Kali ini kita akan membahas mengenai amonium klorida, berikut pembahasannya.
Apa itu Amonium Klorida?
Amonium klorida adalah salah satu bahan yang digunakan di dalam kandungan obat batuk. Amonium klorida menghasilkan efek ekspektoran yaitu mengencerkan dahak, sehingga penderita lebih mudah mengeluarkannya.
Selain untuk obat batuk, amonium klorida bentuk suntikan juga bermanfaat untuk mengatasi rendahnya klorida dalam darah dan alkalosis metabolik.
Alkalosis merupakan gangguan pH darah menjadi terlalu basa. Amonium klorida bekerja dengan meningkatkan klorida dan meningkatkan ion hidrogen bebas dalam darah sehingga darah menjadi lebih asam.
Namun hingga saat ini, amonium klorida bentuk injeksi belum tersedia di Indonesia.
Manfaat Amonium Klorida
Amonium klorida (ammonium chloride) adalah obat yang digunakan sebagai bagian dari pengobatan pasien dengan kondisi hipokloremia, kondisi di mana tubuh mengeluarkan klorida dalam jumlah besar melalui keringat, muntahan, serta adanya masalah kelenjar adrenal dan penyakit ginjal.
Selain itu, obat ini juga bisa digunakan untuk mengobati alkalosis metabolik, kondisi saat tubuh kehilangan terlalu banyak asam sehingga membuat pH tubuh tidak seimbang dan membuat darah menjadi basa.
Dalam pengobatan kedua penyakit tersebut, ammonium chloride hanya boleh digunakan jika telah diencerkan ke dalam isotonik natrium klorida dengan volume besar, yang nantinya disuntikkan ke dalam tubuh penderita.
Efek Samping Amonium Klorida
Amonium klorida dalam bentuk tablet atau sirop umumnya aman dikonsumsi selama digunakan sesuai dosis yang dianjurkan.
Efek samping yang mungkin terjadi biasanya bersifat ringan, seperti pusing, mual, muntah, dan mengantuk.
Namun jika amonium klorida dikonsumsi dalam dosis yang tinggi, maka dapat meningkatkan risiko terjadinya asidosis dan hipokalemia, sehingga menimbulkan gangguan pernapasan, sakit kepala, dan rasa kantuk.
Efek samping yang umumnya muncul ketika menggunakan amonium klorida dalam bentuk suntikan adalah nyeri dan iritasi di area injeksi atau sepanjang pembuluh darah jika laju infus terlalu cepat.
Efek samping lain yang mungkin muncul, antara lain:
- Mengantuk
- Mual
- Muntah
- Nyeri lambung
- Hipokalemia
- Kekurangan kalsium
- Asidosis metabolik
- Kejang
- Gangguan kesadaran atau mental.