Wacana merupakan satuan linguistik terlengkap. Komponen dan fungsi yang menyusunnya lebih lengkap dari kalimat. Wacana biasa disebut sebagai teks atau ujaran, artinya sesuatu (tulisan atau lisan) yang berisi rangkaian kalimat yang memiliki makna tertentu.
Wacana lisan contohnya perkataan yang diucapkan orang lain. Wacana tulisan contohnya sebuah teks. Lalu, apa saja ciri-ciri wacana? Berikut pembahasannya.
- Wacana dapat berupa rangkaian ujaran secara lisan maupun tulisan. Artinya wacana dapat berbentuk lisan (ujaran) atau lisan (teks).
- Wacana mengungkapkan suatu hal atau topik tertentu. Pada sebuah wacana selalu ada topik yang dibahas dan ingin disampaikan kepada orang lain.
- Penyajian wacana teratur, sistematis, koheren, lengkap dengan semua situasi pendukungnya.
- Wacana memiliki satu kesatuan misi dalam rangkaian itu. Artinya sebuah wacana diucapkan atau ditulis untuk suatu tujuan tertentu dan seluruh komponen yang menyusun wacana bersama-sama digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.
- Wacana dibentuk oleh unsur segmental dan unsur suprasegmental.
Selain beberapa ciri tersebut, ada komponen penting yang harus ada dalam wacana dan bisa dianggap sebagai ciri-ciri wacana yaitu sebagai berikut.
- Kohesi
Kohesi adalah hubungan interpretasi sebuah unsur teks dengan unsur lainnya. Contohnya hubungan keterkaitan interpretasi antara satu kalimat dengan kalimat lainnya dalam sebuah paragraf. - Koherensi
Koherensi adalah hubungan yang mengacu pada sesuatu yang berada di luar teks. Sesuatu itu bisa berupa pengetahuan yang dimiliki pembaca atau pendengar. Contohnya seseorang membaca puisi. Lalu dia mengaitkan kata-kata dalam puisi dengan kehidupannya. - Intersionalitas
Intensionalitas berarti penutur atau penulis memiliki tujuan yang ingin disampaikan melalui wacana. Misalnya penulis menulis teks eksplanasi tentang proses terjadinya hujan dengan tujuan pembacanya dapat memahami bagaimana proses terjadinya hujan. - Keberterimaan
Keberterimaan artinya deretan kalimat yang digunakan dalam wacana harus bisa diterima pembaca dan tidak membuat pembaca atau pendengar bingung. - Keinformatifan
Keinformatifan artinya wacana memuat informasi yang dapat menambah pengetahuan pembaca atau pendengar. Keberadaan keinformatifan ini sangat penting karena sebuah wacana tidak akan berguna tanpa adanya keinformatifan tersebut. - Situasionalitas
Situasionalitas yaitu wacana memiliki situasi waktu dan mengenai suatu hal dalam waktu tersebut. Contohnya seorang wanita menulis pesan ucapan selamat ulang tahun kepada temannya yang berulang tahun hari ini. - Intertekstualitas
Intertekstualitas berarti deretan kalimat yang ada dalam wacana memiliki hubungan bentuk atau makna dengan deret kalimat lain baik dalam satu wacana atau berbeda wacana. Misalnya dalam sebuah cerita pendek ada kalimat yang menjelaskan tradisi Ronggeng. Cerita tentang tradisi tersebut juga ditemukan dalam cerita pendek lain sehingga memiliki keterkaitan makna.