Biografi Muhammad Yamin Singkat

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info
Muhammad Yamin

Pada sejarah Hari Sumpah Pemuda yang kita peringati setiap tanggal 28 Oktober memiliki makna dan pengaruh yang besar bagi bangsa Indonesia. Ikrar sumpah pemuda merangkum cita-cita bangsa.

Muhammad Yamin adalah sosok penting yang merumuskan Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda adalah ikrar dari hasil kongres pemuda ke 2 yang diselenggarakan di Jakarta tanggal 27-28 Oktober 1928.

Muhammad Yamin memiliki peran penting dalam mengangkat bahasa Melayu menjadi Bahasa Indonesia serta menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

Gagasan Mohammad Yamin akhirnya bermuara menjadi Sumpah Pemuda dan menjadi tonggak persatuan bangsa Indonesia.

Muhammad Yamin lahir di Sumatra Barat, tepatnya di Talawai dekat Sawahlunto. Beliau lahir tanggal 23 Agustus 1903.

Ia bersekolah di sekolah Melayu, setelah tamat sekolah Melayu Muh Yamin melanjutkan sekolah di HIS, kemudian bersekolah di sekolah guru di Bukit Tinggi.

Pendidikan Muhammad Yamin tidak berhenti si Sumatra, pada tahun 1927 ia berhasil menyelesaikan pendidikannya di AMS Yogyakarta.

Pada tahun 1932 beliau mendapatkan gelar sarjana hukum di Sekolah Hakim Tinggi Jakarta. Muh Yamin aktif berorganisasi, ia adalah ketua Jong Sumatra Bond dan Ketua Indonesia Muda.

Muhammad Yamin juga menjadi salah satu anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI).

Di tahun 1937 Muhammad Yamin menikahi Siti Sundari, seorang putri bangsawan dari Demak jawa Tengah.

Setelah Indonesia merdeka, beliau masih berperan aktif dalam kegiatan pemerintahan dan politik.

Pada tahun 1952 ia menjabat Menteri Kehakiman dan sebagian staf pembantu presiden di bidang pembangunan ekonomi.

Kemudian di tahun 1952-1955 di era kabinet Ali Sastroamijoyo, Moh. Yamin menjabat sebagai menteri Pengajaran Pendidikan dan Kebudayaan.

Pada tahun 1962 Muhammad Yamin diangkat menjadi anggota Dewan Pertahanan Nasional dan staf Pembantu Presiden pada sistem Ekonomi.

Selain memiliki kegigihan ul bangsa, Mohammad Yamin juga seorang penyair dan penulis. Bahkan sebelum beliau memiliki karir politik di sistem pemerintahan.

Pada tahun 1922 Muhammad Yamin menulis puisi atau syair berjudul ‘Tanah Air’. Adalah buku puisi melayu modern yang pertama kali diterbitkannya.

Karya sastra Muhammad Yamin yang paling mengena adalah ‘Tumpah Darahku’ yang ditulisnya pada saat keputusan sidang pemuda yang ke 2 dan menghasilkan ‘Sumpah Pemuda’.

Muhammad Yamin juga memiliki karya pementasan drama ‘Ken Arok dn Ken Dedes’ di tahin 1928. Ada juga karyanya yang lain berjudul ‘Kalau Dewi Tara Sudah Berkata’.

Sebagai seseorang yang sangat mencintai bangsa dan negaranya, serta mencurahkan segala pemikirannya bagi kemajuan bangsa, ternyata tidak selamanya Moh. Yamin aman dari tuduhan.

Muhammad Yamin juga pernah mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakkan.

Pada tanggal 3 Juli 1946, ia dituduh sebagai pelaku kudeta setelah Indonesia merdeka.

Muhammad Yamin meninggal di Jakarta pada tanggal 17 Oktober 1962, pada saat itu usia 59 tahun. Jenazahnya kemudian dibawa ke Sumatra dan dimakamkan di tanah kelahirannya Sawahlunto.

Muhammad Yamin telah memberikan gagasan besar bagi bangsa Indonesia, yang menjadi tiang pancang bahasa persatuan dan cita-cita kita.

Pada tahun 1973, Muhammad Yamin mendapatkan gelar pahlawan nasional. Keputusan tersebut tertera pada SK Presiden RI No. 088/TK/1973.

Beliau juga diberikan tanda kehormatan Bintang Mahaputra RI oleh presiden Soekarno.

fbWhatsappTwitterLinkedIn