Baris dan Bait dalam Puisi : Pengertian + Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setelah mengetahui pengertian puisi secara umum, langkah selanjutnya dalam menulis puisi adalah menentukan baris dan bait dari tema yang ada.

Untuk membuatnya, terlebih dahulu harus memahami pengertian baris dan bait dalam puisi.

Mengapa demikian? Karena baris dan bait merupakan salah satu unsur utama penyusun puisi.

Pengertian Baris

Baris disebut juga larik. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tertulis bahwa baris adalah deret, leret, banjar, dan jajar.

Setiap puisi memiliki jumlah baris yang berbeda-beda tergantung keinginan pengarangnya. Dalam setiap baris bisa terdiri dari satu kata saja, beberapa kata yang membentuk frasa, atau bisa juga berupa kalimat.

Namun, yang perlu diingat bila membuat puisi adalah jangan terlalu banyak jumlah barisnya karena akan menimbulkan kesan bertele-tele dan kurang menarik.

Jumlah baris dalam pengertian puisi lama dan puisi baru masih terikat dengan aturan-aturan yang ada. Jumlah kata dan suku kata dalam setiap baris pun dibatasi.

Berbeda dengan puisi baru, pengarang memiliki kebebasan sendiri dalam menentukan jumlah baris dalam puisinya. Disini juga akan diberikan penjelasan mengenai perbedaan Pantun dan syair dalam bentuk puisi.

Dalam puisi terdapat beberapa jenis gaya bahsa dalam puisi yang terdiri dari gaya bahasa perbandingan, gaya bahasa pertentangan, dan gaya bahasa pengulangan.

Berikut merupakan contoh baris dalam puisi lama dan puisi baru.

  • Puisi lama
    Pantun:

    Pergi tamasya ke Surakarta                 (baris 1)
    Jangan lupa beli batik                           (baris 2)
    Manusia hidup di dunia                       (baris 3)
    Harus selalu berbuat baik                    (baris 4)
  • Puisi baru
    Balada:

    Fermentasi asa                                                                                     (baris 1)
    Mengharap sempurna                                                                         (baris 2)
    Bentuk utuh nan konyol                                                                      (baris 3)
    Rasa, karsa tempe                                                                                (baris 4)

    Pembungkus yang berjasa                                                                  (baris 1)
    Penuh kisah bertulis duka lara                                                          (baris 2)
    Dibuang tanpa dibaca                                                                        (baris 3)

    Pembungkus tempe                                                                              (baris 1)
    Bukan plastik tapi kertas usang tak terpakai                                   (baris 2)
    Masihkah ada yang membelai sebelum membuangnya?      (baris 3)

    (Karya: W.S Rendra)

Pengertian Bait

Berikut pengertian bait dalam menurut para ahli.

  • Menurut KBBI.

Bait yaitu satu kesatuan dalam puisi yang terdiri atas beberapa baris, seperti pantun yang terdiri atas empat baris.

  • Menurut Wikipedia.

Bait (dibaca “ba-it) adalah bagian dari teks berirama (puisi atau lirik lagu) yang terdiri dari beberapa baris yang tersusun harmonis, menyerupai pengertian paragraf dalam sastra atau tulisan bebas.

Bait juga diartikan sebagai satu kesatuan dalam puisi yang terdiri atas beberapa baris, seperti pantun yang terdiri atas empat baris.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bait merupakan kumpulan baris yang terangkai menjadi kesatuan padu yang bermakna.

Fungsi bait dalam puisi adalah

  • Untuk memisahkan topik satu dengan topik lainnya.
  • Bait memiliki fungsi yang sama dengan jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utama dalam karangan.
  • Setiap bait di dalam puisi memiliki konsep masing-masing yang tersaji dalam tujuan yang unik.
  • Setiap bait dapat tersusun dari baris-baris yang berima maupun tidak berima.
  • Jumlah bait dalam puisi lama terikat oleh kaidah-kaidah yang telah ditetapkan sedangkan dalam puisi baru jumlahnya bebas dan tidak dibatasi.

Di bawah ini merupakan contoh bait dalam puisi.

  • Puisi lama
    Syair:

    Wahai muda, kenali dirimu
    Ialah perahu tamsil hidupmu
    Tiadalah berapa lama hidupmu
    Ke akhirat jua kekal hidupmu
                            —- bait 1——
    Hai muda arif budiman
    Hasilkan kemudi dengan pedoman
    Alat perahumu jua kerjakan
    Itulah jalan membetuli insan
                            —- bait 2——
  • Puisi baru
    Karawang – Bekasi

    Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
    tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi
    Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
    terbayang kami maju dan mendegap hati ?
    —- bait 1——
    Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
    Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
    Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu
    Kenang, kenanglah kami
            —– bait 2——
    Kami sudah coba apa yang kami bisa
    Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
                                                                             —– bait 3——
    Kami cuma tulang-tulang berserakan
    Tapi adalah kepunyaanmu
    Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
                                                                            —- bait 4——
    Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
    atau tidak untuk apa-apa,
    Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
    Kaulah sekarang yang berkata
            —– bait 5——
    Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
    Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
                                                                            —– bait 6——
    Kenang, kenanglah kami
    Teruskan, teruskan jiwa kami
    Menjaga Bung Karno
    menjaga Bung Hatta
    menjaga Bung Sjahrir
                            —- bait 7——
    Kami sekarang mayat
    Berikan kami arti
    Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
                            —- bait 8——
    Kenang, kenanglah kami
    yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
    Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi ….
                            —- bait 9——

Demikian ulasan tentang pengertian baris dan bait dalam puisi berikut contohnya semoga bermanfaat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn