Bahasa Indonesia

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Dalam Cerpen

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dalam berbagai karya sastra cerpen memang tergolong cukup populer karena karya ini termasuk ringan dan dapat dibaca oleh semua kalangan usia. Selain itu cerpen juga biasanya ditulis tidak terlalu panjang dan memiliki berbagai macam genre.

Pengertian Cerpen

Pengertian cerpen sendiri yaitu cerita pendek yang ditulis dengan menggunakan suatu tema tertentu dan bertujuan untuk menghibur pembacanya.

Bagi teman – teman yang suka membuat cerpen pasti sudah tidak asing dengan unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam cerpen.

Namun bagaimana dengan yang belum tahu? Kedua unsur ini terbilang cukup penting dalam membangun sebuah cerpen agar lebih hidup.

Unsur Intrinsik Cerpen

Unsur intrinsik adalah unsur – unsur yang menjadi latar atau membangun suatu cerita. Unsur intrinsik terdiri dari beberapa hal, diantaranya yaitu :

1. Tema

Tema adalah dasar atau pokok yang dibahas di dalam sebuah cerpen. Tema memang tidak dapat ditemui secara tertulis dalam suatu cerpen, tetapi akan tersirat setelah disimpulkan dan dibaca secara keseluruhan.

2. Tokoh

Tokoh atau biasa dikenal dengan penokohan merupakan sifat atau karakter yang diberikan penulis pada setiap tokoh di dalam cerpen. Penokohan ini dapat dilihat dari tingkah laku, ucapan, pandangan tokoh terhadap sesuatu dan perasaan tokoh yang diceritakan dalam cerpen. Tokoh dibagi kedalam 3 jenis diantaranya yaitu :

  • Tokoh protagonis. Tokoh yang memiliki sifat – sifat positif dan baik seperti baik hati, sabar, penolong, penyayang dan lain lain.
  • Tokoh Antagonis. Tokoh ini memiliki karakter – karakter negatif di dalam dirinya seperti pemarah, arogan, egois, sombong, iri dengki dan lain sebagainya.
  • Tokoh Tritagonis. Biasanya tokoh ini dimiliki oleh peran pendukung, karna memang tujuannya sebagai penghubung antara tokoh protagonis dengan antagonis.

3. Alur/Plot

Alur atau plot merupakan kronologi atau urutan waktu dari  cerpen yang ditulis. Alur atau plot ini biasanya diawali dengan mengenalkan tokoh, menjelaskan dimana cerita berlangsung, lalu muncul konflik di dalam cerita dan terakhir yaitu penyelesaian konflik.

Namun alur atau plot ini sendiri juga tidak terbatas pada hal tersebut, karna dapat dimodifikasi sedemikian rupa terantung penulis. Adapun alur yang ssering kali ditemui yaitu :

  • Alur Progresif. Disini pengarang menulis ceritanya secara runtut dan berurutan. Dari awal pengenalan tokoh, terjadi konflik lalu penyelesaian konflik dan penutup.
  • Alur regresif. Di dalam alur regresif disampaikan akhir atau penyelesaian dari suartu cerita lalu pengarang kembali lagi menceritakan awal mula sebab terjadinya akhir cerit atersebut.
  • Alur gabungan. Sesuai dengan namanya alur gabungan merupakan perpaduan antara alur progresif dengan alur regresif. Disini pengarang biasanya menceritakan secara berurutan namun diselingi dengan alur mundur dalam variasi ceritanya.

4. Setting/Latar

Setting atau latar terdiri dari keterangan tempat, waktu dan suasana dalam suatu cerpen. Keterangan tempat sendiri merupakan tempat berlangsungnya kejadian yang dialami tokoh dalam cerpen.

Sedangkan latar waktu berupa kapan peristiwa itu terjadi dan latar suasana merupakan perasaan yang dirasakan tokoh dalam cerpen.

5. Sudut Pandang

Sudut pandang merupakan gaya pengarang dalam menggambarkan suatu cerita. Dari sudut pandang ini pengarang mampu membawa pembaca menjadi tokoh utama maupun sebagai tokoh pengamat dalam suatu cerpen. Sudut pandang juga terbagi menjadi 3 kategori, diantaranya yaitu :

  • Sudut pandang orang pertama. Disini penulis menggambarkan dirinya sebagai pemeran utama dalam sebuah cerita dengan menggunakan kata aku, saya, kami dan kita.
  • Sudut pandang orang kedua. Disini pengarang seperti sedang menceritakan sendiri kisah yang dibuat, disini biasanya menggunakan kata kamu dan kalian.
  • Sudut pandang orang ketiga. Disini pengarang seperti menceritakan tentang suatu tokoh dan sangat mengetahui tentang tokogh tersbut. Biasanya menggunakan kata dia, mereka, si A, dan lain sebagainya.

6. Gaya Bahasa

Gaya bahasa ini merupakan cara pengarang dalam merangkai kalimat atau menggunakan kalimat untuk membuat suatu cerpen. Dalam penggunaannya gaya bahasa biasanya lekat kaitannya dengan majas.

7. Amanat

Amanat merupakan pesan moral yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita yang ditulis. Amanat ini biasanya tersirat di dalam cerita sehingga untuk mengetahuinya pembaca perlu memahami isi ccerita terlebih dahulu.

Unsur Ekstrinsik Cerpen

Unsur ekstrinsik merupakan unsur-unsur yang terdapat diluar cerita namun keberadaannya juga mempengaruhi cerita yang dibuat penulis. Beberapa unsur yang mempengaruhi cerpen diantaranya yaitu :

1. Latar belakang Cerita

Latar belakang cerita merupakan dasar atau tujuan pembuatan suatu cerita yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca.

2. Latar belakang penulis

Selain latar belakang cerita, latar belakang penulis juga berperan penting dalam pembuatan suatu cerpen. Adapun hal tersebut biasanya berupa biografi, aliran sastra, dan kondisi psikologis yang dialami penulis.

3. Situasi atau keadaan masyarakat

Situasi yang ada di masyarakat juga turut mempengaruhi cerita karna biasanya ide cerita dikembangkan dari konflik atau peristiwa yang sedang terjadi di masyarakat.

Hal ini dapat berupa politik, adat istiadat, kepercayaan, kondisi perekonomian, kebudayaan dan sosialisasi yang terjadi di masyarakat.

Nah, itu tadi unsur intrinsik dan ekstrinsik yang terdapat di dalam cerpen.