Integrasi sosial dapat terjadi dalam tiga bentuk berikut:
1. Integrasi Normatif
Integrasi normatif dapat diartikan sebagai bentuk integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam hal ini, norma merupakan hal yang mampu mempersatukan masyarakat.
Misalnya Bangsa Indonesia disatukan dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika. Bhinneka Tunggal Ika menjadi sebuah norma yang berfungsi mengintregasikan perbedaan yang ada dalam masyarakat.
2. Integrasi Fungsional
Integrasi fungsional terbentuk karena adanya fungsi-fungsi tertentu di dalam masyarakat. Sebuah integrasi dapat terbentuk dengan mengedepankan fungsi dari masing-masing pihak yang ada dalam sebuah masyarakat.
Misalnya, Indonesia yang terdiri dari macam-macam suku mengintegrasikan dirinya dengan melihat fungsi dari masing-masing suku yang ada. Seperti Suku Bugis yang gemar melaut maka difungsikan sebagai penyedia hasil laut.
3. Integrasi Koersif
Integrasi ini terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa. Dalam hal ini penguasa menerapkan cara-cara koersif (kekerasan). Contoh integrasi koersif adalah perusuh yang berhenti mengacau karena polisi menembakkan gas air mata.