Daftar isi
- 1. Budaya Masyarakat yang dipaksakan
- 2. Berasal dari Pemerintah
- 3. Bersifat Kaku, Otoriter dan Totaliter
- 4. Kebebasan yang Terbatas
- 5. Bersifat Dogmatis dan Apriori
- 6. Keberagaman Tidak Berkemabang
- 7. Ditentukan oleh Golongan Tertentu
- 8. Mencerminkan Cita-cita atau Golongan Tertentu
- 9. Sistem Pemerintahan Tertutup
- 10. HAM Tidak dijunjung Tinggi
- 11.Kerasnya Sistem Hukum
Ideologi tertutup adalah ajaran atau pemahaman yang dilaksanakan secara mutlak dan penuh oleh setiap penganutnya. Makna serta nilai-nilai yang terdapat dalam ideologi tertutup tidak dapat diganggu gugat, diubah, atau menjadi persoalan oleh siapapun kecuali pencetus ideologi tersebut. Ideologi tertutup harus dipatuhi dan dianggap sebagai falsafah dalam hidup penganutnya. Seperti ideologi terbuka, dalam pelaksanaan ideologi tertutup juga memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Budaya Masyarakat yang dipaksakan
Ideologi tertutup tidak berasal dari masyarakat itu sendiri melainkan dari kelompok atau masyarakat lain yang lebih berkuasa. Budaya dari kelompok tersebut harus dipatuhi oleh anggota lainnya dan harus memaknai budaya tersebut layaknya budaya sendiri. Ideologi ini digunakan untuk mengubah pemikiran ataupun cara pandang masyarakat.
Pelaksanaan ideologi yang menjadi budaya secara paksa ini pada umumnya cenderung menimbulkan efek tidak baik apabila ideologi tersebut merupakan ideologi yang belum berkembang dan tidak sesuai dengan kondisi masyarakat tersebut.
2. Berasal dari Pemerintah
Jika ideologi terbuka berasal dari kelompok masyarakat itu sendiri lain halnya dengan ideologi tertutup berasal dari pemerintah. Sehingga hanya pemerintahlah atau orang yang berkuasa yang dapat mengubah ideologi tersebut. Mereka bertindak sebagai pengendali sedangkan rakyat ada robot yang dikendalikan. Negara atau kelompok yang menganut ideologi ini tidak melibatkan masyarakatnya untuk mengambil kebijakan dalam pemerintahannya.
3. Bersifat Kaku, Otoriter dan Totaliter
Ideologi tertutup memiliki sifat kaku dan otoriter maksudnya adalah ideologi ini harus dipatuhi semua penganutnya tanpa terkecuali. Jika ada warga negara yang terbukti melakukan pelanggaran maka akan dikenai sanksi yang berat dan tak kenal ampun. Penerapan ideologi tertutup ini pernah diterapkan di Indonesia yaitu pada masa Orde Baru. Dalam pelaksanaan ideologi tertutup juga bersifat totaliter yang artinya mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat.
4. Kebebasan yang Terbatas
Setiap warga negara mendambakan kehidupan yang bebas namun hal ini tidak dapat dirasakan oleh warga negara yang tinggal di negara dengan paham ideologi tertutup. Negara dengan paham ideologi tertutup membatasi kebebasan warga negaranya bahkan tak jurang pula kebebasan tersebut dilarang.
Bahkan dalam berkata dan bertindak semuanya harus satu arah dan sejalan dengan ideologi yang berlaku. Warga negara sangat dikekang agar tidak dapat menimbulkan masalah yang memicu keruntuhan ideologi tertutup tersebut. Hal ini tentu sangat berbanding terbalik dengan penganut ideologi terbuka yang menerapkan sistem demokrasi.
5. Bersifat Dogmatis dan Apriori
Ideologi tertutup memiliki sifat dogmatis yang artinya ideologi ini berdasarkan kepercayaan yang sangat kuat namun tanpa adanya data yang valid serta tidak dapat menyesuaikan dengan kenyataan yang ada. Ideologi tertutup juga bersifat apriori yang artinya berprasangka pada sesuatu terlebih dahulu secara abstrak tanpa ada pertimbangan terlebih dahulu.
6. Keberagaman Tidak Berkemabang
Tidak ada keberagaman dalam kelompok dengan paham ideologi terbuka. Keberagaman atau kemajemukan di dalam masyarakat tidak berkembang bahkan tergerus habis. Ideologi tertutup menganggap kemajemukan dan keberagaman sebagai mengganggu kestabilitasan pemerintah dan tatanan negara yang sedang berlaku. Jika keberagaman tersebut terus dijunjung tinggi maka ideologi tertutup tidak akan berjalan dengan baik. Sehingga dalam pelaksanaannya keberagaman tersebut dinamakan walaupun tidak diterima masyarakat tersebut.
7. Ditentukan oleh Golongan Tertentu
Dalam ajaran ideologi tertutup tidak mengenal adanya forum diskusi maupun musyawarah mufakat. Semua kebijakan diputuskan oleh golongan tertentu yang memiliki kekuasaan. Masyarakat yang tidak termasuk anggota tersebut tidak diperbolehkan sama sekali untuk mengeluarkan aspirasinya.
8. Mencerminkan Cita-cita atau Golongan Tertentu
Ideologi tertutup berasal dari golongan tertentu bukan dari seluruh masyarakat oleh karena itu ideologi ini hanya mencerminkan cita-cita dari kelompok tersebut. Sedangkan dari kelompok lain harus mengikuti kelompok yang berkuasa.
9. Sistem Pemerintahan Tertutup
Masyarakat dengan ideologi tertutup tidak dapat mengakses atau mendapatkan informasi tentang pemerintahan yang sedang berjalan. Hanya masyarakat dengan kriteria khusus saja lah yang diperbolehkan untuk mendapatkan informasi dan berpartisipasi dalam pemerintahan mereka. Kriteria tersebut akan sangat sulit didapatkan oleh masyarakat awam dan masyarakat yang tidak memiliki kedudukan yang terpandang atau orang penting dalam pemerintahan.
10. HAM Tidak dijunjung Tinggi
HAM di dalam negara dengan paham ideologi tertutup kurang atau bahkan tidak dijunjung tinggi. Mereka beranggapan bahwa HAM hanya akan diberikan kepada mereka yang patuh dan taat terhadap pemerintah yang menjalankan ideologi tersebut. Bisanya di wilayah tersebut banyak sekali terjadi pelanggaran-pelanggaran HAM.
11.Kerasnya Sistem Hukum
Sistem hukum yang berlaku di wilayah dengan ideologi tertutup bersifat dengan sangat keras serta tidak pandang bulu. Siapapun yang melanggar akan diadili sesuai dengan peraturan yang ada. Tak jarang hukuman yang berlaku di negara ideologi tertutup bertentangan dengan hukum internasional.