Fisika

Biografi Heinrich Rudolf Hertz dan Penemuannya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dalam mempelajari fisika, khususnya pada pembahasan mengenai gelombang dan elektomagnetik, kita mungkin menemukan istilah Hertz sebagai satuan unit dari frekuensi. Atau ketika mencari frekuensi radio dana televisi, maka bisa ditemukan istilah Hz (Hertz), kHz atau kilohertz atau mHz atau megahertz.

Penggunaan kata Hertz sendiri merupakan salah satu bentuk penghormatan yang diberikan kepada Heinrich Rudolf Hertz, seorang ilmuwan asal Jerman, atas kontribusinya dalam bisa elektromagnetisme.

Berikut akan diulas mengenai biografi tokoh fisika yang hidup dalam rentang waktu 1857 hingga 1894 ini.

Kelahiran Heinrich Rudolf Hertz

Heinrich Rudolf Hertz lahir di Hamburg, Jerman, pada tanggal 22 Februari 1857 dari pasangan Gustav Ferdinand Hertz dan Anna Elisabeth Pfefferkorn. Ayahnya merupakan seorang penasihat hukum atau pengacara yang bekerja di Hamburg, sementara ibunya adalah anak seorang dokter tentara. Meskipun ia lahir sebagai keturunan yahudi, akan tetapi Heinrich Rudolf Hertz tumbuh menjadi seorang penganut agama kristen.

Masa Remaja Hingga Dewasa Heinrich Rudolf Hertz

Sejak masa kanan-kanak, Rudolf Hertz sudah menunjukkan minat dan kehebatannya dalam memahami sains, terutama dinamika fisika. Di masa mudanya ia menjalani pendidikan di Gelehrtenschule des Johanneums di Hamburg.

Menjelang dewasa, Heinrich Rudolf Hertz mempelajari studi teknik di Frankfurt. Disana ia bertemu dengan dua orang gurunya, yaitu Gustav R Kirchhoff dan Herman Von Helmholtz. Kirchoff merupakan salah satu ilmuwan yang secara khusus mempelajari tentang studi radiasim teori sirkuit listrik, dan juga spektroskopi. Sementara Helmholtz adalah fisikawan yang meneliti dan mengembangkan teori penglihatan, persepsi cahaya dan suara, juga berkutat pada bidang termodinamika dan eketrodinamika. Latar belakang kedua gurunya ini, banyak memberi pengaruh kepada Hertz untuk menekuni bidang mekanika kontak dan elektromagnetisme.

Setelah menjalani studi teknik, Hertz kemudian medaftar ke Universitas Hamburg untuk mempelajari fisika. Ia kemudian melanjutkan studinya ke University of Munich di Dresden dan University of Berlin Penyelidikannya mengenai fenomena elektromagnetik mulai mengalami perkembangan pesat di Berlin ini sampai kemudian di usianya yang ke 22 tahun, ia berhasil menerima gelar PhD pada bulan Februari 1880 melalui penelitiannya mengenai induksi elektromagnetik dalam bidang yang berputar.

Di tahun 1885, Hertz mengajar sebagai profesor di Universitas Karlsruhe. Disini, Hertz mulai menaruh perhatiannya untuk membuka sirkuit listrik dan mempertontonkan mengenai iduksi elektromagnetik dengan menggunakan kondesor penggunaan melalui loop terbuka kepada murid-muridnya.

Pada tahun 1886, Heinrich Rudolf Hertz menikah dengan perempuan yang bernama Elisabeth Doll. Dari hasil pernikahannya tersebut, Hertz dikaruniani dua orang putri yang bernama Johanna dan Mathilde.

Prestasi dan Penemuan Heinrich Rudolf Hertz

Teori mengenai gelombang elektromagnetik sendiri sebenarnya sudah dikemukakan oleh  James Clerk Maxwell pada tahun 1884. Hanya saja, saat itu Maxwell belum mampu membuktikannya. Oleh sebab itu, Hertz bertekad untuk dapat membuktikan keberadaan gelombang elektromagnetik tersebut.

Dalam percobaannya, Hertz membangun rangkaian permancar sederhana berbentuk kawat melingkar dengan menggunakan trafo untuk memperkuat tegangan dan kapasitor sebagai penampung muatannya. Karena secara teori disebutkan bahwa percikan bisa memunculkan gelombang elektromagnetik, Hertz mengharapkan akan ada radiasi gelombang elektromagnetik yang terpancar karena arus pergeseran pada gap pemancar. Hasil dari percobaan tersebut muncul percikan listrik pada gapnya, sehingga terbukti bahwa ada listrik yang mengalir melalui radiasi suatu benda yang terhantar ke loop.

Merasa belum puas dengan percobaan tersebut, Hertz kemudian mencoba untuk menghitung jumlah frekuensi pada loop dan ia mendapati bahwa jumlah frekuensi yang dihasilkan sama dengan frekuensi pada pemancar. Hal ini jelas menunjukkan  bahwa listrik yang timbul pada loop adalah berasal dari pemancar itu sendiri. Maka, terbuktilah adanya radiasi gelombang elektromagnetik sebagaimana yang disampaikan oleh Maxwell sebelumnya.

Hertz terus melanjutkan penelitiannya mengenai gelombang elektrmagnetik, sampai kemudian pada tahun 1887 ia tanpa sengaja menemukan fakta yang cukup menarik bahwasanya muatan listrik akan berkurag jika ada sinar ultraviolet yang jatuh diantara kedua elektrodanya.

Selain itu, beberapa percobaan yang berhasil dilakukan Hertz antara lain:

  • Mengukur kecepatan radiasi elektromagnetik dan menemukan hal serupa dengan kecepatan cahaya
  • Membuktikan  sifat refleksi gelombang radio adalah sama dengan cahaya
  • Membuktikan hipotesa Maxwell bahwa cahaya adalah dalam bentuk radiasi
  • Membuktikan sifat-sifat cahaya yang terjadi pada gelombang elektromagnetik, seperti pembiasan cahaya, pemantulan cahaya, interferensi, difraksi, dan juga polarisasi.
  • Menjadi orang pertama yang menemukan efek fotolistrik.
  • Menemukan prinsip kelengkungan Hertz

Hasil penemuan Hertz menjadi dasar bagi banyak penemuan-penemuan lainnya. Sebut saja telegraf nirkabel atau telegraf tanpa kabel, radio, dan juga televisi. Atas jasanya tersebut, nama Hertz kemudian diabadikan sebagai satuan unit untuk menghitung nilai gelombang frekuensi. Satuan Hertz ini menyatakan banyaknya gelombang dalam satu satu detik. Dengan kata lain 1 Hertz adalah sama dengan 1 gelombang per detik.

Selain itu, namanya juga digunakan untuk sebuah pasar produk radioelektronik di Ninzhny, Novgorod, Rusia serta menara telekomunikasi radio Heinrich Hertz Turm di Hamburg, Jerman.

Wafatnya Heinrich Rudolf Hertz

Heinrich Rudolf hertz meninggal di kota Bonn, Jerman,  pada usia yang relatif masih muda, yakni pada usia 36 tahun, tepatnya pada tanggal 1 Januari 1894 . Kematiannya disebabkan oleh penyakit gangguan langka berupa radang pada pembuluh darah yang disebut dengan Wegener’s granulomatosis, yang menyerang hidung, tenggorokan, telinga, dan organ tubuh Hertz lainnya. Heinrich Rudolf Hertz kemudian dimakamkan di sebuah kota yang bernama Ohlsdorf di Hamburg, Jerman.

Itulah sekelumit biografi dari fisikawan Heinrich Rudolf Hertz yang sumbangsih besarnya pada perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya sains, telah membawa banyak perubahan besar sejarah kehidupan manusia ke arah yang lebih modern.