Daftar isi
Kita pasti sering mendengar nama Thoma Alfa Edison, Albert Einstein bukan? Namun, saat menyebutkan nama Richard Feynman mungkin akan terdengar asing di telinga kita. Tetapi, pasti kita tahu salah satu dari penemuannya yakni eletrodinamika. Richard Feynman merupakan seorang ilmuwan sama seperti halnya Thomas Alfa Edison dan Albert Einstein. Untuk itu, mari kita kenali biorgafi dan karya Richard Feynman sebagai berikut.
Richard Philips Feynman merupakan nama lengkap dari seorang tokoh terkenal dari Amerika Serikat. Ia lahir pada tanggal 11 Mei 1918 di Far Rockaway, Amerika Serikat. Richard Feynman terlahir dari keluarga yang sederhana. Ayahnya merupakan seorang penjual pakaian seragam militer. Meskipun begitu, ayah Richard Feynman mampu mendidik anaknya sehingga bisa menjadi seorang ilmuwan.
Sejak kecil, Richard Feynman memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Makanya tak heran jika ia menjadi salah satu siswa unggul di kelasnya. Saat usianya menginjak dua belas tahun, Richard Feynman telah mempunyai laboratorium sendiri. Laboratorium itu dilakukan Richard Feynman untuk melakukan berbagai percobaan. Berbagai percobaan sederhana dilakukannya, seperti membuat radio sederhana, dan lain sebagainya.
Ia juga sering melakukan percobaan kimia sederhana. Bahan-bahan yang biasa dipakai untuk percobaan pun terbilang sederhana. Ia hanya menggunakan bumbu dapur milik ibunya. Tetapi, dari langkah kecil itu menjadi jalan ke depan bagi Richard Feynman menjadi seorang ilmuwan.
Richard Feynman mengenyam pendidikan di Massachusetts Institute of Technology pada tahun 1939 dan mendapatkan gelar B. Sc. Setelah lulus, kemudian ia melanjutkan pendidikannya pada tahum 1939 di Priceton University dan berhasil mendapatkan gelar Ph. D. Setelah selesai mengenyam pendidikan, Richard Feynman bekerja menjadi seorang Asisten Peneliti di tempat ia mengeyam pendidikan yakni di Princeton. Beberapa tahun kemudian, ia menjadi seorang Profesor Fisika Teoritis di Cornell University. Ia juga diundang menjadi Profesor tamu pada tahun 1950 sampai 1959 di California Institute University.
Saat masih mengajar di Princeton, ia mendapatkan tawaran untuk bergabung dalam sebuah proyek. Proyek tersebut adalah proyek untuk pengembangan bom atom. Di mana ia didaulat untuk bekerja aama dengan Hans Bethe. Dari proyek itulah, ia berhasil mengembangkan karya dari seorang tokoh bernama Robert Serber. Rumus yang dikembangkan Bethe dan Faynmen kemudian digunakan untuk menghitung hasil dari fisi bom.
Proyek Mahattan merupakan sebuah proyek riset saat perang dunia II berlangsung. Proyek ini mengenai pengembangan senjata nuklir. Proyek ini merupakan proyek dari ketiga negara besar yakni Amerika Serikat, Inggris dan Kanada. Pada saat itu, Richard Feynman bertugas untuk mengukur keefektifan bom atom bersama rekannya, Bethe. Tidak hanya memikikarkan kesuksesan rakitannya, Richard Feynman memikirkan pula keselamatan penggunaannya. Sayangnya, orang-orang di sana tidak menyadari akan dampak dari ledakan yang dihasilkan oleh bom atom.
Meskipun proyek ini dinilai berhasil, namun Richard Feynman merasakan ketidaknyamanan saat di sana. Sebab, terdapat aturan pengamanan militer yang ketat. Apalagi ia sempat menjalani hubungan jarak jauh dengan sang istri yang sedang sakit parah. Meskipun jarak dari tempat kerjanya tak jauh, namun Richard Feynman sering merasa tidak cukup waktu karena ia hanya bisa datang saat akhir pekan.
Arlene–istri Richard Feynman akhirnya meninggal dunia pada tanggal 16 Juni 1945. Feynman merasa terpukul karena kehilangan istrinya. Ia bahkan sampai membutuhkan psikiater untuk mengobati kejiwaannya. Tetapi, Richard Feynman akhirnya kembali bangkit dan meneruskan penelitiannya di bidang fisika terutama setelah mendengar pemboman pada dua kota di Jepang. Ia mulai memikirkan dampak dari ledakan bom atom.
Richard Feynman pernah menulis sebuah buku mengenai dirinua sendiri. Buku itu berjudul, “Surely You’re Joking Mr. Feynman dan What do You care about what other people think? Di buku itu Richard Faynmen menulis autobiografi. Ia tidak menceritakan mengenai kehebatannya menjadi ilmuwan melainkan sisi buruk di kehidupannya terhadap lingkaran perempuan.
Tidak hanya itu, Richard Feynman juga berkontribusi dalam bidang lain. Ia kerap terlibat melakukan penelitian bersama ilmuwan lain. Contohnya bersama fisikawan Rusia bernama LD Landau. Bersama Landau, Richard Feynman menemukan teori helium cair. Ia juga terlibat dalam perintisan teknolgi nano dan komputer. Richard Feynman juga berhasil menemukan beberapa teori lain seperti teori peluruhan beta.
Sama seperti halnya Marie Curie, Richard Feynman juga meninggal karena penelitiannya. Ia terlalu lama berinteraksi dengan nuklir sehingga membuat dampak negatif bagi kesehatan tubuhnya. Ia menderita penyakit kanker dan parahnya sampai terdapat dua jenia kanker yang menggerogoti tubuhnya.
Richard Faynmen terkena kanker Liposarcoma dan Macroglobulinemia Waldenstrom. Sebab keganasan dari dua kanker ini, Richard Feynman sampai beberapa kali melakukan operasi. Tetapi, ia akhirnya meninggal dunia pada tanggal 15 Februari 1988.