Daftar isi
Pernah mendengar kalimat seperti ini, pada suhu konstan tekanan suatu gas akan berbanding terbalik dengan volumenya? Pasti akan sering mendengar bunyi kalimat tersebut karena kalimat tersebut merupakan bunyi hukum Boyle. Sesuai namanya, hukum ini lahir dari seorang ilmuwan bernama Robert Boyle.
Robert Boyle lahir pada tanggal 25 Januari 1627 di Lismore, County Waterford, Irlandia. Ia merupakan anak ke 14 dari bangsawan Cork. Ia terlahir dari keluarga sangat kaya, bahkan saat itu keluarganya merupakan salah seorang terkaya di Britania. Saat Boyle lahir, ayahnya yang bernama Richard Boyle, telah memiliki lahan yang sangat luas. Sementara ibunya, Catherine Fenton merupakan putri dari Sir Geoffrey fenton dan Alice Weston.
Sir Geoffrey Fenton adalah mantan sekretaris Negara untuk Irlandia sedangkam Alice Weston adalah putri dari Robert Weston. Meskipun memiliki kekayaannya melimpah ruang, keluarganya merupakan orang yang taat beragama. Mereka mengakui bahwa kekayaan yang dimilikinya berasal dari sang pencipta.
Terkait pendidikan ayah Robert Boyle adalah orang yang sangat peduli akan pendidikan anaknya. Ayahnya sampai mendatangkan guru privat ke rumahnya. Boyle kecil adalah anak yang cerdas, ia bahkan telap melahap habis beberapa buku karangan ilmuwan hebat seperti Galileo Galilei. Robert Boyle menerima les privat beberapa bahasa seperti bahasa latin, yunani dan perancis. Makanya, saat itu ia begitu fasih dalam berbagai bahasa.
Saat ia berusia 8 tahun dan setelah kematian ibunya, Robert Boyle bersekolah di Eton College, Inggris. Ia kerap diajak berkeliling di benua Eropa dengan guru privatnya sejak tahun 1639 sampai 1655. Ia diajak berkeliling benua eropa khususnya di seputar wilayah Swiss yang terkenal memiliki pegunungan Alpen dan danau-danau yang indah.
Setelah menghabiskan waktu 3 tahun lamanya, ia pergi ke luar negeri bersama tutor Perancis. Pada tahun 1641, mereka mengunjungi Italia dan menetap di Florence selama musim dingin. Selama itu, dirinya mempelajari paradoks besar bintang gazer.
Pertengahan tahun 1644, ia kembali ke kampung halamannya Inggris. Namun, ayahnya telah meninggal dunia satu tahun lalu. Ayahnya meninggalkan sebuah perkebunan besar di Country Limeruck yang berada di Irlandia. Kemudian oleh Robert Boyle peninggalan ayahnya itu diakuisisi. Saat pulang dari benua Eropa, Robert Boyle mengalami ketertarikan pada penelitian ilmiah.
Robert Boyle terkenal karena hukum yang diciptakannya yakni hukum Boyle. Hukum tersebut menjelaskan mengenai kebalikan hubungan proporsi antara tekanan absolut dan volume udara jika suhu tetap konstan dalam sistem tertutup. Untuk menemukan hukum ini, ia melakukan percobaan gas. Dalam eksperimennya, ia mencoba memberikan tekanan pada sejumlah gas dan tetap mempertahankan suhunya.
Lewat eksperimennya diketahui bahwa tekanan yang dihasilkan gas berbanding terbalik dengan volume gas. Jika volume gas dalam suatu ruang ditekan sampai setengah, maka gas tersebut akan menghasilkan tekanan dua kali lipat. Selain menghasilkan hukum Boyle, lewat eksperimen ini, ia juga menemukan fakta bahwa gas terdiri atas partikel-partikel kecil atau korpuskles yang dipisahkan ruang hampa.
Sebelum tahun 1661, ilmu pengetahuan masih dikuasai dan dipengaruhi oleh Teori Aristoteles. Menurut teori Aristoteles di alam ini hanya terdapat 4 macam unsur saja yakni tanah, air, api dan udara. Sementara menurut ilmuwan lain yang hidup setelah Aristoteles yakni Paracelsus mengatakan bahwa alam ini hanya memiliki 3 unsur dasar yakni garam, sulfur dan merkuri. Pada tahun 1661, Robert Boyle muncul dengan pemikirannya mengenai metanol. Pemikiran itu memberikan kekayaan pada bidang ilmu pengetahuan. Metanol sendiri adalah cairan jernih yang berwarna biru pudar, menyala dan sangat beracun.
Metanol terbentuk dari proses penyulingan tumbuhan yang membusuk. Metanol juga bisa terbuat dari gas air yakni gas uang didapatkam dari batubara yang berpijar kemudian berekasi dengan uap. Metanol bermanfaat sebagai pelarut, bahan pokok untuk membuat plastik dan bahan bakar motor. Satu tahun kemudian Robert Boyle melaporkan penemuannya ke Royal Society dan jadilah hukum Boyle. Atas penemuannya terhadap sifat-sifat gas serta pandangannya terhadap benda sebagai sel yang hidup. Robert Boyle dianggap menjadi Pelopor teori Modern Unsur-unsur Kimia.
Pada masa itu, belum terdapat pemisahan antara alkimia dan kimia. Pada saat itu masyarakat lebih mengenal sebutan alkimia. Namun, dengan berani Robert Boyle berhasil mengubah nama alkimia dan kimia lewat buku yang ditulisnya. Alkimia sendiri merupakan praktik pseudoscientific yang berusaha menemukan metode untuk mengubah logam dasar menjadi emas, menemukan obat mujarab dan menemukan larutan. Sebenarnya konsep kimia modern sudah ada sejah abad pertengahan. Hanya saja saat itu masyarakat masyarakat masih meyakini konsep alkimia.
Robert Boyle merupakan ilmuwan yang pertama kali berhasil membedakan zat asam, basa dan netral. Ia berhasil membedakan ketiganya dengan melihat perubahan warna zat tersebut ketika dicampur dengan zat lain. Teknik pembedaan ini terus digunakan oleh ilmuwan modern ujtuk menentukan sifat suatu zat bahkan teknik ini masih digunakan sampai sekarang.
Pada masa Robert Boyle, para ilmuwan kebanyakan berpegang teguh pada pendapat para filsuf terdahulu ketika menguji suatu fenomena. Robert Bogle menentang hal tersebut. Menurutnya penelitian harus dilakukan dengan jalan eksperimen.
Pada tahun 1645 ia mulai sering menghadiri pertemuan dengan para ilmuwan yang mendukung metode eksperimen. Sejak saat itu, dirinya mulai sering melakukan eksperimen dan membukukan hasilnya. Di antara eksperimen yang dibukukan oleh Robert Boyle adalah sebagai berikut.
Buku ini terbit di tahun 1660, isinya memuat berbagai eksperimen yang dilakukan Robert Boyle untuk menemukan hukum Boyle dan eksperimen lain yang menggunakan hukum ini. Di dalam bukunya, ia menjelaskan bagaimana menentukan densitas udara di atmosefer dan menunjukan keberagaman berat benda karena perubahan tekanan atmosfer. Ia berhasil menciptakan pompa udara jenis baru dan melakukan eksperimen pada ruang hampa udara. Eksperimen dan penciptaan ini dibantu oleh asistennya yant bernama Robert Hooke.
Berkat eksperimen ini, dirinya berhasil membuktikan penemuan ilmuwan lain seperti Galileo Galilei mengenai sebuah benda akan jatuh dengan kecepatan sama dalam ruang hampa udara. Selain itu, ia juga membuktikkan bahwa bunyi tidak bisa ditransmisikan dalam ruang hampa udara dan udara dibutuhkan untuk bernafas dan pembakaran. Dan yang terakhir, ia berhasil menunjukkan daya taruk listrik tidak terpengaruh oleh ketiadaan udara.
Buku yang diterbitkan pada tahun 1661 ini merupakan karya yang paling terkenal dari Robert Boyle. Buku ini ditulis untuk mengkritisi teori empat unsur yang sudah lama diterima secara umum dan luas. Teori yang menyatakan bahwa semua zat di alam ini terdiri atas 4 unsur yakni tanah, udara, air dan api.
Sementara Robert Boyle menyatakan bahwa unsur dasar suatu materi dinamakan partikel. Dalam berbagai ukuran jenis, partike mampu mengorganisasi dirinya dalam kelompok dan masing kelompok ini di namakan dengan zat kimia. Robert Boyle dengan gamblang menjelaskan bahwa campuran dan senyawa itu berbeda. Senyawa dapat memiliki sifat yang berbeda dari konstituennya. Penjelasan ini kemudian menjadi gambaran dari teori atom suatu materi.
1. Memiliki Sikap yang Baik
Meskipun seorang yang lahir dari kalangan bangsawan dan menjadi ilmuwan terkenal, Robert Boyle tidak pernah bersikap sombong. Ia bahkan sering menolong orang lain dengan harta yang dimilikinya. Ia juga memiliki sikap yang rendah hati. Hal ini terbukti saat dirinya ditawarkan beberapa gelar kebangsawanan dan posisi strategis, namun dengan tegas ia menolaknya.
Tidak seperti kebanyakan orang kaya lain, dirinya tidak mau bermalas-malasan karena sudah mempunyai harta yang berlimpah. Baginya kemalasan adalah bagian dari bentuk kejahatan kriminal. Ia juga dikenal sebagai ilmuwan yang tak pernah mempermasalahkan kecaman-kecaman yang ditujukan padanya. Hal itu dikarenakan dirinya mempunyai sifat cinta damai.
2. Religius
Selama ini kita ketahui bahwa para ilmuwan dan kehidupan agama adalah dua hal yang jarang beiringan. Banyak ilmuwan yang tidak memperdulikan sisi rohani. Tentunya hal ini dikarenakan penelitian lebih banyak menggunakan logika bukan rohani. Apalagi pada masa itu agama sering menjadi hambatan para ilmuwan dalam melakukan penelitian. Dogma agama kerap membatasi mereka dalam menghasilkan karya.
Namun, hal ini berbeda dengan pandangan seorang Robert Boyle. Menurutnya penelitian merupakan sarana yang diberikan Tuhan agar lebih dekat dengan-Nya. Dalam bukunya yang berjudul The Cristian Virtuoso ia menjelaskan bahwa mempelajari alam merupakan tugas keagamaan yang paling penting. Dengan mempelajari alam, kita akan tahu kebesaran Ilahi mengenai susunan dan perilaku alam semesta dan semua makhluk yang berada di dalamnya. Dengan penelitian para ilmuwan akan memberikan gambaran yang lebih jelas akan kebesaran Tuhan.
3. Percobaan 40 Kali
Pada tahun 1660, ia menulis dan menerbitkan buku yang berjudul New Experiments Touching The Spiring Of the Air. Buku ini menjelaskan mengenai kepegasan udara. Melalui eksperimennya ia mencari hubungan antara tekanan dan voulme gas yang berada dalam ruangan tertutup. Untuk membuktikkan hal tersebut, ia sampai mengulangi percobaannya sebanyak 40 kali.
Atas jasanya, pada tanggal 18 Juli 1691 masyarakat Inggris memberikan penghargaan kepadanya. Ia naik ke panggung untuk menyampaikan beberapa pesan atas penghargaan tersebut lalu turun dari panggung. Namun, tiba-tiba saja dirinya merasakan nyeri kepala yang hebat.
Akibatnya ia mengalami stroke dan menyebabkan kelumpuhan. Semakin hari kesehatan Robert Boyle semakin buruk. Puncaknya pada tanggal 31 Desember 1691, Robert Boyle menghembuskan nafas terakhir. Ia meninggal pada usia 64 tahun dan dimakamkan di Gereja St. Field Inggris.
Dalam wasiatnya, ia telah menyediakan dana untuk menyelenggarakan serangkaian ceramah yang biasa disebut dengan Boyle Lecture. Di dalam Boyle Lecuture ia biasa menyampaikan tentang keselarasan antara ilmu pengetahuan dan agama.