Biografi Kahlil Gibran, Sastrawan Terkenal Asal Lebanon

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info
Kahlil Gibran

Kahlil Gibran adalah nama dari seorang seniman, penyair, penulis, pelukis, pemahat, filsuf, serta pakar teologi kelahiran 6 Januari 1883 di Bsharri, Lebanon yang saat itu merupakan bagian dari Suriah. Namanya lengkapnya, yakni Gibran Khalil Gibran dan dapat dibaca dengan Jubrān Khalīl Jubrān.

Gibran memiliki ayah yang tempramental dan bekerja sebagai pemungut cukai atau pajak. Pada suatu masa, ayah Gibran didakwa melakukan penggelapan sehingga harta mendanya disita. Oleh karena itu, ibu Gibran memutuskan untuk membawa keluarganya berimigrasi ke Boston, Massachusetts pada tahun 1895 dan tinggal di lingkungan imigran.

Di sana, Gibran bersekolah di sekolah Umum sehingga sempat merasakan culture shock dan banyak menjalani masa akulturasi dengan gaya hidup Amerika. Namun, Gibran hanya tinggal di sana selama tiga tahun dan kembali ke Beirut pada tahun 1898. Gibran lalu melanjutkan studinya sejak tahun 1899 hingga 1902 di College de la Sagesse, yakni sekolah tinggi Katolik Maronit untuk meningkatkan kemampuannya berbahasa Arab.

Awal perjalanan karier Gibran di bidang sastra bermula dari drama pertama yang ia tulis pada tahun 1901 sampai 1902 di Paris. Judul dari drama pertama yang Gibran tulis, yaitu “Spirits Rebellious” yang diterbitkan di Kota New York, tetapi ia tulis di Boston. Gibran membuat drama itu berisi sindiran keras terhadap orang yang korup dan berakibat pada hukuman pengucilan yang ia terima dari Gereja Maronit.

Sayangnya, ketika ia sedang mengembangkan karier di Paris pada sekitar tahun 1903, Gibran mendapat kabar dari Konsulat Jenderal Turki bahwa Sultana, adik termudanya meninggal karena TBC. Tidak hanya itu, kakaknya yang bernama Peter juga meninggal karena penyakit yang sama dan ibu Gibran meninggal akibat tumor ganas.

Keluarga Gibran tersisa ia dan adiknya, Marianna. Mereka bertahan hidup dengan Marianna yang menjahit di Miss Teagan’s Gowns dan menggunakan pendapatannya untuk membiayai penerbitan karya-karya dari Gibran. Satu tahun setelahnya, Gibran kembali mengembangkan kemampuannya di bidang seni lukis serta sastra dengan “puisi prosa” yang menarik untuk pengikutnya.

Setelah hidupnya mulai kembali stabil, ia kembali ke paris lagi di tahun 1908. Di sana ia secara rutin mendapatkan uang dari Mary Haskell yang memiliki hubungan khusus dengannya walau memiliki jarak usia 10 tahun. Kemudian pada 1909 sampai 1910, Gibran melanjutkan studinya di School of Beaux Arts dan Julian Academy.

Salah satu karya yang mengawali kariernya di bidang kepenulisan buku adalah Nymphs of the Valley yang terbit pada 1910, Broken Wings yang terbit pada tahun 1912, dan A Tear and a Smile yang terbit pada tahun 1914. 

Kemudian ia terus meningkatkan kemampuannya dalam berbahasa Inggris dan berhasil menerbitkan buku pertama yang ia tulis dalam bahasa Inggris, yaitu The Madman (1918) dengan tema tentang persahabatannya bersama Mary. Setelah itu, ia menerbitkan buku berbahasa Inggris lainnya, seperti Twenty Drawing di tahun 1919 dan The Forerunner di tahun 1920.

Di tahun 1923, terbitlah buku yang menjadi karya besar dari Gibran, yaitu The Prophet. Isinya berpusat pada kisah seorang tokoh bernama Almustafa yang merupakan orang suci dan sedang dalam perjalanannya kembali ke rumah setelah 12 tahun diasingkan. 

Selain itu, buku The Prophet juga menjelaskan masalah percintaan, kesedihan, serta agama dengan lebih dari 26 esai puitis. Edisi pertama buku tersebut terjual habis dan terus membuat karya Gibran menjadi tersebar luas dan sangat terkenal.

Setelah buku The Prophet, Gibran semakin sering menerbitkan karya di bidang sastra bahkan setelah kematiannya pun, karya Gibran masih terus diterbitkan, di antaranya adalah sebagai Berikut:

  • Kingdom of the Imagination (1927)
  • Jesus, The Son of Man (1928)
  • The Earth Gods (1931)
  • The Wanderer (1932)
  • Prose Poems (1934)
  • Secrets of the Heart (1947)
  • A Treasury of Kahlil Gibran (1951)
  • A Self-Portrait (1959)
  • Thoughts and Meditations (1960)
  • A Second Treasury of Kahlil Gibran (1962)
  • Spiritual Sayings (1962)
  • Voice of the Master (1963)
  • Mirrors of the Soul (1965)
  • Between Night & Morn (1972)
  • A Third Treasury of Kahlil Gibran (1975)
  • The Storm (1994)
  • The Beloved (1994)
  • The Vision (1994)
  • Eye of the Prophet (1995)
  • The Treasured Writings of Kahlil Gibran (1995).

Gibran akhirnya tutup usia akibat tubuhnya yang sudah lama mengalami penyakit sirosis hati dan tuberkulosis seperti saudara dan ibunya. Akan tetapi, ia memilih untuk tidak mendapat perawatan dari rumah sakit. Ia meninggal di usia 48 tahun pukul 11.00 malam waktu setempat pada tanggal 10 April 1931 di New York.

Sehari setelahnya, Marianna, adik Gibran mengirimkan telegram pada Mary bahwa kakaknya telah meninggal dunia. Walaupun Mary saat itu juga sedang merawat suaminya yang sakit, tetapi ia tetap pergi melayat Gibran. Jenazah Gibran lalu dikebumikan pada tanggal 21 Agustus 1931 di Mar Sarkis yang sekarang disebut Gibran Museum.

Beberapa fakta menarik dari Gibran yaitu mengenai hubungannya dengan Mary. Mereka pada awalnya memang sempat mendiskusikan dan mempertimbangkan kemungkinan untuk menikah. Namun, banyak prinsip hidup Mary yang berbeda dengan Gibran. Akibatnya, mereka sama-sama tidak sabaran untuk menjalin hubungan sekaligus menolak untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius.

Oleh sebab itu, akhirnya Mary menerima lamaran dari Florance Minis yang merupakan pengusaha kaya asal Georgia beberapa saat sebelum buku The Prophet terbit. Minis menawarkan kehidupan yang mewah asal Mary mau melepaskan tanggung jawabnya sebagai kepala sekolah. 

Fakta lainnya adalah berbagai kejadian setelah Gibran meninggal dunia. Ia memiliki wasiat bahwa akan memberikan royalti dari penjualan bukunya untuk kampung halamannya. Akan tetapi, orang-orang Bsharri tidak dapat memutuskan cara mendistribusikan uang tersebut sehingga terdapat perselisihan selama beberapa dekade dan akhirnya diselesaikan oleh pemerintah Lebanon.

Di sisi lain, buku The Prophet bangkit kembali popularitasnya pada sekitar tahun 1960 dan sangat laku di pasaran hingga terkadang berhasil terjual 5.000 eksemplar dalam satu minggu. Meskipun di masa hidupnya Gibran sering diremehkan oleh kritikus, tetapi justru ia menjadi penyair terlaris ketiga sepanjang masa, setelah William Shakespeare dan Lao-tzu.

Demikianlah kisah kelahiran, perjalanan hidup remaja hingga dewasa, pendidikan, karya, serta fakta dari Kahlil Gibran. Gibran dikenal sebagai penulis, seniman, sekaligus filsuf yang berasal dari Lebanon. Ia sempat menimba ilmu di sekolah umum ketika tinggal di Boston, College de la Sagesse,  School of Beaux Arts dan Julian Academy.

Karya Gibran yang mulai menaikkan namanya adalah  Broken Wings (1912), The Madman (1918), dan kemudian ia semakin terkenal karena buku The Prophet (1923). Setelah itu, ia menerbitkan buku-buku lainnya, seperti Kingdom of the Imagination (1927), Jesus, The Son of Man (1928), dan The Earth Gods (1931) ketika ia masih hidup.

Setelah kematiannya pada 10 April 1931, Mary datang untuk melayat Gibran. Mary awalnya sempat berpikir untuk menikah dengan Gibran, tetapi karena perbedaan prinsip akhirnya mereka tidak menikah. Beberapa fakta dari Gibran di antaranya harta warisan dari Gibran sempat menjadi perdebatan di antara masyarakat Bsharri. Selain itu, ia menjadi penyair terlaris ketiga setelah kepergiannya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn