Kelenjar Hipotalamus: Pengertian – Hormon yang dihasilkan dan Fungsinya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Semua kegiatan dan aktivitas tubuh manusia dikendalikan oleh otak. Dengan kata lain otak menjadi pusat pengendali pada tubuh manusia.

Salah satu bagian otak yang berperan penting dalam sebagian besar fungsi pada tubuh adalah kelenjar hipotalamus. Nah, sebenarnya apa saja sih fungsi dari kelenjar hipotalamus ini? Berikut ulasannya.

Apa itu Kelenjar Hipotalamus?

Kelenjar hipotalamus merupakan bagian dari otak yang berukuran kecil, kurang lebih sebesar kacang almond. Hipotalamus terdiri atas sejumlah nucleus yang sangat pekat terhadap steroid, glukokortikoid, glukosa dan suhu.

Tidak hanya itu, sistem saraf dan kelenjar hipofisis juga terhubung langsung dengan kelenjar ini. Hipotalamus juga merupakan bagian otak yang mengeluarkan sejumlah bahan kimiawi berupa hormon yang dibutuhkan untuk mengendalikan organ dan sel-sel pada tubuh.

Sebutan hipotalamus sendiri diambil dari bahasa Yunani yaitu “hypo” dan “thalamus” yang berarti di bawah talamus. Talamus merupakan bagian pada otak yang mempunyai fungsi sebagai penghubung informasi sensorik dan juga sebagai pusat persepsi nyeri.

Kelenjar hipotalamus menjadi bagian penting dari sistem saraf, sistem endokrin dan sistem limfatik. Semua akson dari berbagai sistem indera akan berakhir di hipotalamus sebelum diteruskan ke bagian korteks otak besar.

Hormon yang dihasilkan Kelenjar Hipotalamus

Sebagai bagian dari sistem endokrin, hipotalamus menghasilkan beberapa hormon penting. Itulah mengapa ketika ada gangguan pada hipotalamus maka keseimbangan hormon pada tubuh juga akan terpengaruh. Berikut adalah hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipotalamus.

  • Hormon Antidiuretik. Nama lain dari hormon antidiuretic adalah hormon vaspresin. Hormon ini berfungsi untuk mengatur keseimbangan kadar cairan yang ada di dalam tubuh. Ketika hormon antidiuretic dilepaskan maka ini merupakan sinyal bagi ginjal untuk menyerap air.
  • Hormon Oksitosin. Hormon ini berkaitan dengan sistem reproduksi yang meliputi proses persalinan, menyusui, dan juga ejakulasi. Ketika proses menyusui hormon ini akan dilepaskan dan akan berdampak pada terbangunnya ikatan emosi antara ibu dan bagi. Selain itu, hormon ini berpengaruh juga terhadap rasa cemas dan gairah seksual seseorang.
  • Hormon Somatostatin. Ini adalah hormon yang bekerja di saraf pusat dan berfungsi untuk menghambat ataupun membatasi kerja hormon agar berjalan sesuai normal. Misalnya, hormon ini pada waktu tertentu akan menghentikan kelenjar pituitari melepaskan hormon pertumbuhan dan hormon perangsang tiroid.
  • Hormon Pelepas Hormon Pertumbuhan. Sesuai dengan namanya, hormon ini merangsang pelepasan hormon pertumbuhan, khususnya pada anak-anak. Pada orang dewasa hormon ini terfokus pada proses pertumbuhan.
  • Hormon Pelepas Gonadotropin. Jenis hormon ini merangsang pelepasan hormon yang mengatur fungsi reproduksi seperti proses pubertas, menstruasi, dan pematangan organ seksual.
  • Hormon Pelepas Kortikotropin. Hormon ini berfungsi sebagai pengontrol respons tubuh terhadap rasa cemas, stress, dan nafsu makan. Semua respons tubuh tersebut berkaitan dengan hormon kortisol yang dipicu oleh hormon adrenokortikotropik (ACTH)
  • Hormon Pelepas Tirotropin. Fungsi utama dari hormon ini adalah sebagai perangsang hormon tiroid, pengendali metabolisme tubuh, perkembangan otak, pengontrol otot, dan sistem kardiovaskular.

Fungsi Kelenjar Hipotalamus

Julukan “kecil-kecil cabe rawit” layaknya tepat untuk si hipotalamus ini. Bagaimana tidak, walaupun ukurannya kecil tapi perannya bagi tubuh sangatlah penting. Beberapa fungsi kelenjar hipotalamus antara lain.

  • Mengontrol suhu tubuh, seperti mengeluarkan respons untuk berkeringat atau menggigil
  • Mengendalikan rasa lapar dan haus
  • Mengendalikan suasana hati, emosi, dan tingkat stres
  • Mengontrol denyut jantung dan tekanan darah agar sesuai batas normal
  • Mengontrol pelepasan hormon dari berbagai kelenjar
  • Mengendalikan dorongan seks dan kualitas tidur
  • Mengontrol perilaku yang disadari dan tidak disadari
  • Berperan dalam metabolisme dan tumbuh kembang tubuh
  • Membantu dalam proses produksi cairan pencernaan.
fbWhatsappTwitterLinkedIn