Daftar isi
Salah satu filum terbesar dalam kingdom animalia adalah filum arthropoda. Dilihat dari keberadaan tulang belakangnya, filum ini termasuk ke dalam kategori hewan invertebrata atau hewan yang tidak bertulang belakang.
Secara bahasa, kata arthropoda diambil dari bahasa Yunani yaitu Arthron yang berarti ruas, segmen, atau buku, dan dari pada podos atau pous yang artinya kaki. Sehingga arthropoda adalah hewan yang memiliki ruas-ruas atau berbuku-buku.
Dalam buku berjudul Biologi Tanah dan Strategi Pengolahannya (2010), Yuliprianto menyebutkan bahwa Arthropoda memiliki tubuh yang beruas-ruas, simetri bilateral dan tersusun dari zat kitin.
Arthropoda termasuk hewan eksoskeleton, yakni jenis hewan yang memiliki rangka luar sebagai perlindungan diri. Arthropoda ada yang hidup di darat dan ada juga yang hidup di air.
Beberapa karakteristik dari Arthropoda adalah sebagai berikut:
Filum Arthropoda dibagi menjadi empat kelas, yaitu Arachnoidea, Crustacea, Myriapoda, dan Insecta. Berikut adalah penjelasnnya.
Istilah Arachnoidea sendiri diambil dari bahasa Yunani Arachne yang artinya laba-laba. Arachnoidea atau yang disebut juga Arachida adalah kelas Arthropoda yang terdiri dari hewan laba-laba, kalajengking, dan tungau. Diantara ciri-ciri hewan yang termasuk dalam kelas ini adalah:
Ciri-ciri dari hewan pada kelas Crustacea adalah:
Contoh hewan yang masuk ke dalam kelas ini antara lain: udang, lobster, kepiting.
Ciri-ciri hewan Arthropoda yang masuk ke dalam kelas Myriapoda adalah:
Contoh hewan yang masuk dalam kelas Myriapoda adalah kaki seribu dan kelabang.
Kelas keempat dari filum Arthropoda adalah Insecta atau serangga yang merupakan kelas terbesar. Ciri-ciri hewan dalam kelas ini antara lain:
Contoh hewan yang termasuk dalam kelas Insecta adalah kupu-kupu, jangkrik, nyamuk, belalang, dan lain sebagainya.
Filum Arthropoda hidup dan tersebar di hampir seluruh habitat yang ada di biosfer, baik di perairan maupun di daratan. Cara hidupnya juga beragam, ada yang hidup sebagai parasit, komensal, maupun simbiotik.
Sistem reproduksi Arthropoda dilakukan secara seksual dan aseksual. Reproduksi aseksual pada Arthropoda dikenal dengan istilah Partenogenesis.
Partenogenesis merupakan perkembangbiakan yang terjadi tanpa terjadi proses fertilisasi atau pembuahan sel telur oleh sel jantan. Dalam Encyclopedia Britannica disebutkan bahwa partenogenesis merupakan reproduksi yang hanya melibatkan gamet betina tanpa adanya pembuahan.
Struktur tubuh Arthropoda berbeda tergantung jenisnya. Berikut adalah penjelasnnya:
Arachnoidea atau Arachnida juga memiliki struktur tubuh yang terdiri atas 2 bagian:
Diantara sefalotoraks dan abdomen terdapat bagian sempit seperti pinggang, disebut pedisel.
Struktur tubuh Crustacea terdiri atas:
Myriapoda tidak memiliki dada pada struktur tubuhnya, sehingga tubuhnya hanya terdiri atas bagian kepada dan badan.
Struktur tubuh Insecta terdiri atas tiga bagian, yaitu Caput/Kaput (kepala), Toraks (dada), dan Abdomen (perut).
Arthropoda merupakan salah satu filum dalam kingdom animalia yang memiliki ciri utama tubuh dan kakinya yang beruas-ruas. Tubuh arthropoda bebentuk simetris dan memiliki rangka luar atau eksoskeleton yang berfungsi sebagai alat perlindungan.
Arthropoda terbagi dalam beberapa kelas, yaitu Arachnoidea (laba-laba), Crustacea (Udang-Udangan), Myriapoda (hewan dengan banyak kaki), dan Insecta (Serangga). Arthropoda memiliki cara hidup berbeda-beda dan mereka tersebar hampir di semua habitat yang ada di biosfer.
Struktur tubuh Athropoda terdiri dari Caput atau kepala, toraks atau dada, dan abdomen atau perut. Pada kelas Arachnoidea dan Crustacea, bagian caput dan toraksnya menyatu yang disebut dengan sefalotoraks. Sedangkan pada kelas Myriapoda tidak terdapat dada, sehingga struktur tubuhnya hanya berupa kepala dan badan saja.