Feminisme: Pengertian – Ciri dan Jenisnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Perkembangan dunia memfasilitasi munculnya banyak ideologi. Sudah banyak ideologi yang lahir dari pola pemikiran yang mulai berkembang dari masa ke masa. Ideologi sendiri merupakan paham atau keyakinan terhadap sebuah hal. Yang mana hal tersebut dijadikan pedoman untuk mengembangkan kekuasaannya.

Penggunaan ideologi identik dengan berdirinya sebuah negara. Maka tak jarang kita menemukan berbagai ideologi ditiap negara. Salah satu ideologi yang muncul seiring perkembangan pola pikir manusia adalah paham feminisme.

Paham ini lebih menekankan bahwa wanita memiliki kesetaraan hak dan kewajiban yang sama dengan pria. Paham ini mulai berkembang seiring dengan kemunculan, Betty Friedan, Germaine Greer selaku pelopor feminisme. Adapun beberapa penjelasan mendetail mengenai feminisme.

Pengertian Feminisme

Pengertian secara umum

Feminisme merupakan ideologi atau sebuah paham yang lebih cenderung meletakan wanita sama dengan pria perihal persamaan haknya. Yang mana dapat disebut dengan emansipasi wanita.

Paham feminisme memperjelas kembali bahwa laki laki dan perempuan kedudukannya setara, tidak ada yang lebih tinggi ataupun rendah.

Pengertian menurut para ahli

Adapun beberapa ahli yang mengutarakan pendapatnya mengenai pengertian dari feminisme.

  • Yubahar Ilyas
    Menurut Yubahar Ilyas, feminisme sebagai suatu kesadaran mengenai ketimpangan pembagian gender yang dialami oleh kaum perempuan, meliputi berbagai perspektif, baik dalam lingkungan keluarga maupun dalam lingkungan sosial, sehingga mendorong kesadaran oleh perempuan maupun lelaki yang kemudian diwujudkan dalam tindakan dengan tujuan mengubah ketimpangan tersebut.
  • Maggi Humin
    Menurut Maggi Humin, feminisme sebagai sekumpulan ide dan pemikiran dalam pembebasan keadaan kaum perempuan yang mengalami ketidakadilan karena faktor jenis kelamin, kemudian dilakukan pengkajian dengan beragam pendekatan.
  • Mansour Fakih
    Menurut Mansour Fakih, Feminisme adalah kesatuan gerakan sosial dan kesadaran yang saling berkesinambungan, dengan berdasarkan pada beragam tindak kekerasan yang menimpa kaum perempuan, seperti penindasan dan pengeksploitasian. Selain itu juga disertai dengan usaha dalam mengatasi kasus penindasan dan pengeksploitasian kaum perempuan.

Sejarah Perkembangan Paham Feminisme

Gerakan perjuangan hak wanita ini mulai dipahami oleh warga dunia sejak perkembanganya pada abad 15-18 M tepatnya di Eropa.

Yang pertama kali berani untuk mengutarakan semua pendapatnya mengenai ketidakadilan yang dirasakan oleh semua wanita adalah Christine de Pizan. Ia menyampaikan semua pendapatnya ini melalui tulisannya.

Kemudian dalam perkembanganya muncul dua tokoh yang juga ingin memperjuangkan hak hak wanita. Kedua tokoh tersebut adalah Susan dan Elizabeth. Susan dan Elizabeth mempelopori berbagai pergerakan wanita pada abad ke 18. Usaha usahanya itu berhasil membuahkan hal yang manis.

Dengan pergerakan yang mereka buat itu, mereka mampu menghasilkan perubahan yang cukup signifikan dalamhal perkembangan emansipasi wanita.

Salah satu hal yang dapat diwujudkan oleh Susan dan Elizabeth adalah hak politik bagi semua wanita. Yang mana hak politik itu mencakup hak untuk memilih.

Perkembangan emansipasi wanita pun terus berlanjutpada abad ke 19, bukan Susan dan Elizabeth lagi yang mempeloporinya, melainkan Lady Mary Wortley Montagu dan Marquis de Condoracet.

Semenjak saat itu hak hak para wanita mulai diberikan dan diakui di mata dunia. Perkembangan paham feminisme dibagi menjadi tiga gelombang yakni.

  • Gelombang Pertama
    Gelombang pertama perjuangan gerakan wanita seringkali disebut dengan gelombang suara perempuan. Gelombang pertama ini dimulai pergerakan pada tahun 1837. Yang mana saat itu berdirinya dipelopori oleh seorang aktivis sosialis yang bernama Charles Fourier. Pada gelombang pertama ini,perjuangan kaum wanita menuntut untuk diadakannya revolusi sosial dan politik bagi wanita. Yang mana hal tersebut baru dapat diwujudkan pada tahun 1830-1840. Sejak saat itu juga perbudakan terhadap kaum kaum wanita mulai menyita perhatian umum.
  • Gelombang Kedua
    Perjuangan wanita pada gelombang kedua mulai dimulai setelah berakhirnya perang dunia kedua. Yang mana sejak itu banyak negara negara baru yang sudah mendapatkan kebebasannya. Dengan adanya hal itu, para pejuang feminisme tidak menyia nyiakannya. Feminisme mulai menyuarakan segala hak wanita kepada dunia, terutama haknya yang berhubungan dengan suara parlemen.
  • Gelombang Ketiga
    Pada gelombang tiga ini, para pejuang feminisme lebih berfokus untuk menyuarakan keinginannya. Keinginan tersebut dalam hal mendapatkan posisinya di ranah sistem pemerintahan negaranya. Mengenai itu, para feminisme beranggapan bahwa para wanita harus mendapat tempatnya di ranah pemerintahan. Hal tersebut bertujuan agar semua hak hak wanita yang sudah diperoleh dapat terus dijaga dan dipertahankan.

Ciri-ciri Feminisme

Adapun beberapa karakteristik khusus yang dimiliki oleh paham feminisme. Berikut merupakan ciri ciri dari paham feminisme sendiri.

  • Menyadari bahwa pria dan wanita memiliki persamaan dalam hal hak di semua bidang tanpa terkecuali.
  • Menolak keras adanya diskriminasi terhadap wanita
  • Perbedaan strata sosial antara wanita dan pria merupakan sebuah wujud ketidakadilan.
  • Gerakan yang dilakukan banyak didominasi oleh para wanita.
  • Semua gerakan yang dilakukan bertujuan untuk menyuarakan emansipasi wanita.

Penyebab Munculnya Feminisme

Adapun beberapa aspek yang menyebabkan paham feminisme terus menerus diperjuangkan.

  • Aspek politik
    Hal ini terlihat pada saat Amerika menyuarakan kemerdekaannya. Dalam hal itu Amerika sama sekali tidak menyebut peran wanita.
  • Aspek Agama
    Dalam pemahaman agama katolik maupun agama protestan, menempatkan kedudukan wanita jauh lebih rendah dari kedudukan pria.
  • Aspek konsep sosialisme dan marxisme
    Aspek ini berawal dari anggapan Fedderick Engels mengenai kedudukan suami dan istri dalam sebuah keluarga.

Jenis-jenis Feminisme

Untuk memahami lebih mendalam mengenai feminisme, kita perlu untuk mengetahui berbagai bentuk dari paham feminisme. Berikut merupakan jenis jenis paham feminisme yang ada di dunia.

Feminisme Liberal

Paham feminisme yang ini lebih cenderung untuk menuntut kebebasan. Para penganut feminisme beranggapan bahwa semua manusia baik laki laki ataupun perempuan diciptakan secara seimbang tidak unggul satu sama lain.

Sehingga perempuan dan laki laki harus diberikan kebebasan yang sama, sama sama terbebas dari perbudakan, penindasan serta kekerasan.

Semua memiliki persamaan hak pada hakekatnya. Tokoh yang sangat mendukung gerakan feminisme liberal ini adalah Mary Wolstonecraft. Beliau berpendapat bahwa pria dan wanita memiliki nalar yang sama.

Sehingga mereka harus diperlakukan dengan sama. Semua pendapatnya itu telah ia tuliskan dalam bukuya yang berjudul “Vindication of Right of Woman”.

Feminisme Marxis “Komunis”

Paham ini muncul karena adanya anggapa bahwa ketertinggalan perempuan lebih disebabkan oleh adanya paham kapitalisme disebuah negara.

Yang mana seperti yang kita tahu,paham kapitalisme lebih menekankan pada kekuasaan individu. Sebagai kaum feminisme yang beraliran komunisme hal tersebut menjadi sebuah ketidakadilan bagi para wanita.

Hal tersebut dikarenakan peran pria yang justru akan lebih condong mengontrol program pasar daripada dengan perempuan.

Feminisme Sosialis

Feminisme sosialis lebih menentang semua argumen yang telah dipaparkan oleh feminisme komunis. Yang mana para feminisme komunis berpendapat bahwa kapitalis yang menyebabkan adanya ketidakadilan.

Pendapat itu justru sangat berbanding terbalik dengan pendapat yang dikemukakan leh feminisme sosialis.

Feminisme sosialis beranggapan bahwa ketidakadilan itu memang sebelumnya sudah ada bahkan sebelum adanya paham kapitalisme.

Dengan ini, tujuan para sosialis hanya untuk menghapsukan sistem kepemilikan yang ada dalam struktur sosial.

Feminisme Radikal

Feminisme radikal lebih memfokuskan tujuannya untuk memperjuangkan semua hak yang dimiliki wanita, terutama dalam aspek biologis. Namun, dalam pelaksanaanya feminisme yang mereka lakukan ternyata sangatlah ekstrem.

Mereka tidak memberikan celah sekalipun terhadap kontribusi laki laki, mereka sangat mengutamakan hak wanita.

Feminisme Anarkis

Feminisme anarkis bertujuan untuk menghancurkan semua negara dan kaum laki laki guna mewujudkan mimpinya untuk meletakan perempuan pada kekuasaan tertinggi.

Tokoh Feminisme

Berikut merupakan tokoh tokoh yang berpartisipasi dalam menyuarakan emansipasi wanita dalam segala pergerakannya.

  • Betty Friedan
    Betty Friedan merupakan tokoh yang menyuarakan emansipasi wanita melalui buku bukunya. Salah satu bukunya yang mengangkat tema mengenai perempuan adalah The Feminine Mytique. Dalambuku tersebut ia mengeluarkan anggapannya bahwa perempuan merupakn kaum yang pasif atas kebudayaan yangtetap sebagaimana anggapan feminitas oleh kaum patriakhat.
  • Germaine Greer
    Dalam pendapatnya mengenai perjuangan wanita, Greer memperkirakan bahwa terjadi bentrokan dalam paham feminis, dan ramalan mengenai emansipasi perempuan akan selalu menjadi teoritis yang mudah dibaca dan dipahami.

Contoh Feminisme

Adapun beberapa tindakan yang mencerminkan paham feminisme.

  • Memberikan ruang yang luas bagi perempuan untuk ikut berpartisipasi
  • Lebih mengutamakan semua kepentingan wanita dan meminimalisir kontribusi laki laki.

Kelebihan dan Kekurangan Feminisme

Berikut merupakan kelebihan serta kekurangan dari paham feminisme.

Kelebihan Paham Feminisme

Adapun beberapa kelebihan dari paham feminisme.

  • Memiliki semangat yang tinggi untuk menentang ketidakadilan
  • Memiliki persatuan dan kesatuan yang kuat diantara para anggotanya.

Kekurangan Paham Feminisme

Adapun beberapa kekurangan dari paham feminisme.

  • Egois
  • Dalam perjuangannya cenderung melakukan hal hal yang ekstrem.
fbWhatsappTwitterLinkedIn