Daftar isi
Diplomasi memiliki kekuatan besar yang tidak menghancurkan korban jiwa. Perang dapat dicegah oleh kekuasaan diplomasi, namun perang tidak akan mampu mencegah diplomasi.
Hal ini menyebabkan diplomasi menjadi alat utama dalam hubungan internasional, dan perang menjadi langkah terakhir.
Diplomasi memiliki variabel-variabel yang cukup menentukan. Variabel-variabel tersebut cukup menentukan kualitas diplomasi, apakah diplomasi akan membuahkan hasil atau tidak. Variabel-variabel tersebut yaitu:
Kualitas diplomasi akan ditentukan oleh sumber-sumber pesan yang digunakan. Jika bagi suatu negara, hal itu berkaitan dengan sumber daya yang ada didalam negeri.
Tujuan diplomasi yaitu untuk mencapai tujuan-tujuan dan kepentingan nasional.
Sumber daya tersebut diantaranya menyangkut moralitas kebangsaan. Secara umum variabel sumber dalam diplomasi adalah diplomat. Diplomat adalah utusan negara yang ditugaskan ke negara lain.
Tugas diplomat mengemban misi diplomatik yang dibebankan negara yang mengutusnya. Diplomasi akan terus berlangsung selama negara masih memiliki tujuan dan kepentingan yang hendak dicapainya.
Menjaga kualitas diplomasi sangat penting agar dalam hubungan internasional berjalan secara konstan.
Seorang diplomat memiliki kewajiban untuk membangun dan menciptakan hubungan yang baik antara negara dengan negara tempat ia ditugaskan.
Pesan terpenting dalam melaksanakan kontak diplomasi yang berhubungan dengan proses komunikasi internasional yaitu mengenai kerjasama.
Dalam diplomasi, sebenarnya tidak ada pemisahan yang jelas antara sahabat atau musuh khususnya yang berkaitan dengan hubungan antarbangsa, termasuk mengenai desakan untuk terjadinya perdamaian dalam suatu konflik.
Pesan pesan diplomatik seringkali sangat kabur dan terlalu complicated. Berkaitan dengan posisi Indonesia di mata internasional, yang sering dituding sebagai sarang teroris dan gerakan islam radikal, diperlukan bentuk diplomasi lain yang efektif menyampaikan pesan tentang kondisi masyarakat Indonesia dan negaranya.
Kontruksi pesan yang akan digunakan secara lisan melalui media mempunyai karakteristik yang berbeda.
Pesan lisan biasanya digunakan tatkala para diplomat berkomunikasi secara langsung. Sementara itu pesan melalui media menggunakan prinsip-prinsip komunikasi massa.
Berhasil atau tidaknya diplomasi, untuk mendapatkan hasil sesuai dengan apa yang diharapkan akan sangat bergantung pada bagaimana diplomasi itu diterima dan dimaknai oleh negara lain.
Komunikasi melalui media diplomasi biasanya berlangsung dua arah guna menghindari salah pengertian, ketidaksepakatan, konflik dan memperkuat posisi tawar menawar dalam memelihara hubungan bilateral dan internasional.
Pada dasarnya keberhasilan misi diplomatik sangat bergantung pada bagaimana negara penerima misi tersebut.
Bagaimana setiap negara mempersiapkan dan memaknai pesan yang ada didalamnya. Reaksi yang diberikan bisa saja positif atau negatif.
Secara umum, tujuan utama diplomasi yaitu untuk memajukan kepentingan nasional, menggunakan cara cara perdamaian. Diplomasi sebagai bentuk ekspresi kepentingan, melibatkan suatu konteks yang lengkap.
Menghubungkan relasi saling berkaitam antara kondisi dalam negeri dengan kondisi luar negeri.
Dalam konteks ini, diplomasi harus dijalankan secara mengeluruh. Diplomasi menyeluruh dikenal dengan istilah diplomasi total, yaitu diplomasi yang melibatkan semua komponen bangsa dalam suatu sinergi dam memandang substansi permasalahan secara integratif.
Saluran diplomasi dalam konsep intermestik yaitu adanya keterkaitam antara dinamika internasional dengan masalah domestik.
Tujuan pembangunannya adalah untuk membentuk suatu tata hubungan internasional, dimana adanya saling keterkaitan yang terus mengalami perkembangan.
Saluran diplomasi merupakan sektor penting untuk menunjang pencapaian tujuan suatu negara. Diplomasi harus diperkuat dengan langkah nyata penggalangan kerjasama, melalui hubungan bilateral maupun multilateral.
Media memiliki peranan besar dalam proses hubungan antar negara. Karena media massa merupakan salah satu bentuk saluran diplomasi. Bagi media massa, diplomasi merupakan satu bidang profesi yang banyak diselimuti oleh elemen kerahasiaan.
Di sisi lain, media massa memiliki kewajiban untuk menyampaikan informasi secara cepat, tepat dan luas kepada publik.
Efek diplomasi yang diperoleh dari jalur diplomasi politik dan ekonomi, seperti manfaat ekonomi, perdagangan dan investasi menjadi salah satu ukuran penting dalam menilai keberhasilan kerja sama bilateral dan multilateral.