Biologi

Chrysophyta : Pengertian, Ciri-ciri, Klasifikasi, Jenis dan Manfaatnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pengertian Chrysophyta

Tahukah kamu apa itu chrysophyta?

Chrysophyta atau dikenal sebagai ganggang kuning keemasan merupakan salah satu jenis ganggang yang memiliki pigmen dominan karotin, yaitu klorofil a, klorofil c, karoten, xantofil dan fikosantin serta hidup dengan cara autotrof.

Kebanyakan chrysophyta hidup di air tawar, walaupun ada beberapa yang hidup di air laut. Chrysophyta mempunyai laminarin untuk menyimpan makanan.

Jenis ganggang yang satu ini memiliki struktur dan bentuk yang bervariasi, sebagian tidak memiliki dinding sel dan dapat merayap seperti amoeba, dan sebagiannya lagi memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa.

Perlu kamu ketahui bahwa chrysophyta berbentuk uniseluler dan juga membentuk koloni. Chrysophyta juga ada yang hidup di darat dan sering kita temui beberapa selaput seperti beludru di tepi perairan, tepi kolam, atau juga di tanah yang lembab.

Selain memiliki laminarin, chrysophyta juga bisa menyimpan kelebihan makanan dalam bentuk minyak yang merupakan salah satu komponen penting dalam pembentukan minyak bumi.

Filum chrysophyta terdiri dari 5.300 jenis dan 5.000 di antaranya merupakan diatom yang sudah dimasukkan ke dalam filum tersendiri yaitu bacillariophyta.

Ciri-ciri Chrysophyta

Berikut ini ciri-ciri dari Chrysophyta atau ganggang keemasan yang perlu kamu ketahui, di antaranya:

  1. Bersifat autotrof, hal ini dikarenakan ganggang keemasan memiliki klorofil yang dapat melakukan fotosintesis.
  2. Memiliki dinding sel, namun ada juga yang tidak memiliki dinding sel.
  3. Dinding sel mengandung selulosa, silika atau pektin.
  4. Pada inti sel bersifat eukariotik yang artinya inti sel memiliki membran.
  5. Ada yang berbentuk uniseluler atau bersel satu, dan ada yang berbentuk multiseluler atau bersel banyak.
  6. Habitat chrysophyta di wilayah perairan seperti air tawar, air laut dan juga ada yang hidup di darat pada tempat-tempat lembap.
  7. Memiliki pigmen karoten, klorofil a, klorofil c dan xantofil.
  8. Pada sebagian besar chrysophyta yang memiliki dinding sel bergerak dengan flagela dan ada yang tidak memiliki dinding sel bergerak merayap seperti amoeba.

Klasifikasi Chrysophyta

Dalam chrysophyta ada tiga kelas yang diklasifikasikan, berikut ini klasifikasi dari chrysophyta yang perlu kamu ketahui, yaitu:

1. Xanthophyceae

Xanthophyceae atau ganggang hijau kuning ini dalam tubuhnya mempunyai klorofil, dan xantofil. Contohnya Vaucheria sp.

2. Chrysophyceae

Chrysophyceae atau dikenal juga sebagai ganggang coklat keemasan ini mempunyai klorofil dan juga katoren. Contoh dari jenis ganggang ini yaitu Synura.

3. Bacillariophyceae

Bacillariophyceae atau diatom merupakan jenis chrysophyta yang banyak ditemukan diatas permukaan tanah yang basah seperti sawah. Jenis chrysophyta ini ini memiliki tubuh uniseluler, dan juga berkoloni. Dinding selnya tersusun dari hipoteka dan epiteka. Contoh dari Bacillariophyceae yaitu Navicula.

Tetapi saat ini Bacillariophyceae sudah dipisahkan dari filum chrysophyta dan berada di dalam filum Bacillariophyta.

Jenis-jenis Chrysophyta

Berikut ini jenis-jenis chrysophyta yang dibedakan berdasarkan jenis selnya, diantaranya:

1. Chrysophyta Uniseluler

1) Ochromonas

Ochromonas adalah salah satu jenis chrysophyta Uniseluler yang memiliki dua flagela. Ochromonas dapat tumbuh secara autotrof maupun heterotrof.

2) Navicula

Navicula atau diatome adalah jenis chrysophyta yang memiliki bentuk tubuh kotak atau elips, dan jika mati fosilnya akan membentuk tanah diatome yang berfungsi sebagai bahan penggosok, campuran semen bahkan penyerap nitrogeliserin pada bahan peledak.

Reproduksi dari navicula adalah dengan membelah diri untuk memisahkan bagian tubuhnya yang terdiri dari hipoteka dan epiteka.

2. Chrysophyta Multiseluler

1) Vaucheria

Vaucheria merupakan jenis chrysophyta multiseluler yang hidup berkoloni dalam filamen yang berbentuk tabung dan kadang ada yang bercabang. Jenis alga ini hidup menempel di darat pada permukaan rizoid. Filamen pada vaucheria berinti banyak dan tidak dibatasi oleh dinding sekat.

Manfaat dari Chrysophyta

Chrysophyta memiliki manfaat dalam kehidupan, salah satunya dalam bidang industri. Asam alginat yang dihasilkan oleh Chrysophyta bermanfaat dalam pembuatan plastik, kosmetik dan tekstil.

Berikut ini beberapa manfaat dari Chrysophyta yang perlu kamu ketahui, yaitu:

  1. Chrysophyta bermanfaat sebagai campuran semen, bahan pembuat cat, pernis dan digunakan sebagai bahan pembuat jalan.
  2. Chrysophyta juga bermanfaat untuk makanan ikan, dan bahan penyaring, bahan dalam pembuat alat penyadap suara, serta piringan hitam.
  3. Chrysophyta juga bermanfaat untuk solasi penyuling gasoline dan juga glukosa.
  4. Tidak hanya itu, chrysophyta juga bermanfaat sebagai indikator untuk menemukan minyak bumi dan juga berperan sebagai plankton.

Reproduksi Chrysophyta

Perlu kamu ketahui bahwa chrysophyta bereproduksi dengan dua cara yaitu secara vegetatif dan juga generatif. Untuk lebih jelasnya, simak pembahasan berikut ini mengenai reproduksi pada Chrysophyta:

1. Reproduksi secara Vegetatif atau Aseksual

Reproduksi secara vegetatif ini dilakukan dengan membentuk zoospota multinukleat yang berukuran besar dan mempunyai banyak flagela. Zoospora merupakan struktur majemuk yang terdiri dari kumpulan zoospora kecil yang berflagela dua dan masing-masing tidak memisahkan diri.

Setelah zoospora ini dilepaskan, ia akan bergerak dengan menuju tempat baru. Lalu setelah menetap, flagela akan dilepaskan dan berkecambah membentuk jenis chrysophyta baru. Tidak hanya membentuk zoospora, namun ada juga jenis chrysophyta yang melakukan reproduksi vegetatif ini dengan cara membalas diri, seperti Ochromonas.

2. Reproduksi secara Generatif atau Seksual

Reproduksi secara generatif ini dilakukan dengan cara oogami, yaitu membentuk oogonia atau pembentuk gamet betina dan anteridia atau pembentuk gamet jantan pada filamen yang sama.

Sel telur yang dihasilkan dari reproduksi ini berukuran besar dengan satu inti yang mengandung klorofil. Setelah terjadi pembuahan maka akan terbentuk zigot. Zigot akan dilepaskan dari indukna dan siap tumbuh membentuk filamen baru.

Habitat Chrysophyta

Habitat dari chrysophyta terdapat di tempat-tempat basah seperti air laut, air tawar dan juga tanah yang lembap. Beberapa jenis chrysophyta memiliki habitat yang berbeda, seperti xanthophyceae yang hidup di air laut, air tawar dan juga tanah yang lembab. Sedangkan chrysophyceae hidup di air laut dan air tawar saja.

Kesimpulan

Itulah pembahasan mengenai chrysophyta yang perlu kamu ketahui mulai dari pengertian, ciri-ciri, klasifikasi, manfaat, reproduksi hingga habitat atau tempat tinggalnya.

Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa chrysophyta atau ganggang keemasan merupakan jenis alga yang memiliki pigmen yang dominan dengan karoten.

Chrysophyta ini hidup dengan cara autotrof dan bereproduksi secara vegetatif yang membentuk auksospora dan juga membelah diri, serta bereproduksi secaea generatif dengan oogami.

Chrysophyta sangat bermanfaat bagi kehidupan, salah satunya pada vaucheria salah satu jenis Chrysophyta yang bermanfaat menyimpan cadangan makanan dalam bentuk minyak yang merupakan salah satu komponen utama dalam pembentukan minyak bumi.