3 Cara Menentukan Product Positioning dengan Tepat

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sebelum memasarkan suatu produk, tentunya perusahaan telah melakukan beberapa riset, baik yang berkaitan dengan penetapan dari target konsumennya, bagaimana caranya untuk bisa menjangkau semua konsumen yang ada dengan strategi pemasaran yang telah ditetapkan. Salah satunya yang tak kalah penting untuk dipertimbangkan dan ditetapkan sejak awal adalah product positioningnya.

Dimana produk yang akan dipasarkan harus telah ditetapkan target dan posisinya mau bagaimana. Baik dari pemosisian produk tersebut di konsumen nantinya, pemosisian produk dengan adanya berbagai produk kompetitor dan lain sebagainya. Yang mana bisa dibilang bahwa strategi dari pemosisian produk tersebut bisa berdampak pada citra dan asumsi dari konsumen terkait dengan produk yang ditawarkan.

Lalu bagaimana sih cara menentukan product positioning yang tepat? Berikut merupakan pemaparan mengenai cara menentukan product positioning yang tepat yang perlu untuk diketahui.

1. Melakukan Segmentasi Pasar

Tentunya sudah menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan lagi jika product positioning itu memiliki keterkaitan dengan segmentasi pasar. Karena pada dasarnya, pihak perusahaan harus mengetahui terlebih dahulu mengenai segmentasi pasar dari produk atau brand yang akan diusung tersebut, sebelum nantinya memikirkan caranya untuk bisa memosisikan produk tersebut.

Segmentasi pasar ini mencakup banyak hal, seperti menetapkan target dari konsumennya, menetapkan timming yang pasnya juga untuk bisa mengedarkan produk kapan waktu yang bisa dibilang goldennya sehingga nantinya produk bisa mendapatkan perhatian penuh dari konsumen di pasar dan lain sebagainya.

Tidak hanya itu, perusahaan juga harus menentukan pasar jenis apa yang nantinya akan disasar oleh produk ini, sehingga nantinya strategi pemasaran yang bagaimana yang sesuai dengan kondisi pasar tersebut. 

2. Mempertimbangkan Fakta yang Ada

Dalam melakukan pemosisian produk, tentunya pihak perusahaan tidak boleh hanya berpedoman pada angan serta tujuan utamanya saja tanpa memikirkan pertimbangan lainnya. Agar strategi dari pemosisian produk tersebut nantinya bisa sangat memenuhi ekspektasi yang ada, pihak perusahaan ataupun pihak marketingnya harus bisa mempertimbangkan secara seimbang, antara realitas atau fakta yang ada dan ambisi yang nantinya akan dibawa untuk bisa mencapai tujuan itu.

Kedua hal tersebut haruslah seimbang, sehingga apa yang nanti telah direncanakan saat akan direalisasikan bisa langsung direalisasikan saja tanpa harus kaget karena apa yang dibayangkan tidak sesuai dengan kenyataan atau yang lainnya.

3. Menentukan Citra Produk

Bisa dibilang jika citra dari produk ini sendiri masih berkaitan dengan pemosisian dari produk atau brand yang akan diusung. Dalam kata lain bisa dibilang jika keputusan untuk mau menempatkan dan memosisikan produk kemana arahnya dan bagaimana caranya nantilah yang lama kelamaan bisa menggiring asumi dan opini dari konsumen terkait dengan citra dari produk.

Mungkin jika produknya nanti memang diposisikan untuk kepentingan keluarga, kepentingan kebersamaan, quality time dan lain sebagainya. Mungkin nantinya citra produk yang akan terbentuk di konsumen juga akan seperti itu.

Sehingga bisa ditarik kesimpulaln bahwa keputusan apa nantinya yang berkaitan dengan strategi dari pemosisian produk terhadap konsumennya sangat mempengaruhi citra atau asumsi yang nantinya tumbuh pula diantara konsumen dan pelanggan. Dan citra itulah yang nantinya akan diingat terus oleh konsumen, bahkan bisa dibilang menjadi identitas dari produk itu sendiri.

fbWhatsappTwitterLinkedIn