dibentuk dari beberapa ukara lamba dengan lesan atau objek yang sama.
Contohnya:

  • Aku ngonceki kentang (Aku mengupas kentang)
  • Adhiku ngirisi kentang (Adikku mengirisi kentang)
  • Ibuku nggoreng kentang (Ibu menggoreng kentang)

Ukara camboran raketane: Aku ngonceki kentang, adhikku sing ngirisi, lan ibu sing nggoreng (Aku mengupas kentang, adikku yang mengirisi, dan ibu yang menggoreng).

Raketan Katrangan

Yaitu ukara camboran raketan yang dibentuk dari beberapa ukara lamba dengan katrangan atau keterangan yang sama. Contohnya:

  • Akmal budhal sekolah numpak sepedha (Akmal pergi sekolah naik sepeda)
  • Wildan budhal sekolah numpak sepedha (Wildan pergi sekolah naik sepeda)
  • Aku budhal sekolah numpak sepedha (Saya pergi sekolah naik sepeda)

Ukara camboran raketane: Akmal, Wildan, lan Aku budhal sekolah numpak sepedha (Akmal, Wildan, dan Saya pergi sekolah naik sepeda).

fbWhatsappTwitterLinkedIn