Disintegrasi adalah keadaan disosiasi di mana hilangnya keutuhan atau kesatuan menyebabkan perpecahan. Ketika kita gagal, itu berarti keruntuhanlah yang menyebabkan perpecahan. Hal ini dapat terjadi dalam keluarga, sekolah, masyarakat, dan negara.
Disintegrasi juga dapat digambarkan sebagai proses pembongkaran elemen masyarakat. Ini untuk mengutamakan perbedaan daripada persatuan. Sehingga fakta ini menimbulkan kegaduhan dan kerusakan dalam hal integrasi sosial yang telah lama dipikirkan dan diciptakan.
Latar belakang munculnya keruntuhan atau disintegrasi sosial paling sering disebabkan oleh kenyataan bahwa penduduk negara tidak mematuhi aturan dan makna ideologi negara. Jadi situasi ini kontroversial di semua negara di dunia dan mereka selalu berusaha menghindarinya.
Disintegrasi sosial merupakan rangkaian peristiwa sosial yang mengganggu proses sosial dan interaksi sosial menuju kesatuan kehidupan, sehingga selalu menjadi pendorong terjadinya konflik sosial yang menimbulkan berbagai macam permasalahan sosial.
Sekolah yang sehrusnya menjadi tempat ternyaman bagi anak-anak untuk belajar malah bisa menjadi tempat bahaya yang bisa membuat anak-anak kita mengalami perundungan dan hal lainnya. Memang beberapa sekolah ditemukan permasalahan disintegrasi sosial, namun bukan berarti kalian bisa mencap semua sekolah seperti ini.
Untuk lebih jelasnya kalian pasti sudah kepo kan kira-kira apa saja contoh atau bentuk dari disintegrasi sosial yang ada di sekolah. Supaya lebih jelas dan paham, yuk dibaca dan dipahami penjelasan di bawah ini.
Bentuk disintegrasi sosial yang terjadi di lingkup sekolah sangatlah beragam, bahkan kita juga mungkin pernah mengalami atau menemukan bentuk disintegrasi di lingkungan sekolah.
Sebenarnya, sekolah adalah tempat untuk belajar dan menuntut ilmu, tetapi ternyata sekolah juga bisa menjadi tempat yang tidak aman bagi anak-anak karena banyak sekali bentuk kerusuhan yang bia membuat para anak ketakutan, merasa disingkirkan atau merasa sendirian.
Sebagai manusia kita tidak bolehseperti itu yaa, siapa pun teman kita dia adalah tetap teman kita. Yuk langsung saja kita ke beberapa contoh yang menjadi bentuk disintegrasi sosial di lingkungan sekolah. Simak penjelasannya di bawah ini!
Perundungan di kalangan siswa yang masih kerap terjadi di banyak sekolah. Biasanya perundungan ini dilakukan oleh senior ke junior ataupun ke anak dengan popularitas tinggi pada anak-anak yang lemah yang dianggap lemah oleh mereka. Padahal dalam lingkup sekolah status mereka semua sama hanyalah sebagai siswa yang ingin belajar dan menuntut ilmu.
Pertengkaran di antara siswa yang dipicu oleh beberapa faktor yang bisa membuat hancurnya pertemanan dan saling dendam sehingga bisa juga memiliki kemungkinan akan terjadinya lagi kejadian ini.
Keegosian terhadap teman yang biasanya akanmemicu keributan. Pada lingkup anak remaja biasanya mereka masih sering terbawa emosi sehingga saling egois satu sama lain tanpa memikirkan sesuatu yang lebih baik
Salah satu bentuk disintegrasisosial adalah pertengkaran yang dilakukan murid dengan gurunya sendiri. Seharusnya sebagai murid kitaharus menghormati guru. Begitupun sebaliknya, sebagai guru kita juga harus menghargai anak murid kita dengna memberikan kasih sayang dan pengertian selalu.
Aturan dibuat karena ingin kita menjadi orang yang disimplin dan bertanggung jawab dengan segala kewajiban yang seharusnya kita lakukan.
Datang terlambat merupakan salah satu contoh disintegrasi sosial yang bisa ditemukan di sekolah, hal ini karena datang terlambat merupakan sebuah pelanggaran, di mana setiap sekolah memiliki peraturan yang berlaku dan salah satunya adalah tidak datang terlambat.
Contoh lain dari gangguan sosial di lingkungan sekolah adalah pertengkaran antara anak sekolah yang menyebabkan kerusakan material dan inmaterial dalam kehidupan mereka. Tanggung jawab untuk solusi ini terletak pada sekolah yang mencerminkan lembaga pendidikan.
Sebagai manusia yang paham akan menghormati dan menghargai orang lain, dengan ideologi negara kita yaitu Pancasila maka seharusnya kita menjunjung tinggi kelima sila Pancasila yang menjadi pedoman kita untuk hidup di dunia. Kita tidak boleh melakukan pelanggaran-pelanggaran yang menjadi bentuk kejahatan dimanapun termasuk di lingkup sekolah.