Diplomasi: Sejarah – Pengertian dan Fungsinya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Di masa-masa mempertahankan kemerdekaan, Indonesia tidak hanya berperang melawan Belanda di medan pertempuran, melainkan juga berjuang melalui meja perundingan atau diplomasi. Apakah diplomasi itu?

Sejarah Diplomasi

Jejak sejarah praktek diplomasi berasal dari peradaban Mesopotamia.

  • Abad ke-14 SM diplomasi antara penguasa Mesir dan Hitite dengan instrumen diplomasi berupa komunikasi.
  • Abad ke-6 SM, para warga kota Yunani memilih ahli pidato yang terbaik sebagai utusan mereka yang nantinya bertugas melakukan negosiasi dan berunding untuk membela kasus mereka. Instrumen diplomasi berupa propaganda dan persuasi.
  • Dari Yunani beralih ke Romawi dimana diplomasi ala Yunani mulai disebarkan kepada bangsa Romawi. Namun di Romawi, diplomasi tidak begitu berkembang.
  • Dari Romawi kemudian ke India. Di masa India Kuno telah dikenal istilah Prahita, palgala, dan suta yang merujuk pada utusan duta yang dikirim oleh raja untuk mengumpulkan beragam informasi dan menyampaikan pesan.
  • Kemudian, di abad ke-4 SM, Kautilya menganalisis tentang tujuan, instrumen, praktek, dan metode diplomasi dalam karyanya bertajuk Arthasastra.
  • Abad ke-3 SM, Maurya Kaisar Asoka mengajarkan doktrin tanpa kekerasan dalam kehidupan pribadi, bernegara, maupun hubungan internasional.
  • Abad Pertengahan, diplomasi banyak dilakukan oleh Paus berasaskan agama.
  • Abad ke-17, diplomasi berasaskan agama berakhir dan diganti dengan sistem diplomatik yang baru. Sistem baru ini menggunakan persuasi, ancaman, aliansi terbuka, pernikahan, dan konspirasi sebagai instrumen diplomasi.
  • Abad ke-19, terbentuknya Konvensi Vienna 1815 tentang praktek diplomasi.
  • Masa Perang Dunia I, diplomasi bersifat blateral dan rahasia, dengan instrumen diplomasi berupa agitasi.
  • Masa setelah perang, diplomasi bersifat hukuman dan balas dendam. Namun, kemudian diganti dengan sistem baru yang bersifat preventif.
  • Menjelang Perang Dunia II merupakan kemunduran bagi diplomasi preventif.

Pengertian Diplomasi

Pengertian Menurut KBBI

Diplomasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring adalah urusan atau penyelenggaraan perhubungan resmi antara satu negara dan negara lain.

Pengertian Secara Umum

Diplomasi juga diartikan sebagai urusan kepentingan sebuah negara dengan perantaraan wakil-wakilnya di negeri lain. Arti lainnya adalah pengetahuan dan kecakapan dalam hal perhubungan antara negara dan negara.

Pengertian Menurut Para Ahli

Adapun menurut para ahli, diplomasi diartikan sebagai berikut.

  • Ellis Briggs
    Mendefinisikan diplomasi sebagai sebuah kegiatan urusan resmi dengan cara mengirim seseorang untuk mewakili pemerintahan. Tujuan diplomasi adalah untuk menciptakan persetujuan dalam kacamata kebijakan.
  • Geoffrey McDermott
    Mendefinisikan diplomasi sebagai pertimbangan dalam manajemen hubungan internasional.
  • Hans J. Morgenthau
    Mendefinisikan diplomasi sebagai promosi kepentingan nasional dengan maksud damai.
  • Harold Nicholson
    Mendefinisikan diplomasi sebagai manajemen hubungan internasional yang dilakukan melalui negosiasi; metode dimana hubungan internasional ini disesuaikan dan dikelola oleh duta besar, utusan bisnis atau seni dari para diplomat.
  • Sir Ernest Satow
    Mendefinisikan diplomasi sebagai penerapan kepandaian dan taktik pada pelaksanaan hubungan resmi antara pemerintah negara-negara berdaulat.

Fungsi Diplomasi

Untuk melindungi kepentingan nasional, diplomasi memiliki beberapa fungsi, di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Fungsi simbolis atau seremonial
    Seorang diplomat sejatinya merupakan simbol perwakilan negara. Para diplomat ini merepresentasikan negara dan pemerintahan dalam setiap kegiatan resmi kenegaraan sebagaimana kegiatan non-resmi lainnya.
  • Fungsi perwakilan
    Diplomat merupakan perwakilan negara di luar negeri. Mereka merupakan agen komunikasi antara negaranya dan negara tempat ia ditempatkan.
  • Fungsi negosiasi
    Para diplomat berfungsi untuk melakukan negosiasi dengan negara tempatnya ditempatkan.
  • Fungsi informatif
    Para diplomat berfungsi sebagai pemberi informasi atau laporan terkait situasi dan kondisi politik, ekonomi, militer, dan sosial dari negara tempatnya ditempatkan secara akurat kepada negaranya.
  • Fungsi melindungi kepentingan negara
    Diplomasi yang dilakukan selalu ditujukan untuk melindungi dan mempromosikan kepentingan negara kepada negara lain.

Tujuan Diplomasi

Secara umum, ada dua tujuan diplomasi yaitu tujuan politis dan tujuan non-politis.

  • Tujuan politis

Tujuan politis diplomasi adalah untuk mengamankan tujuan kepentingan nasional yang diwujudkan dalam kebijakan luar negeri.

  • Tujuan non-politis

Adapun tujuan non-politis diplomasi adalah mempromosikan ekonomi, perdagangan, dan seni budaya suatu negara kepada negara lainnya.

Tujuan-tujuan tersebut dilakukan melalui berbagai macam instrumen diplomasi yaitu persuasi, ganjaran, konsesi, kekuatan militer, hukuman tanpa kekerasan, dan tekanan.

Ruang Lingkup Diplomasi

Merujuk pada tujuan diplomasi di atas, dapat dikatakan bahwa diplomasi sejatinya tidak hanya terkait dengan masalah politik.

Namun juga masalah lain seperti politik, ekonomi, pendidikan, sosial, dan budaya.

Dengan demikian, ruang lingkup diplomasi sangat luat yang meliputi politik, ekonomi, pendidikan, sosial, dan budaya.

Di atas itu semua, tujuan diplomasi yang utama adalah untuk melindungi kepentingan negara.

Jenis-jenis Diplomasi

Adapun jenis-jenis diplomasi menurut Metin Aksoy dan Ahmet Servet Cicek (2018) di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Public Diplomacy

Public diplomacy adalah diplomasi yang dilakukan dengan cara menyampaikan informasi dan menjual citra positif kepada publik luar negeri dan membangun hubungan jangka panjang yang menciptakan ruang bagi kebijakan pemerintah.

Contoh : Sebelum terjadinya Perang Irak tahun 2003, Amerika Serikat dan Inggris gencar melancarkan propaganda bahwa Irak di bawah kepemimpinan Saddam Hussein memiliki senjata pemusnah massal.

Propaganda ini berhasil menggiring opini publik dunia sehingga terbentuklah pasukan koalisi untuk menyerang Irak dan terjadilah Perang Irak.

2. Summit Diplomacy

Summit diplomacy adalah diplomasi yang dilakukan dalam rangka saling bertukar pandangan melalui pertemuan yang dilakukan oleh para pemimpin negara.

Contoh : pertemuan antara PM India Marendra Modi dan PM Pakistan Nawaz Sharif di Lahore.

3. Environmental Diplomacy

Environmental diplomacy adalah diplomasi yang dilakukan dengan cara menggandeng perusahaan internasional untuk menemukan solusi atas masalah lingkungan seperti perubahan iklim, dan lain sebagainya.

Contoh : Negosiasi yang diprakarsai oleh UNFCCC (United Nations Framework Convention on Climate Change).

fbWhatsappTwitterLinkedIn