Perbedaan Pantun dan Syair Berdasarkan Ciri – Cirinya dan Contoh

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apakah perbedaan dari Pantun dan Syair? Pada artikel ini akan membahas mengenai perbedaan Pantun dan Syair berdasarkan pengertian dan ciri-cirinya.

Pantun

Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama. Pantun adalah sebuah ungkapan perasaan dan pikiran dari orang yang membuatnya dengan tujuan menghibur, menasihati, mendidik atau pun menegur orang lain.

Pantun sering digunakan pada acara atau kegiatan-kegiatan tertentu, seperti acara adat lamaran kepada mempelai wanita pada suku Betawi, sebagai pembuka atau penutup pidato atau orasi, dan kegiatan lainnya.

Pada umumnya, pantun terdiri atas 4 baris dan pantun terbagi menjadi dua bagian yaitu sampiran dan isi.

  • Sampiran, merupakan bagian yang terletak pada dua baris pertama (baris ke-1 dan ke-2). Sampiran pada pantun biasanya tidak memiliki hubungan dengan isi pantun
  • Isi, pantun terletak pada dia baris terakhir (baris ke-3 dan ke-4). Isi pantun berisi tentang tujuan atau maksud dari pantun itu sendiri.

Biasanya, pantun terdiri atas 4 baris. Setiap baris terdiri dari 4 hingga 6 kata dan memiliki irama yang bersilang (a-b-a-b). Namun, sebenarnya ada beberapa baris yang dapat dibuat dalam baris yaitu 2 baris, 4 baris, 6 baris, 8 baris hingga 10 baris.

Ciri-Ciri Pantun

  • Mempunyai bait. Bait biasanya terdiri atas 4 (empat baris) yang terdiri atas sampiran dan isi pantun.
  • Terdiri atas sampiran dan isi pantun. Sampiran merupakan sebuah awalan yang disajikan untuk mengawali pantun. Biasanya sampiran tidak memiliki hubungan dengan isi yang ada pada pantun. Isi pantun merupakan bagian untuk mengungkapkan pesan yang ingin disampaikan oleh si pemberi pantun.
  • Satu baris terdiri atas 4 hingga 6 kata. Pantun biasanya menggunakan 4 hingga 6 kata dalam setiap barisnya. Hal ini karena pada dasarnya pantun merupakan karya lisan, sehingga kalimat yang disampaikan dibuat singkat agar lebih mudah diucapkan dan dimengerti oleh pendengar atau pembaca.
  • Mempunyai rima. Rima merupakan kesamaan bunyi yang diterapkan di setiap akhir kata pada masing-masing baris pada pantun. Pola atau rima yang ada pantun biasanya a-b-a-b.

Contohnya

Buah dipetik rasanya segar
Untuk dibuat kue acar.
Kalau malas belajar,
Pasti bodoh di waktu besar.

Syair

“Syair” merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab yaitu “syu’ur” yang berarti perasaan. Sehingga, berdasarkan arti asal katanya, syair merupakan sebuah ungkapan perasaan atau ekspresi yang berasal dari pikiran seseorang yang membuatnya.

Syair juga termasuk di dalam pengertian puisi lama dimana setiap bait terdiri atas empat baris (larik) dengan bunyi akhiran yang sama. Syair menggunakan kiasan dan bahasa yang indah dengan pilihan diksi dan majas metafora.

Biasanya syair dituliskan dengan beragam tema, seperti tentang agama, kiasan, nasihat, percintaan, dan lain sebagainya. Syair dituliskan dengan jumlah baris dan bait yang tidak terlalu banyak agar penyampaian pesan yang ingin disampaikan oleh pembuat syair tersampaikan.

Selain itu, rima atau kesamaan bunyi dalam sebuah syair memiliki akhiran yang sama yaitu a-a-a-a.

Syair mengandung tema, perasaan, nada dan amanat dalam setiap bait yang dituliskan. Selain itu, syair biasanya dibuat dengan latar belakang dari penulis itu sendiri, baik dari latar belakang kehidupan, pendidikan, maupun tragedi atau adat istiadat dan kebiasaan suatu masyarakat.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai syair, kita bisa membuka materi tentang pengertian syair, beserta unsur, jenis dan contohnya.

Ciri-Ciri Syair

  1. Terdiri dari empat hingga delapan baris atau larik pada setiap bait.
  2. Tidak memiliki sampiran seperti pantun.
  3. Setiap baris memiliki arti dan makna.
  4. Syair tidak selesai dalam satu bait.
  5. Bait-bait yang tertulis dalam syair menentukan makna dari syair itu sendiri.
  6. Memiliki rima atau sajak yang sama (contohnya: a-a-a-a).
  7. Iramanya berkisar 4 (empat) hingga 6 (enam) kata.

Contohnya

Sekarang dunia sangatlah maju.
janganlah hingga kita tertipu,
kualitas rendah dibanding lalu,
tak dulu bergerak dititik itu.

Demikian penjabaran mengenai perbedaan pantun dan syair. Semoga bermanfaat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn