BPUPKI adalah suatu badan yang sangat penting waktu persiapan Kemerdekaan Indonesia. Sebenarnya siapa BPUPKI? dan bagaimana sejarahnya? Pelajari selengkapnya pada materi kali ini.
Pengertian BPUPKI
Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indoneisa atau BPUPKI merupakan bentukan dari pemerintahan Jepang. Biasa disebut dengan Dokuritsu Junbi Cosakai (DJC) . Dibentuk pada tanggal 29 April 1945.
Badan ini dibentuk agar pemerintah Jepang mau membantu Indonesia dalam mencapai Kemerdekaan dimasa Penjajahan.
BPUPKI memiliki 67 anggota yang di Ketuai oleh Kanjeng Raden Temanggung Radjiman Wedyodiningrat dan wakil yang bernama Ichibangase Yoshio dan Raden Pandji Soeroso. Dari 67 Anggota, 60 anggota terdiri dari orang Indonesia dan 7 orang dari Jepang.
Tidak berselang lama BPUPKI dibubarkan dan diganti dengan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) PPKI memiliki anggota sebanyak 27 orang yang dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia yaitu Ir. Soekarno dan ditemani seorang wakil Moh. Hatta serta seorang penasehat PPKI yaitu Mr.Ahmad Soebardjo yang juga memiliki peran sangat penting.
PPKI dipilih berdasarkan etnis yang ada di Indonesia yang menggambarkan wakil dari masing-masing daerah. Diantaranya :
- 12 Orang dari Pulau Jawa
- 3 orang dari Pulau Sumatera
- 2 orang dari Pulau Sulawesi
- 1 orang dari Pulau Kalimantan
- 1 orang dari Sunda Kecil atau Nusa Tenggara
- 1 orang dari Maluku
- 1 orang dari Tionghua
Sejarah Pembentukan BPUPKI
Organisasi berkepanjangan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia ini dibentuk pada tanggal 29 April 1945. Maksud didirikannya BPUPKI ini untuk mendapatkan dukungan dari bangsa Indonesia dengan menjanjikan akan membantu Proses Kemerdekaan di Indonesia benar terjadi.
Dipimpin oleh Dr.Radjiman Wedyodiningrat dengan anggota 67 dengan pembagian 60 orang Indonesia dan 7 orang Jepang yang bertugas mengamati observasi dalam menjalankam proses untuk mencapai kemerdekaan.
Berlangsung di Cuo Sangi in, Peresmiannya dilangsungkan pada tanggal 28 April 1945 yang sekarang menjadi Gedung Departemen Luar Negeri. Upacara ini memiliki anggota pengibaran bendera Merah Putih oleh Royohiko Masuka dan di hadiri langsung oleh Letnan Jendral Nagano dan Jendral Itagaki yang berprofesi sebagai penjabat asal Jepang.
Bertuliskan sebuah Maklumat Gunseikan nomor 23 tanggal 29 Mei 1945 sebagai latar belakangnya. Karena kedudukan Jepang yang sudah semakin terancam pada perang Sekutu menjadi alasan dikeluarkan Maklumat ini.
Sehingga dapat di bilang dengan membentuk BPUPKI tidak hanya menguntungkan untuk Indonesia saja, tetapi juga ingin menarik warga Indonesia untuk mempertahankan sisa yang di miliki oleh Bangsa Jepang. Pada kebijaksanaan Pemerintahannya dahulu.
Tujuan BPUPKI
Tugas dari BPUPKI untuk menarik simpati dari warga Negara Indonesia supaya dapat membantu Jepang melawan sekutu. Dengan cara memberikan Janji Kemerdekaan kepada Indonesia.
Sehingga pada tanggal 1 Maret 1945 Jepang sudah menjalankan Politik Kolonialnya untuk bisa melakukan pengembangan Sumber daya Indonesia.
Tujuan selanjutnya untuk memperlajari serta menyelidiki hal-hal penting yang berhubungan dengan mempersiapkan dalam menyambut Kemerdekaan Indonesia. Kedua tujuan itulah yang melatarbelakangi terbentuknya BPUPKI.
Tugas BPUPKI
- Membahas Dasar Negara
Tugas pertama BPUPKI adalah membahas dalam pembuatan dasar negara. Hal ini sudah di agendakan dalam Sidang pertama setelah membahas pandangan dalam bentuk negara Indonesia.
Perumusan dasar negara ini dirasa akan lebih menjiwai isi dari UUD milik Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena itu merupakan kontruksi awalnya pada dasar negara yang berdaulat seperti Indonesia.
2. Membentuk Reses
Reses merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan oleh para parlemen negara yang dilakukan diluar masa sidang . terutama ketika berada di luar gedung DPR.
Sebagai contoh melakukan kunjungan kerja, baik itu individu ataupun berkelompok. Sampai upaya mendapat dukungan dan akhir dari persidangan BPUPKI ini juga masih belum ditemukan titik temu kesepakatan dasar negara.
3. Menampung Saran
Tugas selanjutnya adalah menampung saran yang dilakukan oleh BPUPKI . Untuk merealisasikannya telah dibentuk panitia kecil dari para anggotannya konseptis.
4.Membantu Panitia Sembilan
BPUPKI juga membantu panitia sembilan menampung saran yang masuk kemudian dilakukan diskusi kembali untuk mencari yang paling sesuai.
5. Piagam Jakarta
Piagam Jakarta merupakan sebuah naskah yang disusun oleh Panita Sembilan ketika melakukan rapat bersama BPUPKI. Dan organisasi lainnya pada tanggal 22 Juni 1945.
Piagam Jakarta terdiri dari garis-garis pemberontakan untuk melawan fasisme, imperialisme, dan juga kapitalisme dalam pembentukan Negara Republik Indonesia.
Anggota BPUPKI
Anggota dari Indonesia :
Anggota dari Jepang :
- Matuura Mitukiyo
- Miyanoo Syozoo
- Tanaka Minoru
- Tokonami Tokuzi
- Itagaki Masumitu
- Masuda Toyohiko
- Ide Teitiro