Daftar isi
Parafrase berasal dari bahasa Yunani para phrasein dan bahasa Inggris paraphrase. Keduanya memiliki arti memberi tahu dengan kata lain. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), parafrasa adalah pengungkapan kembali suatu teks (karangan) dalam bentuk (susunan kata-kata) yang lain, dengan maksud untuk dapat menjelaskan makna tersembunyi. Parafrase dilakukan tanpa merubah pengertian bentuk asalnya.
Terdapat dua jenis parafrase yaitu parafrase bebas dan parafrase terikat. Parafrase bebas membolehkan dalam menggunakan kata lain dan tidak menggunakan kata-kata asli dengan tetap memperhatikan inti dan makna yang asli. Sedangkan parafrase terikat, boleh menambahkan kata-kata lain namun tetap wajib menggunakan kata aslinya dengan mempertahankan makna dan intinya.
Parafrase biasanya dilakukan secara lisan dan tertulis. Berikut cara parafrase:
Penting untuk memahami sepenuhnya teks asli terlebih dahulu agar memudahkan mengungkapkan kembali dan mengetahui makna dan inti dari sebuah teks. Tanpa membaca terlebih dahulu, ide dan inti utama berpotensi tidak dipahami dengan baik. Jika hanya melakukan parafrase kalimat maka temukan keyword-nya.
Mengidentifikasi ide atau gagasan utama teks yang akan di parafrase sangat penting untuk mempertahankan maknanya. Mengidentifikasi poin utama juga dapat dilihat melalui keyword atau kata kunci di dalam teks asli. Langkah ini akan memudahkan pemilihan kata baru dan kata asli dari teks untuk mengungkapkan kembali dengan gaya penulisan baru.
Setelah memahami sumber aslinya dan mengidentifikasi ide utama serta keyword, Anda bisa memulai melakukan parafrase. Gunakan susunan kata-kata Anda sendiri dengan pilihan kata yang sesuai keyword dari teks asli. Tutupi teks asli dan periksa apakah telah memasukkan poin-poin utama serta kata kunci yang memuat informasi penting dari teks asli.
Gunakan sinonim atau kata-kata yang memiliki arti yang sama. Sesuaikan dengan kata kunci dari teks asli namun tidak semua kata kunci bisa diganti dengan sinonimnya. Identifikasi kata kunci khusus dan pertahankan sebagaimana aslinya. Gunakan tanda kutip untuk mempertahankan kata kunci unik tanpa perlu menggantinya dengan sinonim.
Pertimbangkan setiap poin untuk menguraikan kembali kata-kata yang ingin ditulis. Pastikan parafrase mencerminkan maksud dan sikap dari penulis atau penutur asli dengan menggunakan diksi atau pilihan kata yang sesuai. Ketika merubah urutan penyajian dan susunan kata harus memastikan tetap sesuai meski urutannya berbeda.
Meninjau parafrase secara akurat untuk memeriksa hasil parafrase telah ide, keyword utama dari teks asli dan sudah mencerminkan maknanya dengan kata-kata dan gaya sendiri.
Melakukan parafrase berati mengungkapkan kembali dengan gaya penulisan sendiri. Jika parafrase terlalu mirip atau persis maka hal tersebut tidak masuk dalam kategori parafrase. Terlebih jika tidak menyebutkan sumber atau identitas rujukan maka akan dianggap melakukan plagiarisme. Pastikan menggunakan gaya penulisan sendiri.
Catat sumber asli teks yang ada pada parafrase termasuk nomor halaman sehingga Anda dapat memberikan referensi parafrasa yang Anda lakukan. Memberikan kredit identitas atau sumber rujukan merupakan cara menghargai penulis atau penutur asli dari teks yang di parafrase. Selain itu, hal ini untuk menghindari plagiarisme.
Kutipan adalah pengambilalihan satu kalimat atau lebih dari tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argumen dalam tulisan sendiri. Sementara kutipan langsung merupakan salinan yang persis dengan teks asli atau sumbernya tanpa penambahan atau mengubah susunan katanya.
Berikut perbedaan parafrase dan kutipan langsung:
Ringkasan atau summary adalah gambaran umum dari sebuah teks. Tujuan utama dari ringkasan adalah untuk mengurangi dan memadatkan teks dengan menonjolkan ide-ide atau informasi yang paling penting. Meringkas merupakan kegiatan menguraikan poin-poin utama dari karya orang lain dengan menggunakan kata-kata sendiri yang lebih sedikit dan ringkas dari teks aslinya.
Berikut perbedaan parafrase dan ringkasan:
Plagiarisme merupakan penjiplakan kata-kata atau ide-ide orang lain dan mengklaim sebagai milik sendiri. Menerbitkan ide dan gagasan orang lain tanpa menyebut atau menulis kredit identitas penulis asli juga termasuk plagiarisme. Plagiarisme merupakan pelanggaran etika dalam dunia penulisan karya ilmiah atau penulisan. Terdapat beberapa tipe plagiarisme yaitu plagiarisme pengalihan kata, gaya plagiarisme, plagiarisme metafora dan plagiarisme ide.
Berikut cara menghindari plagiarisme:
Parafrase harus memberi kredit atau menyebutkan sumbernya untuk menghindari plagiarisme dan sebagai etika kepenulisan.
Hanya merubah beberapa kata dan frasa namun sebaian besar komposisi dan struktur masih mirip dengan aslinya berisiko disebut plagiarisme.
Setiap kali seseorang melakukan copy dan paste kata demi kata dari suatu sumber tanpa menyebutkan atau memberi kredit kepada penulisnya maka hal ini disebut plagiarisme.
Mengungkapkan kembali dengan gaya penulisan sendiri dan memilih diksi yang sesuai akan menghindarkan dari plagiarisme.