Esai: Pengertian, Jenis dan Contoh

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Hampir sebagian besar dari kita tentu sudah tidak asing dengan tulisan esai. Membuat esai sangat penting terutama dalam melatih kemampuan menulis. Hal ini disebabkan karena dalam membuat esai terdapat opini atau pendapat dari penulis yang berdasarkan pada teori.

Pengertian Esai

Esai merupakan sebuah tulisan yang memvisualkan pemikiran penulis terhadap suatu subjek tertentu. Tentunya esai yang dibuat harus benar-benar dipikirkan secara matang, logis, mudah untuk dipahami banyak orang, dan juga didukung oleh fakta serta opini penulis.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia esai yakni sebuah karya tulis atau karangan berupa prosa yang memaparkan mengenai suatu masalah dengan sudut pandang pribadi dari penulis secara lugas dan sepintas.

Menurut Soetomo, Esai adalah karangan pendek yang berisi mengenai suatu masalah yang kebetulan menarik perhatian guna diselidiki dan dibahas. Dalam hal ini pengarang mengemukakan pikirannya, cita-citanya, pendiriannya dan sikapnya terhadap penyajian persoalan.

Pengertian lain datang dari H.B Jassin yang menyatakan bahwa esai merupakan ulasan yang membahas beraneka ragam, tanpa menyusun teratur akan tetapi seperti dipetik dari berbagai jalan pikiran. Di dalam esai nampak keinginan sikap terhadap suatu soal yang dibahas.

Fungsi Esai

Esai dibuat bukan tanpa alasan, bahkan esai menjadi tugas wajib terutama bagi para pelajar dan mahasiswa. Tidak heran jika esai memiliki fungsi yakni sebagai sarana berpendapat mengenai suatu topik serta meyakinkan para pembaca.

Selain itu, fungsi esai tersusun tentang bagimana cara mempertahankan sudut pandang subjektif dan pribadi mengenai suatu subjek apakah itu politik, sosial, ekonomi, sastra, moral, agama, dan lain sebagainya. Tanpa adanya formalitas seperti dokumen, bukti empiris ataupun deduktif yang bersifat ilmiah.

Struktur Esai

Sebuah esai yang baik harus ditulis sesuai dengan struktur esai yang berlaku. Berikut adalah struktur pada esai:

  • Pendahuluan

Pada bagian ini penulis dapat mengungkapkan topik hingga tema yang akan dibahas nantinya di dalam esai. Biasanya pada bagian pendahuluan berisi latar belakang dan pendapat pribadi penulis tentang tema yang nantinya akan dijelaskan secara terperinci pada bagian selanjutnya.

Dapat dikatakan jika pendahuluan merupakan pengantar kepada pembaca agar mereka memahami topik yang akan dibahas nanti menjadi lebih mudah terutama dalam memeriksa isi esai.

  • Isi/Pembahasan

Di bagian ini akan membahas topik dan tema secara lebih terperinci. Selain itu, penulis juga dapat mengilustrasikan pendapatnya secara kronologis ataupun berurutan berdasarkan ide-ide yang telah disusun di dalam suatu kerangka kerja sehingga menjadi esai yang koheren.

  • Kesimpulan/Penutup

Bagian penutup atau kesimpulan menjadi bagian paling penting dari sebuah esai. Kesimpulan biasanya berisi kalimat-kalimat yang merangkum apapun yang telah dibahas di bagian pendahuluan dan isi. Perlu diingat jika kesimpulan tidak dapat diperluas menjadi ke topik lainnya.

Jenis-Jenis Esai

  • Esai Deskriptif

Esai ini berisi mengenai gambaran objek atau subjek apa saja yang mampu menarik perhatian penulis. Esai deskriptif bertujuan menciptakan kesan mengenai seseorang. Bentuk esai ini meliputi rincian nyata guna membawa pembaca ke dalam visualisasi dari sebuah subjek.

  • Esai Cukilan

Esai ini menizinkan penulis untuk membeberkan beberapa segi kehidupan individual seseorang kepada pembaca. Dari esai cukilan pembaca dapat mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan. Dalam hal ini penulis tidak menulis biografi dan justru menjelaskan bagian utama dari kehidupan dan watak pribadi.

  • Esai Pribadi

Tidak jauh berbeda dengan esai cukilan hanya saja, esai ini dibuat atau ditulis sendiri oleh pribadi tersebut mengenai dirinya. Esai akan banyak mengandung kata saya dengan menyatakan saya adalah saya, saya menceritakan kepada saudara mengenai saya terutama dalam hal pandangan hidup.

  • Esai Tajuk

Esai ini dapat dijumpai di majalah ataupun surat kabar. Fungsi dari esai tajuk yakni menyatakan pandangan serta sikap majalah atau surat kabar terhadap suatu isu tertentu. Dalam hal ini majalah dan surat kabar berisi mengenai pendapat pembaca. Jenis esai ini tidak perlu mencantumkan nama penulis.

  • Esai Kritik

Esai kritik terfokus pada uraian mengenai seni oleh penulis misalnya mengenai lukisan, patung, tarian, drama, kesustraan, pahat dan lainnya. Dalam esai ini menciptakan kesadaran pembaca mengenai pikiran dan perasaan penulis mengenai karya seni.

  • Esai Reflektif

Esai ini biasanya dibuat dan ditulis secara formal dengan nada baca serius. Penulis akan menjabarkannya secara mendalam, hati-hati, dan sungguh-sungguh mengenai topik penting yang berhubungan dengan kehidupan, seperti politik, pendidikan, kematian hingga hakikat manusiawi. Selain itu, esai reflektif banyak ditunjukan kepada cendikiawan.

  • Esai Ekspositori

Esai ekspositori membahas subjek kepada pembaca. Terkadang dilengkapi dengan pembahasan mengenai proses, perbandingan antara dua hal, mengidentifikasi hubungan sebab – akibat, serta menjelaskan menggunakan contoh, membagi dan mendefinisikan.

  • Esai Naratif

Esai naratif umumnya menyatakan suatu emosi atau terlihat emosional. Selain itu, esai naratif berisi mengenai penggambaran dari ide dengan cara bertutur dan biasanya rincian pendukung ditampilkan menurut urutan kepentingan.

  • Esai Domentatif

Esai domentatif memberikan informasi berdasarkan suatu penelitian di bawah otoritas atau institusi tertentu.

Teknik dan Tips Membuat Esai

Agar esai yang dibuat tidak mengalami kendala serta menarik untuk dibaca, ada beberapa teknik yang harus diketahui saat membuat esai. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Menentukan topik atau tema terlebih dahulu. Tahap awal dalam membuat esai adalah menentukan terlebih dahulu topik yang akan dibahas nantinya. Sering kali penentuan tema tidak mudah untuk dilakukan, agar mempermudah disarankan untuk mencari tema yang menarik perhatian kita, lebih disukai, lebih dikuasai, serta mudah untuk dipahami.
  2. Membuat outline atau kerangka tulisan dari ide yang akan dibuat
    Kerangka tulisan disusun agar memastikan apakah semua ide yang ditulis nantinya sudah lengkap, kohesif, sistematis dan sesuai urutan. Perlu diperhatikan saat membuat kerangka pikiran harus dilihat derajat logis, kesetaraan struktur, kepaduan serta penekanan.
  3. Tulis esai menggunakan kalimat yang singkat dan namun jelas
  4. Mulai menulis bagian tubuh esai. Tulis esai sesuai dengan kerangka tulisan yang sebelumnya telah dibuat. Lakukan secara runut dengan memperhatikan bagian pendahuluan, isi, dan kesimpulan.
  5. Buat esai semenarik mungkin
  6. Menulis kesimpulan
  7. Perhatikan lagi isi dari esai. Setelah esai selesai dibuat, ada baiknya untuk memeriksa kembali isi dari esai tersebut. Perhatikan pula pemilihan kata, paragraf, tanda baca, jarak antar paragraf dan lain sebagainya.
  8. Periksa juga semua paragraf. Jika ditemukan paragraf yang dianggap paling kuat, posisikan paragraf tersebut di bagian awal begitupun sebaliknya. Perlu diingat jika urutan paragraf harus masuk akal terutama bagi esai yang menjelaskan tentang proses.
  9. Pemilihan frasa dan beberapa kata juga menjadi perhatian agar isi tulisan terlihat mengalir. Sehingga antara kalimat satu dengan kalimat lainnya saling berhubungan atau terkait.

Ada beberapa tips yang bisa diikuti ketika membuat esai, antara lain:

  1. Mulai dengan hal yang menarik. Penulis dapat melakukannya dengan diawali dengan 5 kata menarik yang dapat mengugah pikiran pembaca atau membeberkan fakta yang belum banyak orang mengetahuinya.
  2. Masukan konflik. Carilah masalah terkini atau sering dialami oleh banyak orang. Hal ini bertujuan agar masalah tersebut dapat terurai dengan baik dan mencari solusinya. Sehingga kedepannya esai dapat bermanfaat bagi orang banyak.
  3. Menawarkan ide yang mudah dipahami. Pastikan saat menulis esai harus sesuai dengan tema dan masuk akal bagi pembaca. Keberhasilan pembuatan esai sangat bergantung dari cara esai tersebut masuk ke dalam pikiran para pembaca.
  4. Gunakan kata-kata yang lugas dan padat. Hindari tulisan yang bertele-tele dan gunakan kata-kata yang efektif. Tulisan yang terlalu banyak juga membuat pembaca menjadi kesulitan dalam memahami bacaan.
  5. Mampu menimbulkan pertanyaan. Sebuah esai dikatakan baik apabila dapat menjawab rentetan pertanyaan yang berada di pikiran pembaca. Namun esai juga harus memicu pembaca untuk kembali bertanya mengenai penjelasan yang telah diberikan sebelumnya.
  6. Terdapat kesimpulan. Sebuah esai harus diakhiri dengan penyataan yang merangkum keseluruhan tulisan. Kesimpulan sangat penting, sebab tanpa adanya kesimpulan maka esai akan terkesan belum selesai.

Contoh Esai

Contoh Esai Untuk Beasiswa

Penulisan esai ini dilakukan demi memenuhi syarat memperoleh beasiswa. Nama saya Rosa Putri, lahir di Semarang, 12 September 1994. Saya merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dan kami tinggal bersama ibu dan bapak. Ibu saya hanya seorang ibu rumah tangga biasa sedangkan bapak merupakan supir bis malam antarprovinsi.

Riwayat pendidikan saya mulai dari bersekolah di TK Insan pada tahun 1998 dan dilanjutkan di SDN 03 pada tahun 2000 hingga 2006. Selama Sekolah Dasar saya sering memenangkan perlombaan mulai dari pidato tingkat kota, pramuka dan cerdas cermat tingkat tingkat kecamatan.

Saya melanjutkan sekolah di SMPN 02 pada tahun 2006 sampai 2009. Ketika di SMP saya cukup aktif mengikuti OSIS dan menjabat sebagai sekretaris. Selain itu, saya juga ikut bergabung menjadi anggota pramuka aktif dan sering diutus untuk mengikuti perlombaan tingkat kecamatan dan kota.

Lulus SMP, saya melanjutkan sekolah di SMAN 02 dari tahun 2009 hingga 2012. Saat itu saya bergabung lagi menjadi pengurus OSIS dan menjabat sebagai bendahara. Saya juga cukup aktif mengikuti KIR dan mendapatkan juara 3 saat lomba biologi tingkat kecamatan, juara 3 lomba biologi tingkat kota, serta mengikuti olimpiade biologi tingkat provinsi.

Tahun ini merupakan tahun kedua saya sebagai mahasiswa jurusan biologi di Universitas Diponegoro. Alasan saya memilih jurusan biologi karena ketertarikan saya terhadap biologi sejak lama dan juga peluang kerja yang cukup besar. Saat ini saya menjadi pekerja paruh waktu di kedai rumah makan untuk mencukupi kehidupan sehari-hari.

Adanya beasiswa ini tentu sangat membantu untuk meringankan beban biaya pendidikan serta menambah motivasi saya untuk dapat berkontribusi dalam menggunakan beasiswa tersebut. Sebab beasiswa tidak hanya diberikan kepada orang yang membutuhkan namun juga kepada orang yang pantas mendapatkannya dan saya layak untuk itu.

Saya juga cukup aktif dalam kegiatan organisasi kampus dengan IPK yang mencapai 3,6. Meskipun begitu, saya akan tetap berusaha dalam meningkatkan prestasi kedepannya. Demikian esai ini saya tulis dengan sebenarnya. Terima kasih.

fbWhatsappTwitterLinkedIn