Verba Majemuk: Pengertian – Jenis dan Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sama halnya dengan nomina yang dapat mengalami pemajemukkan, begitu pula dengan verba yang juga dapat mengalami pemajemukkan. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai verba majemuk, mulai dari pengertian hingga contohnya. Simak pembahasan dari awal hingga akhir berikut ini.

Pengertian Verba Majemuk

Verba menurut Kamus Besar Bahasa Indoenesia (KBBI) merupakan kata yang menggambarkan proses, perbuatan, atau keadaan. Sementara majemuk berarti terdiri atas beberapa bagian yang merupakan kesatuan.

Dengan demikian, verba majemuk dapat dipahami sebagai verba yang terdiri dari dua kata atau lebih yyang dihasilkan melalui proses penggabungan kata.

Verba majemuk menurut Alwi, Hasan dkk (1998:156) merupakan verba yang terbentuk melalui proses penggabungan kata dengan kata yang lain. Proses penggabungan kata selain dapat menghasilkan verba majemuk, juga dapat menghasilkan idiom.

Ciri-ciri Verba Majemuk

Agar lebih memahami mengenai verba majemuk, perhatikan ciri-ciri verba majemuk berikut ini.

  • Ciri pertama yaitu pada verba majemuk, makna yang dihasilkan dapat ditelusuri dari makna kata yang membentuknya. Berbeda dengan idiom, makna yang dihasilkan adalah makna baru sehingga tidak dapat ditelusuri secara langsung melalui kata yang membentuknya.
  • Ciri kedua yaitu urutan komponen pada verba majemuk tidak dapat dipertukarkan tempatnya, misalnya tatap muka menjadi *muka tatap
  • Ciri ketiga yaitu tidak dapat dipisahkan atau disisipi kata lain misalnya tatap muka disisipi dengan menjadi *tatap dengan muka.

Jenis Verba Majemuk

Berdasarkan bentuk morfologisnya, verba majemuk dibedakan menjadi tiga jenis yaitu verba majemuk dasar, verba majemuk berafiks, dan verba majemuk berulang, sedangkan berdasarkan hubungan komponen-komponennya, verba majemuk terbagi menjadi verba majemuk bertingkat dan verba majemuk setara.

Berdasarkan Bentuk Morfologisnya

Verba majemuk berdasarkan bentuk morfologisnya dibedakan menjadi verba majemuk dasar, verba majemuk berafiks, dan verba majemuk berulang.

1. Verba Majemuk Dasar

Verba majemuk dasar merupakan verba majemuk yang tidak berafiks dan tidak berulang, serta dapat berdiri sendiri di dalam frasa, klausa, atau di dalam sebuah kalimat.

Verba majemuk dasar dapat berupa komponen atau unsur pertama berupa verba dasar dan unsur kedua berupa nomina dasar misalnya mabuk laut dan terjun payung, unsur pertama berupa adjektiva dan unsur kedua berupa verba misalnya kurang makan dan salah dengar, serta kedua unsurnya berupa verba dasar misalnya jual beli dan pulang pergi.

Berikut ini contoh verba majemuk dasar, yaitu: mabuk laut, jumpa pers, gegar otak, kurang makan, terjun payung, tatap muka, salah dengar, salah hitung, hancur lebur, ikut campur, jual beli, jatuh bangun, pulang pergi, makan malam.

2. Verba Majemuk Berafiks

Verba majemuk berafiks merupakan verba majemuk yang di dalam strukturnya mengandung afiks. Verba majemuk berafiks dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Verba majemuk berafiks yang pangkalnya berupa bentuk majemuk yang tidak dapat berdiri sendiri di dalam kalimat
    Verba majemuk yang demikian disebut dengan verba majemuk terikat. Contoh verba majemuk terikat antara lain: beriba hati, berkembang biak, bertutur sapa, bertolak pinggang.
  • Verba majemuk berafiks yang pangkalnya berupa bentuk majemuk yang dapat berdiri sendiri dalam sebuah kalimat.
    Verba majemuk yang demikian disebut dengan verba majemuk bebas. Verba majemuk bebas dapat berdiri sendiri di dalam kalimat. Contoh verba majemuk bebas antara lain: melipatgandakan, membalas budi, memberi tahu, menganaktirikan, menggarisbawahi, menghitamlegamkan, memerahpadamkan.
  • Verba majemuk berafiks yang komponennya telah mengandung afiks terlebih dahulu
    Verba majemuk jenis ini adalah verba yang telah mengalami penambahan afiks sebelum mengalami proses pemajemukan. Contoh verba jenis ini antara lain: haus kekuasaan, hilang pikiran, dan hilang ingatan.

3. Verba Majemuk Berulang

Verba majemuk berulang merupakan verba majemuk yang mengandung proses pengulangan. Verba dalam bahasa Indonesia dapat direduplikasi jika kemajemukannya bertingkat. Contoh verba majemuk berulang misalnya:

  • goyang kaki -> goyang-goyang kaki
  • berlari kecil -> berlari-lari kecil.

Berdasarkan Hubungan Komponen- Komponennya

Verba majemuk berdasarkan hubungan komponen-komponennya dibagi menjadi dua yaitu verba majemuk setara dan verba majemuk setingkat. Berikut penjelasan kedua jenis verba majemuk tersebut.

1. Verba Majemuk Setara

Verba majemuk setara merupakan verba majemuk yang komponenya merupakan inti. Pada verba majemuk setara hubungan komponen-komponennya adalah setara karena keduanya merupakan inti. Perhatikan contoh berikut:

  • Jatuh bangun
  • Timbul tenggelam
  • Pulang pergi
  • Hilang lenyap
  • Hancur lebur.

Hubungan kedua komponen dapat dilihat dari parafrasa berikut:

  • Jatuh dan bangun
  • Timbul dan tenggelam
  • Pulang dan pergi
  • Hilang dan lenyap
  • Hancur dan lebur.

Berdasarkan parafrasa di atas dapat diketahui bahwa kedua komponen pada verba majemuk di atas adalah bersifat koordinatif, sederajat atau setara.

2. Verba Majemuk Bertingkat

Verba majemuk bertingkat merupakan verba majemuk yang hubungan komponennya berbeda tingkat. Pada verba majemuk bertingkat, salah satu komponennya merupakan inti. Perhatikan contoh berikut.

  • Jumpa pers
  • Haus kekuasaan
  • Temu wicara
  • Berani mati
  • Salah dengar.

Hubungan kedua komponen dapat dilihat dalam parafrasa berikut.

  • Jumpa dengan pers
  • Haus akan kekuasaan
  • (Ber)temu untuk berbicara
  • Berani untuk mati
  • Salah dalam (men) dengar.

Berdasarkan parafrasa di atas, diketahui bahwa hubungan kedua komponen adalah tidak setara karena salah satu komponen berfungsi sebagai atribut atau menerangkan komponen lainnya.

Contoh Verba Majemuk

Agar lebih jelas mengenai verba majemuk, perhatikan contoh verba majemuk dalamkalimat berikut ini:

  • Gejala mabuk laut di antaranya adalah mual dan lemas.
  • Besok akan diadakan jumpa pers mengenai perubahan UU KPK.
  • Ahmad mengalami gegar otak setelah jatuh dari motor.
  • Beberapa orang saat kurang makan akan mudah marah.
  • Kami akan melihat latihan terjun payung.
  • Entah kapan sekolah tatap muka akan dilaksanakan.
  • Tadi pagi kami mendengar kabar bahwa ada yang bunuh diri di dekat rumahmu.
  • Sepertinya aku salah dengar lirik lagu yang sedang kamu nyanyikan.
  • Dik, kamu salah hitung soal perkalian nomor tujuh.
  • Rumahnya hancur lebur tertimbun longsor.
  • Sebaiknya kita tidak usah ikut campur masalah Noni dengan keluarganya.
  • Pekerjaanya adalah jual beli barang bekas.
  • Ia jatuh bangun membangun usahanya dari nol hingga sukses seperti sekarang.
  • Kami pulang pergi ke sekolah diantar oleh ayah.
  • Kami sedang makan malam di rumah.
  • Ular berkembang biak dengan cara bertelur.
  • Tumbuhan dapat berkembang biak dengan cara vegetatif alami yaitu dengan menggunakan bagian tubuh tumbuhan itu sendiri atau secara vegetatif buatan.
  • Bertolak pinggang merupakan salah satu sikap yang membuat orang lain tidak nyaman melihatnya.
  • Pabrik itu melipatgandakan produksinya.
  • Membalas budi berarti membalas kebaikan orang lain.
  • Salah satu perilaku terpuji adalah membalas budi atas kebaikan orang lain.
  • Kami akan memberi tahu dia mengenai kabar bahagia ini.
  • Jangan lupa memberi tahu Nita mengenai perubahan jadwal ini.
  • Salah satu cara mencari ide pokok adalah menggarisbawahi kalimat yang dinilai penting.
  • Acara itu menjadi perbincangan karena dinilai menganaktirikan beberapa penampil.
  • Tidak sedikit dari kita yang jatuh bangun membangun usahanya dari nol hingga bisa sukses seperti sekarang.
  • Dia mengalami sakit perut timbul tenggelam setiap malam.
  • Kami pulang pergi ke sekolah menggunakan bus.
  • Mereka pulang pergi ke rumah sakit menggunakan angkot.
  • Jejaknya hilang lenyap bagai ditelan bumi.
  • Gedung itu hancur lebur dilalap api.
  • Sifatnya yang paling terlihat sekali adalah haus kekuasaan.
  • Kesalahpahaman ini terjadi karena kami salah dengar ucapannya.
  • Beberapa orang berani mati demi kemerdekaan.
  • Dia mengalami hilang ingatan setelah kepalanya terbentur aspal di jalanan.
  • Megalomania merupakan penyakit kejiwaan yang haus kekuasaan.
  • Sepertinya dia mendadak mengalami hilang pikiran karena terlalu stres.
fbWhatsappTwitterLinkedIn