Kenali 5 Contoh Fenomena Hidrosfer

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Air merupakan salah satu unsur di bumi dimana memiliki peranan sangat penting bagi kehidupan di dalamnya, seperti untuk minum atau mandi. Selain itu, 72% unsur yang terdapat di bumi adalah air, dimana mayoritas merupakan perairan laut.

Karena air sudah menjadi salah satu unsur geosfer paling banyak dijumpai, kita tentunya sudah sering menemukan suatu fenomena alam dimana melibatkan kondisi perairan di bumi. Hal ini disebut dengan fenomena hidrosfer.

Kata hidrosfer sendiri terdiri dari “hydro” (air) dan “sphere” (lingkaran). Maka itu, secara singkat fenomena hidrosfer adalah seluruh peristiwa alam berkaitan dengan air. Jika kamu ingin mempelajari contohnya lebih banyak, boleh intip uraiannya di bawah ya.

5 Contoh Fenomena Hidrosfer yang Terdapat di Bumi

  • Sungai dalam Dasar Laut

Sungai biasanya terdapat di daratan, dimana memiliki pola aliran yang berpusat di tempat tinggi dan mengalir ke bawah hingga bermuara ke suatu tempat, seperti laut. Tetapi apakah kamu tahu bahwa ternyata terdapat sungai di dasar laut?

Hal tersebut bisa terjadi, sebab perairan tawar pada sungai tersebut memiliki kandungan garam cukup besar. Fenomena ini juga dikenal dengan halocline, yaitu saat daerah mengarah vertikal di dalam laut mampu mengubah banyaknya kandungan garam. Kejadian tersebut juga bergantung dengan peralihan kedalaman. 

Dengan adanya halocline, sungai di bawah laut memiliki dinding yang membelah pada bagian air tawar sungai dan air asin laut. Penyebabnya karena adanya pergantian kadar garam yang mampu memberikan dampak terhadap tingkat kepadatan perairan. Salah satu contoh sungai di laut terkenal adalah Cenote Angelita di Meksiko.

  • Danau dengan Warna Berbeda

Apakah kamu pernah berwisata ke Danau Kelimutu yang berlokasi di Nusa Tenggara Timur? Jika iya, pasti kamu bingung kenapa ketiga danau tersebut memiliki warna tidak sama dengan lainnya atau cenderung berganti. Hal ini bisa disebabkan karena penumpukan kandungan mineral, lumut dan batu pada dasar danau. 

Selain itu, terangnya sinar matahari bisa menjadi penyebabnya. Hal tersebut menyebabkan warna Danau Kelimutu berbeda atau berubah. Aktivitas gunung berapi sekitar juga diyakini mampu mengubah warnanya, karena gas didorong hingga keluar dan menyatu ke dasar danau.

Misalnya, pada bagian danau paling kiri (Tiwu Ata Polo) di tahun 2008 terlihat berwarna merah kecoklatan. Tetapi, sekarang warnanya berubah menjadi hijau muda. 

  • Terdapat Salju pada Puncak Gunung Jayawijaya

Meskipun Indonesia hanya memiliki dua musim serta tidak adanya musim dingin, tetapi salju masih terdapat pada puncak di Gunung Jayawijaya. Hal ini bisa terjadi karena gunung ini sangat tinggi hingga 4.884 meter di atas permukaan laut.

Pada setiap bertambahnya ketinggian hingga 100 meter menyebabkan penurunan suhu di udara sebanyak satu derajat. Maka itu, jika dikaitkan dengan ketinggian gunung ini, maka sudah terdapat penurunan temperatur hingga 49 derajat.

Penurunan suhu cukup banyak ini menyebabkan temperatur di sekitar puncak cukup rendah hingga terdapat salju pada permukaannya. Beberapa gunung yang terdapat di iklim tropis juga mengalami hal serupa seperti Gunung Kenya di Kenya dan Gunung Ruwenzori di Benua Afrika. 

  • Tidak Bercampurnya Air Sungai yang Bertemu

Pada umumnya, sebuah perairan dari sumber berbeda dapat berbaur jika tercampur. Tetapi lain halnya dengan pertemuan sungai Amazon dan Rio Negro. Pertemuan antara kedua air sungai ini membuat suatu batasan yang mencolok, dimana setiap dari kedua sungai itu masih mempertahankan warna aslinya. 

Berdasarkan studi para ahli, kejadian ini dapat terjadi karena terdapat perbedaan temperatur, kecepatan aliran, dan padatnya kedua sungai itu. Pada bagian dalam Amazon terdapat timbunan lumpur dan pasir dimana mengakibatkan warnanya coklat. 

Sedangkan, banyak residu tumbuhan hutan dan rawa yang membusuk ke dalam perairan hingga memberikan warna hitam terhadap Rio Negro.

  • Danau yang Selalu Terlihat Mendidih

Danau yang terletak di Taman Nasional Morne Trois Pitons di Dominika ini selalu nampak mendidih serta berasap layaknya air sedang direbus. Hal ini dikarenakan terbentuknya fumarol dari aktivitas perut bumi dimana kerap bergelembung dan panasnya hingga mencapai 90 derajat celcius.

Penyebab perairan disini nampak mendidih juga dikarenakan oleh akumulasi gas disebabkan lava perut bumi, sehingga menghasilkan suhu panas terhadap kawah tersebut. Danau ini dipercaya diciptakan karena air hujan dan air terjun menyatu pada kawah tersebut.

fbWhatsappTwitterLinkedIn