Analogi: Tujuan – Jenis dan Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sebagian dari kita pasti pernah membaca atau bahkan mendengar suatu istilah yang sulit untuk dipahami. Kemudian pada kalimat selanjutnya dijelaskan istilah yang susah dimengerti tersebut, namun menggunakan suatu perumpamaan.

Perumpamaan tersebut yang disebut dengan analogi. Pada materi kali ini kita akan membahas mengenai analogi mulai dari pengertian hingga contoh dari analogi yang berupa kalimat dan paragraf.

Pengertian Analogi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), analogi adalah persamaan atau persesuaian antara dua hal atau benda atau bentuk yang berlainan. Di dalamnya analogi juga dapat disebut sebagai kias.

Menurut para ahli:

  • Dr. Ibrahim Anis, analogi adalah mengubah bentuk suatu hal atau suatu benda dari yang tidak diketahui dengan yang diketahuinya.
  • Mundiri (2008:157), analogi adalah proses dari fenomena menuju fenomena yang lain yang sejenis kemudian disimpulkan bahwa apa yang terjadi pada fenomena yang pertama akan terjadi pada fenomena yang lain.
  • Pespoprodjo (1999:179), analogi adalah suatu perbandingan yang dipakai untuk mencoba membuat suatu idea yang dapat dipercaya guna membuat suatu konsep yang sulit menjadi mudah dan jelas.
  • Poedjawijatna (2004:40), analogi adalah pengertian yang menunjuk sesuatu yang sama tetapi dalam kesamaan itu ada sesuatu yang berbeda pula.
  • Louis O. Kattsef (1992:32), analogi adalah berusaha untuk mencapai kesimpulan dengan menggantikan dengan apa yang kita coba untuk membuktikan dengan sesuatu yang serupa dengan hal tersebut, namun yang lebih dikenal dan kemudian menimbulkan kembali apa yang mengawali penalaran kita.

Pengertian secara umum, analogi merupakan sebuah proses penalaran yang didasarkan pada pengamatan terhadap gejala khusus dengan cara membandingkan objek terhadap objek yang dianalogikan hingga mencapai kesimpulan yang berlaku umum.

Ciri-Ciri Analogi

  • Tidak boleh sama persis.
  • Ibaratan diciptakan harus melalui imajinasi atau intuisi.
  • Di dalam proses merancang bukan hanya satu, namun salah satunya adalah ibaratan.
  • Ibaratan sebagai proses penalaran memiliki macam yang tidak terbatas jumlahnya.
  • Setiap orang boleh membuat ibaratannya sendiri.
  • Berisi perbandingan diantara dua hal yang berbeda, namun memiliki kesamaan diantara keduanya.
  • Menggunakan kata analogi seperti seolah, bagaikan, laksana, layaknya dan lainnya.
  • Kalimat terakhir merupakan kesimpulan dari paragraf yang sifatnya membandingkan.

Tujuan Analogi

Tujuan dari penggunaan analogi ada beberapa yaitu:

  • Meluruskan kekeliruan dari sebuah permasalahan.
  • Membuat klasifikasi.
  • Membuat persamaan dari dua hal yang berbeda.
  • Menyederhanakan hal yang sulit menjadi lebih mudah dipahami.

Jenis-Jenis Analogi

Ada beberapa jenis analogi yaitu:

  • Analogi Induktif

Analogi induktif merupakan analogi yang disusun didasarkan pada persamaan diantara dua fenomena dan kemudian ditarik kesimpulan bahwa apa yang terjadi pada fenomena pertama akan terjadi juga di fenomena kedua.

Analogi ini bermanfaat untuk membuat kesimpulan yang dapat diterima berdasarkan pada persamaan yang terbukti pada dua hal khusus yang dibandingkan.

Contohnya: Rani mampu meraih juara kelas karena rajin belajar setiap hari. Maka Siska akan meraih juara kelas jika belajar setiap hari.

  • Analogi Deduktif

Analogi ini digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang masih samar dengan sesuatu yang sudah jelas atau sudah dikenal. Cara ini bermanfaat dikarenakan ide ide baru menjadi dapat diterima jika dihubungkan dengan hal-hal yang sudah diketahui.

Contohnya, untuk penyelenggaraan pemerintahan yang baik diperlukan kerjasama antara kepala negara dengan masyarakatnya. Sebagaimana manusia, untuk mewujudkan perbuatan yang benar diperlukan kerjasama antara akal dan hati.

  • Analogi Pinjaman

Di dalam analogi ini digunakan persamaan dan perbedaan yang terdapat pada realitanya dan menjadikan ada analogi yang diutamakan dan lainnya seolah meminjam.

  • Analogi Susunan

Analogi jenis ini digunakan demi terciptanya susunan realitas terhadap suatu pengertian.

  • Analogi Palsu

Membuat analogi untuk sebuah gagasan agar terlihat benar, namun menggunakan perumpamaan yang tidak ada hubungannya dengan gagasan di awal tersebut.

  • Analogi Pincang

Analogi ini merupakan analogi yang keliru, namun kekeliruannya masih bisa diterima dan sulit untuk dibuktikan kekeliruannya itu. Penganalogian jenis ini sering terjadi ketika membuat persamaan yang kurang tepat.

Contoh Analogi

Contoh Analogi dalam Kalimat

  • Berada di dalam ruangan ini, seperti berada di kuburan.

Kalimat tersebut merupakan pernyataan yang ingin menggambarkan sebuah ruangan yang sepi seperti di kuburan. Pada kalimat tersebut ruang yang sepi dianalogikan dengan kuburan.

  • Badannya yang bulat layaknya sebuah balon.

Kalimat tersebut menggambarkan badan dari seseorang yang gemuk atau bulat dengan istilah lain yang setara. Sehingga dianalogikan dengan balon.

Contoh Analogi dalam Paragraf

Semakin banyak ilmu yang dimiliki seseorang, maka ia akan semakin merasa bahwa dirinya tidak tahu apa-apa. Semakin seseorang berilmu, ia tidak akan menganggap rendah orang lain, apalagi menghina, karena ia merasa tidak ada yang dapat dipamerkan dari dirinya. Memang sudah selayaknya bagi seseorang yang semakin berilmu seperti padi yang semakin berisi semakin merunduk.

Pada paragraf tersebut menganalogikan seseorang yang berilmu dengan tanaman padi yang memiliki sifat semakin merunduk bila semakin berisi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn