Daftar isi
Zaman prasejarah atau praaksara merupakan perode di mana manusia masih belum mengenal adanya tulisan sebagai bahasa komunikasi manusia. Zaman prasejarah ini terdiri dari zaman batu dan zaman logam.
Terdapat tiga zaman yang mengisi zaman logam yakni zaman tembaga, zaman perunggu dan zaman besi. Nah, pada kali ini kita akan membahas mengenai zaman tembaga.
Zaman tembaga adalah zaman di mana permulaan manusia mengenal logam. Dengan kata lain, manusia di zaman ini menggunakan tembaga sebagai bahan dasar untuk membuat segala peralatan. Sehingga tembaga merupakan logam pertama yang ditemukan serta diolah oleh manusia.
Sejatinya, zaman tembaga sudah dimulai sejak tahun 3500-2300 sebelum masehi. Mereka menggunakan tembaga tersebut sebagai alat pertanian, konstruksi hingga pendukung kegiatan sehari-harinya. Meskipun demikian, mereka juga masih menggunakan batu walaupun logam tembaga lebih menarik.
Zaman tembaga yang panjangnya hingga 1000 tahun disebut dengan periode Kholotik di mana berlangsung mulai 4500 SM hingga 3500 SM yakni tumpeng tindih dengan zaman perunggu awal. Kata Khalkolithik itu sendiri diambil dari dua kata Yunani yakni chalco berarti tembaga dan lithos berarti batu.
Selain itu, zaman tembaga juga disebut dengan Eneolitik atau Aeneolitik yang merupakan periode arkeologis yang biasanya para peneliti menganggap sebagai bagian dari neolitik yang jangkauannya lebih luas.
Jika berbicara tembaga, memiliki nama kimia Cuprum (Cu) yakni logam pertama yang dikerjakan oleh manusia terbilang di dalam skala yang relatif besar sebagian. Hal itu dikarenakan telah ditemukan dalam beberapa batang logam murni berukuran besar dan dalam kondisi masih alami di banyak lokasi yang berbeda di seluruh dunia.
Namun zaman tembaga ini tidak menjelajah ke Indonesia, sehingga Indonesia hanya dapat mengalami zaman perunggu dan zaman besi saja.
Adapun ciri-ciri khas dari zaman tembaga sebagai berikut:
Adapun bentuk keramik yang ditemukan pada zaman tembaga atau khalkolithik yaitu tembikar fenestrasi yang merupakan pot dengan bukaan memotong dinding. Tembikar ini sudah digunakan untuk membakar dupa. Selain tembikar, terdapat pula guci penyimpanan besar dan guci penyajian dengan cerat.
Pada zaman tembaga ini, manusia telah mendapatkan makanannya sendiri dengan memelihara hewan domestik seperti sapi, kambing, domba dan babi.
Hal itu didapatkan dengan cara berburu dan memancing. Selain itu, mereka juga menanam tanaman berupa jelai, gandum serta kacang-kacangan.
Tempat tinggal atau rumah yang dibangun ketika itu terbuat dari batu atau bata lumpur. Salah satu pola rumahnya yaitu bangunan berantai serta deretan rumah yang berbentuk persegi panjang saling terhubung antara satu dan lainnya dengan dinding penyokong yang berukuran pendek di bagian ujungnya.
Gaya pemakaman di zaman ini dapat dikatakan sangat beragam dari satu kelompok ke kelompok lainnya. Mulai dari penguburan tunggal sampai penguburan dengan bentuk guci dan osarium di atas tanah yang berbentuk kotak atau makam batu.
Kehidupan manusia pada zaman tembaga ini bervariasi. Zaman ini sangat fenomenal di sekitar Mediterania Timur. Akan tetapi di Indonesia masih belum ada pengaruh. Zaman tembaga ini telah dimulai oleh beberapa benua.
Di Eropa, telah ditemukan situs arkeologi tembaga di Serbia. Situs ini mempunyai bukti sebagai tempat pembuatan alat tembaga yang tertua sejak 7000 tahun yang lalu. Adapun salah satu contoh alat tembaga yang ditemukan di Kota Prokuplje berupa kapak tembaga.
Dari beberapa penemuan bukti tersebut kemudian tersebar di Eropa hingga ke Asia. Kapak tempurnya memang berbahan dasar dari tembaga, namun memiliki model yang masih tetap seperti kapak di zaman batu.
Di Asia juga sudah ditemukan beberapa bukti penggunaan tembaga. Di Bhiranna tepatnya wilayah Indus sebagai peradaban awal tembaga dengan ditemukannya gelang dan mata panah. Selain itu, penduduk di Pakistan juga telah menggunakan tembaga sekitar tahun 7000-3300 SM.
Salah satu contohnya yakni tembikar dan alat pengiris yang ada di provinsi Balochistan. Sementara di Asia Timur, telah ditemukan bukti sejarah yang terbuat dari tembaga di sekitar wilayah Jiangzhai dan Hongshan.
Dan di wilayah Timur Tengah juga ditemukan adanya pertambangan tembaga yang aktif sekitar tahun 7000 – 5000 SM tepatnya berada di Lembah Valley.
Di Amerika, seribu tahun sebelum kedatangan oleh bangsa Eropa, penduduk asli telah menggunakan beberapa alat dari perpaduan tembaga. Misalnya di wilayah Michigan dan Wisconin ditemukan beberapa alat, senjata dan ornamen yang terbuat dari tembaga. Sejarah zaman tembaga di benua Amerika ini tidak seramai seperti sejarahnya di Asia.
Adapun beberapa peninggalan yang telah ditemukan di zaman tembaga sebagai berikut:
Salah satu contoh peninggalan yang ditemukan adalah kapak tembaga atau dikenal dengan Copper Axes. Kapak tembaga Italia yang berusia 5300 sudah dilengkapi dengan bilah yang dibawa oleh pemburu Neolitik Manusia Es Otzi atau dikenal Otzi the Iceman yang ditemukan di Swiss.
Sementara kepala kapak tembaga kuno yang ditemukan di Swiss itu menerangkan bagaimana zaman tembaga di seluruh Eropa.
Kini, banyak para ilmuan sudah menemukan pisau kapak tembaga yang memiliki usia 5300 tahun di mana dibuat di wilayah yang sama serta ditemukan di daerah kaki utara Pegunungan Alpen.
Untuk di Indonesia itu sendiri, alat peninggalan-peninggalan dari zaman tembaga akan sulit bahkan tidak terdapat pada museum sejarah.
Mungkin ada beberapa diantaranya yang menunjukkan tentang bukti kehidupan di zaman tembaga, namun bukan wujud barangnya melainkan hanya tampilan dokumentasi atau berupa hasil rekaman yang telah didapatkan sebelumnya. Mulai dari dokumentasi proses penggalian tembaga, sejarah singkat tentang penemuannya, sampai foto-foto dari peninggalan tembaga tersebut.