Biosfer: Pengertian – Karakteristik dan Macamnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Biosfer merupakan salah satu lapisan bumi yang memiliki fungsi, karakteristik dan jenisnya. Berikut pembahasannya.

Pengertian Biosfer

Dalam Bahasa Yunani, Biosfer merupakan gabungan dari dua kata: Bio (hidup) dan Sphere (lapisan).

Dalam arti sempit Biosfer adalah lapisan bumi yang menjadi tempat tinggal makhluk hidup.

Biosfer dapat diartikan juga sebagai bagian dari bumi yang dapat ditinggali organisme.

Biosfer meliputi gabungan antara atmosfer, litosfer, dan hidrosfer. Ketiga lapisan itu saling berinteraksi dan membentuk lapisan biosfer tempat dilangsungkannya kehidupan di bumi.

Secara umum Biosfer dapat diartikan sebagai bagian dari bumi yang dapat dimanfaatkan organisme untuk memenuhi kebutuhan dan melangsungkan kehidupannya.

Pengertian Biosfer Menurut Para Ahli

  • Jhon Wiley

Biosfer adalah zona dari planet bumi dimana kehidupan dapat terjadi secara alami, diperluas dari lapisan bumi dengan atmosfer yang lebih rendah.

  • Vladimir Wanouich Veinadsky

Menurut ilmuwan asal Rusia ini, Biosfer adalah sebuah sistem yang terbuka dan berkembang sejak dimulainya sejarah bumi

  • Michael Allaby

Michael Allaby berpendapat bahwa Biosfer adalah bagian lingkungan hidup organisme yang ditemukan dan berinteraksi membentuk sistem kelompok yang stabil, sehingga efektif untuk keseluruhan ekosistem planet.

  • Eduard Suess

Pengertin Biosfer menurut ahli geologi Austria ini adalah tempat pada permukaan bumi dimana kehidupan berdiam.

Fungsi Biosfer

Sebagai tempat organisme untuk memenuhi kebutuhan dan melangsungkan kehidupannya, Biosfer memiliki fungsi, diantaranya:

  • Menjadi sumber makanan. Manusia sangat bergantung kepada hewan dan tumbuhan untuk melangsungkan kehidupannya. Namun terdapat beberapa macam flora dan fauna beracun sehingga tidak dapat dikonsumsi manusia.
  • Membersihkan Racun. Sebagai contohnya tanaman yang membutuhkan karbondioksida untuk digunakan dalam proses fotosintesis, melalui siklus alami dekomposisi biologis, Biosfer juga dapat menghilangkan racun yang dapat berbahaya bagi kehidupan.
  • Sebagai objek penelitian dan pendidikan. Penelitian yang dilakukan serta pendidikan kepada anak dapat membantu dalam pelestarian flora dan fauna.
  • Sebagai tempat rekreasi. Kawasan Biosfer juga dapat menjadi sarana rekreasi, contohnya seperti kebun raya atau suaka marga satwa.

Karakteristik Biosfer

Karakteristik Biosfer berkaitan erat dengan persebaran Flora dan Fauna. Berikut adalah 18 karakteristik flora dan fauna yang tersebar dalam ekosistem biosfer:

  • Fauna Padang Rumput
    Daerah ini didominasi oleh fauna herbivora, karena lingkungannya yang cukup air sehingga memungkinkan tumbuhan dan rerumputan tumbuh dengan segar.
  • Fauna Daerah Gurun
    Karena perubahan suhu siang dan malam yang ekstrem serta ketersediaan air yang sedikit, fauna di daerah gurun didominasi oleh hewa kecil seperti ular, semut, dan kalajengking. Unta, hewan besar yang tinggal di daerah ini mempunyai punuk untuk menjaga ketersediaan air.
  • Fauna Daerah Tundra
    Daerah tundra memiliki suhu yang dingin karena daratannya dilapisi oleh es atau salju. Fauna yang hidup di daerah ini memiliki bulu yang tebal seperti beruang kutub.
  • Fauna Daerah Hutan Tropis
    Fauna di daerah ini beragam, mulai dari hewan herbivora hingga karnivora. Hutan tropis merupakan tempat yang paling nyaman karena memiliki curah hujan tinggi serta disinari matahari sepanjang tahun. Contoh dari fauna yang tinggal di daerah ini mulai dari kera, gajah, hingga singa.
  • Fauna Daerah Taiga
    Fauna yang dapat ditemukan di daerah ini didominasi oleh burung yang melakukan migrasi karena habitatnya mengalami musim gugur.
  • Fauna Daerah Kutub
    Suhu ekstrem daerah kutub membuat fauna di daerah ini memiliki bulu yang tebal dan berdarah hangat. Contoh fauna daerah ini adalah penguin dan beruang kutub.
  • Fauna Daerah Perairan
    Organisme fauna di daerah ini dibedakan berdasarkan modelnya, diantaranya:
    • Bentos
      Fauna yang memiliki ukuran mikroskopis dan tinggal di dasar endapan perairan.
    • Plankton
      Fauna berukuran kecil yang tinggal mengapung di perairan air laut. Pergerakan fauna ini mengikuti arus laut.
    • Nekton
      Fauna yang bisa bergerak dan berpindah tempat dengan kemampuannya sendiri dengan mudah, seperti ikan, hewan amfibi, dan serangga air.
    • Neustin
      Fauna yang mencari makan atau beristirahat di permukaan air
  • Hutan Hujan Tropika
    Daerah ini memiliki curah hujan yang tinggi serta sinar matahari tersedia sepanjang tahun. Tanaman di daerah ini sangat lebat dan rata-rata memiliki tinggi 20-40 meter.
  • Hutan Musim Tropika
    Ciri khusus dari hutan ini adalah pohon yang menggugurkan daunnya ketika musim kemarau datang. Hal ini karena musim kemarau di hutan ini lebih panjang dibandingkan musim dingin.
  • Hutan Hujan Iklim Sedang
    Vegetasi dari hutan ini memiliki ukuran tertinggi di dunia, seperti pohon pinus. Namun jumlahnya tidak sebanyak vegetasi hutan hujan tropis.
  • Hutan Gugur
    Hutan ini didominasi oleh pohon yang tinggi, kuat, serta memiliki daun lebar. Hutan ini berada di daerah yang kering namun tetap memiliki kandungan air yang cukup.
  • Hutan Taiga
    Vegetasi hutan ini berupa pohon tinggi serta memiliki daun menyerupai jarum agar tidak mengeluarkan penguapan yang besar. Persebaran hutan ini berada di daerah dingin yang dekat dengan kutub, seperti Finlandia, Kanada, Rusia, dll.
  • Stepa
    Nama lain dari stepa adalah padang rumput. Tumbuhan di daerah ini hanya berupa rumput, karena udaranya sangat kering dan cadangan air yang sedikit.
  • Sabana
    Sabana adalah padang rumput yang memiliki beberapa pohon kerdil dan letaknya bergerombol.
  • Tundra
    Tundra berada di daerah kutub yang dingin. Vegetasi yang dapat tumbuh di daerah ini hanyalah lumut. Walaupun tertutup es namun jika esnya mencair lumut akan dapat tumbuh kembali.
  • Gurun
    Daerah ini menjadi tempat yang paling susah untuk menjadi tempat tinggal, karena tanahnya berpasir dan tidak bisa menyerap air. Suhu yang ekstrim juga menjadi faktor vegetasi tidak dapat hidup di daerah ini.
  • Terumbu Karang
    Terumbu karang merupakan salah satu jenis tumbuhan yang hidup di laut.
  • Padang Lamun
    Pohon lamun adalah vegetasi yang tumbuh dan berbunga sebagai mana mestinya namun tumbuh dan hidup di dalam air.

Cagar Biosfer

Cagar Biosfer bertujuan agar dapat menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi, pelestarian kebudayaan, hingga melestarikan keanekaragaman hayati.

Daerah ini merupakan kawasan ekosistem yang sudah diakui dunia. Secara fisik cagar biosfer dibagi menjadi tiga, yaitu:

  • Zona Inti.
    Daerah yang termasuk zona inti merupakan kawasan konservasi dan hanya diperbolehkan untuk kegiatan penelitian yang tidak berdampak pada kerusakan lingkungan.
  • Zona Penyangga
    Zona ini dimanfaatkan untuk kegiatan yang tidak mengeksploitasi sumber daya alam. Zona penyangga terletak mengelilingi zona inti.
  • Zona Transisi
    Di dalam zona transisi hanya diperbolehkan untuk melakukan kegiatan pertanian, pemukiman, dan pemanfaatan lain demi kepentingan masyarakat. Zona transisi terletak mengelilingi zona penyangga.

Di Indonesia sendiri sejak tahun 1977 telah memiliki cagar biosfer yang diresmikan langsung oleh UNESCO.

Beberapa cagar biosfer yang telah dimiliki Indonesia sejak saat ini adalah:

  • Cibodas
  • Pulau Komodo
  • Pulau Siberut
  • Bromo Tengger
  • Tanjung Puting dan Lore Lindu
  • Gunung Leuser
  • Kepulauan Selayar
  • Bukit Batu
  • Taman Laut Wakatobi
  • Blombangan, dll.

Faktor Kelangsungan Hidup Biosfer

Tidak semua dari lapisan bumi dapat dijadikan tempat tinggal bagi organisme di dalamnya.

Berikut adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup Biosfer:

  • Iklim

Iklim merupakan suatu kondisi suhu dan kelembaban udara di suatu wilayah dalam jangka waktu yang panjang.

Iklim meliputi kondisi suhu udara, curah hujan, kelembaban udara, dan angin yang terdapat dalam suatu wilayah.

  • Kondisi Geologi

Kondisi geologi merupakan keseluruhan kondisi lingkungan fisik yang berada di sekitar lingkungan Biosfer.

Cakupan kondisi geologi meliputi air, udara, suhu, dll. Lingkungan yang kelengkapan kondisi geologinya tinggi menunjukkan wilayah tersebut memiliki populasi organisme yang tinggi.

  • Ketinggian Tempat

Ketinggian tempat dapat mempengaruhi suatu lingkungan biosfer. Tidak semua organisme dapat hidup di daerah tinggi atau di daerah rendah.

Bahkan ketinggian tempat yang sangat ekstrem tidak dapat ditinggali oleh organisme apapun. 

Suatu makhluk hidup memiliki faktor-faktor yang dapat mendukung keberlangsungan makhluk hidup lainnya.

Hal ini dinamakan dengan faktor biotik. Semakin banyak faktor biotik yang berada di suatu lingkungan biosfer tertentu akan meningkatkan populasi suatu organisme.

Macam-macam Biosfer

Ditinjau dari jenis lapisannya, Biosfer dibagi menjadi tiga lapisan diantaranya:

  • Atmosfer

Lapisan atmosfer dikenal juga dengan nama lapisan ozon. Atmosfer merupakan lapisan bumi yang paling atas.

Lapisan ini berfungsi untuk melindungi bumi dari benda-benda luar angkasa yang berukuran besar.

  • Litosfer

Litosfer tersusun atas batuan yang ada di dalam biosfer dengan karakteristik yang berbeda sesuai dengan tingkat kedalamannya.

  • Hidrosfer 

Lapisan hidrosfer adalah susunan biosfer yang tersusun dari perairan, seperti daun, laut, dan samudera.

Hampir 70% mayoritas organisme hidup di lingkungan hidrosfer.

fbWhatsappTwitterLinkedIn