3 Cara Membuat Puisi yang Baik

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Puisi merupakan karya sastra yang lebih pendek daripada prosa atau drama. Puisi termasuk karya sastra yang sulit ditulis karena kata-kata yang digunakan dalam puisi sangat kaya makna serta memiliki nada dan irama yang sesuai.

Untuk membuat sebuah puisi, selain memerlukan pengetahuan mengenai unsur-unsur yang membangun, sebuah puisi juga diperlukan langkah-langkah tertentu.

Berikut adalah cara atau langkah-langkah untuk menulis teks puisi yang baik:

1. Mendata Objek

Sebelum menulis sebuah puisi, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan mendata objek. Objek yang dimaksud adalah sesuatu yang akan dijadikan bahan dalam penulisan puisi. Objek penulisan puisi bisa berupa orang, kejadian, keadaan, pengalaman, perasaan, dan lain sebagainya.

Mendata sebuah objek puisi dilakukan dengan membuat catatan mengenai hal-hal yang dapat ditangkap melalui pancaindra dimana hal-hal tersebut nantinya akan dikembangkan menjadi larik-larik dalam puisi.

2. Menentukan Kata/Diksi

Pilihan kata atau diksi akan sangat menentukan bobot sebuah puisi. Pemilihan kata dalam sebuah puisi yang baik mencakup tiga syarat, yaitu:

  • Ekspresif artinya kata yang dipilih mampu menimbulkan kesandan gambaran yang kuat terhadap objek yang ditulis dalam puisi.
  • Sugestif artinya kata yang dipilih bersifat menyarankan atau bisa memengaruhi pembaca secara menyenangkan dan tidak memaksa.
  • Asosiatif artinya pilihan kata mampu membangkitkan pikiran dan perasaan pembaca untuk melakukan sesuatu.

Agar mampu memilih kata-kata yang ekspresif, sugestif, dan asosiatif maka perlu diperhatikan hal-hal berikut:

Imaji atau Citraan

Imaji adalah kesan yang ditimbulkan oleh kata-kata tertentu yang dapat ditangkap oleh pancaindra. Beberapa jenis imaji yang biasa digunakan dalam puisi adalah:

  • Citraan penglihatan (imaji visual)
  • Citraan pendengaran (imaji auditif)
  • Citraan penciuman (imaji olfaktori)
  • Citraan pengecap
  • Citraan peraba (imaji taktil)
  • Citraan gerak (imaji kinetik)

Karakteristik Bahasa Puisi

Bahasa puisi bersifat konotatif, artinya mangandung makna kiasan atau makna yang tidak sebenarnya. Untuk menampilkan makna konotatif bisa dilakukan dengan beberapa cara, misalnya dengan menggunakan majas atau menggunakan kata-kata yang mengandung pergeseran makna.

Penyimpangan Bahasa

seorang penyair memiliki licentia poetica, yaitu kebebasan dalam menggunakan bahasa untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya ke dalam sebuah puisi.

Oleh karena itu, tidak jarang penyair mengabaikan kaidah kebahasaan bahkan melakukan penyimpangan bahasa untuk menimbulkan keindahan dan efek emosional tertentu dalam puisinya.

Pilihan Kata

Kata-kata dalam puisi harus dipilih secara cermat, hemat, dan efektif sehingga bisa menciptakan nada dan suasana serta permainan bunyi yang menarik.

Persajakan atau Rima

Rima merupakan persamaan bunyi pada larik-larik puisi, baik di awal, tengah, maupun di akhir larik. Rima berfungsi untuk membangun irama dalam sebuah puisi.

3. Menyunting Pilihan Kata

Langkah terakhir dalam membuat sebuah puisi adalah melakukan penyuntingan pada pilihan kata. Hal ini bertujuan untuk menyempurnakan makna dan gaya bahasa yang digunakan, baik dari segi makna ataupun dari segi bahasa itu sendiri.

fbWhatsappTwitterLinkedIn