Daftar isi
Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya jawab dengan narasumber yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wawancara adalah (1) tanya jawab dengan seseorang (pejabat dan sebagainya) yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat dalam surat kabar, disiarkan melalui radio, atau ditayangkan pada layar televisi, (2) tanya jawab direksi (kepala personalia, kepala humas) perusahaan dengan pelamar pekerjaan, (3) tanya jawab peneliti dengan narasumber.
Wawancara yang dimaksud dalam pembahasan ini merupakan proses tanya jawab antara pewawancara dengan narasumber agar memperoleh informasi yang diperlukan. Informasi yang diperoleh dapat berupa tulisan, audio, maupun audio visual.
Wawancara pada umumnya dilakukan oleh dua orang yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan narasumber yang memberikan pendapat atau informasi.
Informasi tersebut dapat berupa tugas sekolah, pendapat pribadi atau diskusi topik tertentu, atau mengenai suatu peristiwa atau kejadian. Wawancara umumnya dilakukan oleh wartawan, dapat juga orang biasa yang membutuhkan suatu informasi.
Berikut ini adalah bentuk-bentuk wawancara, yaitu:
Wawancara memiliki beberapa ciri, yaitu:
Wawancara memiliki kegunaan, antara lain:
wawancara umumnya digunakan pada penelitian kualitatif. Wawancara dilakukan dengan tujuan memperoleh data yang relevan yang dapat digunakan untuk melengkapi penelitian. Biasanya jawaban dari narasumber digunakan untuk menyelesaikan penelitian.
wawancara dapat menghasilkan inspirasi bagi pewawancara karena sudut pandang yang diperoleh dari hasil wawancara dapat digunakan untuk keperluan penulisan karya ilmiah. Dengan dilakukan wawancara, diperoleh inspirasi atau ide baru yang berguna bagi pewawancara.
salah satu manfaat dilakukannya wawancara adalah menambah wawasan bagi pewawancara.
Adapun tujuan wawancara adalah sebagai berikut:
Hal-hal penting yang harus ada dalam sebuah wawancara adalah sebagai berikut:
Sebelum melakukan wawancara, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu tahapan dalam melakukan wawancara. Berikut ini adalah tahapan-tahapannya.
Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum wawancara, yaitu:
1. Menentukan tema dan narasumber
Persiapan dasar dan paling penting adalah menentukan tema karena dapat mempengaruhi pemilihan narasumber dan pembuatan daftar pertanyaan. Selain itu, penting mengetahui data diri narasumber agar proses wawancara berlangsung dengan baik.
2. Fisik/tubuh dan kondisi mental yang sehat
hal ini penting karena kesehatan fisik dan mental sangat mempengaruhi jalannya wawancara. Keduanya harus dalam keadaan sehat dan siap untuk melaksanakan proses wawancara sehingga wawancara dapat dilakukan dengan baik dan maksimal.
3. Menyiapkan daftar pertanyaan
Penting untuk menyiapkan daftar pertanyaan agar setiap pertanyaan saling berhubungan dan saling melengkapi sehingga tidak ada informasi yang tertinggal. Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat daftar pertanyaan:
4. Membuat janji dengan narasumber
Hal ini dilakukan agar pewawancara dan narasumber sama-sama siap melakukan wawancara.
5. Mempersiapkan alat tulis dan alat perekam
Informasi yang diperoleh dapat berupa tulisan, audio, maupun audio visual sehingga alat yang perlu dipersiapkan adalah alat tulis untuk mencacat dan alat perekam.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika akan melaksanakan wawancara:
pada tahap ini dilakukan menuliskan hasil wawancara, menganalisis dan menyimpulkan hasil wawancara dan menuliskannya dalam sebuah laporan. Menyimpulkan hasil wawancara dapat dilakukan dengan cara:
Ada dua metode yang dapat dilakukan ketika wawancara, yaitu:
Menggunakan metode ini, berarti pewawancara harus menyiapkan alat tulis untuk mencatat, seperti buku dan pulpen. Dengan menggunakan metode ini, pewawancara harus cepat menuliskan jawaban dari narasumber.
Dengan perkembangan teknologi seperti sekarang, pencatatan dapat dilakukan dengan memanfaatkan komputer, laptop, atau handphone.
Menggunakan metode ini, berarti pewawancara harus menyiapkan alat perekam, misalnya tape atau voice recorder.
Alat perekam dapat berupa alat perekam suara atau dapat pula meliputi tindakan, tingkah laku, baik verbal maupun non-verbal, misalnya menggunakan kamera.
Berikut ini beberapa teknik yang dapat digunakan ketika wawancara.
Wawancara dengan teknik tatap muka berarti pewawancara bertemu langsung dan menanyakan langsung dengan narasumber.
Kelebihan menggunakan teknik ini pewawancara akan mendapat respon yang tinggi karena kemungkinan narasumber menolak diwawancarai minim terjadi.
Sedangkan kekurangan teknik ini adalah narasumber merasa tidak enak atau merasa segan dengan pewawancara sehingga tidak leluasa dalam menjawab pertanyaan.
Wawancara dengan telepon berarti antara pewawancara dengan narasumber tidak bertemu langsung tetapi dihubungkan dengan telepon.
Kelebihan dengan menggunakan telepon adalah menghemat tenaga yang dikeluarkan untuk perjalanan, sedangkan kekurangannya banyak hambatan yang bisa saja terjadi misalnya sinyal dan durasi.
sama halnya dengan menggunakan telepon, teknik ini memiliki kelebihan menghemat tenaga perjalanan, dan memiliki kekurangan banyak hambatan yang bisa saja terjadi misalnya sinyal dan durasi.
Salah satu kelebihan menggunakan aplikasi video interview daripada telepon adalah pewawancara dan narasumber dapat bertatap muka secara virtual yaitu melalui layar laptop, komputer, atau handphone.
Contoh pertanyaan wawancara dengan pedagang: