Daftar isi
Cara berkembang biak setiap hewan berbeda-beda. Ada yang melalui pembuahan atau fertilisasi, ada pula yang mengalami perkembangbiaka secara vegetatif. Hewan yang berkembang biak dengan cara pembuaahan dilakukan dengan cara yakni eksternal dan internal.
Pembuahan eksternal merupakan proses pembuahan yang dilakukan di luar tubuh hewan betina. Sementara itu, pembuahan internal dilakukan di dalam tubuh hewan betina.
Pengertian fertilisasi
Fertilisasi adalah proses pembuahan yang dilakukan oleh induk jantan kepada induk betina untuk menghasilkan regenerasi. Proses pembuahan eksternal dilakukan dengan cara melepaskan sel telur jantan dan betina di luar tubuh hewan betina. Kedua sel telur ini kemudian bergerak di alam dan bertemu sehingga terjadi pembuahan.
Setelah adanya proses pembuahan, maka tumbuh embrio yakni calon anak. Pada pembuahan eksternal jumlah gamet yang dihasilkan jauh lebih banyak dibandingkan pembuahan internal. Baik hewan betina maupun jantan akan sama-sama melepaskan sel telur dalam jumlah banyak ketika terjadinya pembuahan eksternal.
Kemungkinan bertemunya sel telur dan betina tidak begitu tinggi seperti pembuahan internal. Hal ini dikarenakan zigot bisa saja terbawa oleh arus atau dimakan oleh predator. Berikut hewan yang mengalami fertilisasi eksternal.
Katak merupakan hewan yang melakukan proses berkembang biak dengan cara pembuahan eksternal. Sel telur betina akan dilepaskan ke dalam air agar kelembapannya dapat terjaga dengan baik. Begitupun dengan sel sperma yang akan dilepaskan oleh hewan jantan ke dalam air.
Secara tidak sengaja, keduanya kemudian bertemu sehingga terjadilah proses pembuahan eksternal di dalam air. Pada katak macan tutul proses pembuahan eksternal memiliki cara tersendiri, berbeda dengan pembuahan eksternal pada umumnya.
Ketika betina melepaskan sel telur, maka katak jantan akan menaiki bagian punggung katak betina. Ketika itulah terjadi adanya proses pembuahan eksternal. Pembuahan eksternal dapat terjadi pada katak macan tutul setelah katak betina melepaskan sel telurnya.
Saat proses pembuahan pada katak berhasil, maka zigot akan mulai terbentuk. Kemudian zigot ini mengalami perkembangan dan berubah menjadi berudu. Berudu memiliki bentuk yang menyerupai ikan yang mempunyai ekor. Kemudian dari berudu ini akan terus berkembang dan menjadi seekor katak dewasa. Seekor katak dewasa ini tidak lagi memiliki ekor seperti yang terjadi pada berudu.
Hewan selanjutnya yang mengalami pembuahan eksternal adalah ikan salmon. Ikan salmon biasanya akan berenang dengan jarak yang begitu jauh untuk dapat kembali ke tempat di mana ikan salmon bertelur. Biasanya hulu sungai menjadi tempat kelahiran bagi ikan salmon.
Oleh karena itu, ikan salmon betina akan berenang menuju hulu sungai untuk bertelur sebagai sarangnya. Ikan salmon betina akan mengeluarkan sel telur dapat jumlah banyak yakni sekitar 5000 butir. Di mana nantinya sel telur ini dilindungi oleh sebuah selaput yang tipis.
Sementara itu, ikan salmon jantan akan bergerak mendekati sarang ikan salmon betina dan melepaskan sel sperma di atas sarang tersebut. Di sarang yang penuh dengan air itu kemudian kedua sel telur yakni sel telur betina dan sel sperma bertemu.
Sel telur sperma akan menembus dari lapisan selaput tipis yang terdapat pada sel telur. Di sinilah terjadinya proses pembuahan secara eksternal yang terjadi pada sel telur dan sel sperma. Kemudian setelah adanya pembuahan akan terbentuk sebuah embrio atau calon bayi.
Di dalam embrio ikan salmon sudah terdapat makanan bagi embrio. Uniknya, induk ikan salmon tidak menjaga keberadaan telur sampai menetas. Induk ikan salmon umumnya dapat menghasilkan sekitar 7 kali hanya saja setelah itu sebagian besar induk ikan salmon akan mati. Sementara itu, sebagian lainnya akan kembali lagi ke laut.
Lain halnya dengan anak ikan salmon yang akan bertahan hidup di sungai setelah mengalami penetasan hingga berusia 6 bulan sampai tiga tahun. Setelah itu, anak ikan salmon ini akan kembali lagi ke laut seperti induknya.
Ikan grunion mengalami proses perkembangbiakan yang berbeda dengan ikan pada umumnya sehingga tergolong unik. Ikan grunion betina akan berenang menuju pantai kemudian bagian ekornya akan dikubur di pasir pantai. Ketika bagian ekor betina ini tenggelam, ikan grunion akan memutar balikan badannya kemudian menggali bagian ekornya lebih dulu sampai bagian sirip dada.
Di sanalah ikan grunion akan mengalami proses bertelur. Kemudian ikan grunion jantan akan mendekati bagian yang dijadikan tempat bertelur ikan grunion betina. Delapan ikan grunion jantan akan mencoba untuk membuahi sel telur betina yakni dengan cara mengelilinginya. Kemudian ikan grunion jantan akan melepaskan susunya.
Di sana ikan grunion jantan akan membuahi sel telur sehingga terjadilah proses pembuahan secara eksternal. Setelah melepaskan susunya, ikan grunion jantan akan kembali ke laut dan air susu yang dikeluarkan akan mengalir ke bagian bawah dari tubuh betina sampai bertelur. Ketika air susu tersebut mengenai bagian sel telur maka proses pembuahan dapat terjadi.
Hewan selanjutnya yang mengalami proses pembuahan secara eksternal adalah salamander. Salamander merupakan hewan yang memiliki bentuk seperti kadal. Di mana salamander ini memiliki bentuk tubuh yang ramping dengan ekor yang panjang. Salamander dapat tinggal fi tempat yang berair dan lembab karena salamander memiliki kulit yang cukup lembab.
Hewan salamander betina akan melepaskan sel telurnya di dalam air yang menjadi habitatnya yakni kolam, sungai maupun danau. Kemudian salamander jantan akan melepaskan sel sperma di tempat yang sama. Kedua sel tersebut kemudian bertemu sehingga terjadilah proses pembuahan eksternal.
Terumbu karang termasuk hewan yang melakukan cara berkembang biak dengan pembuahan secara eksternal. Pembuahan eksternal ini terjadi saat semua jenis terumbu karang yang ada di suatu daerah secara bersama-sama melepaskan sel telur jantan dan betina.
Sel telur kemudian bergerak karena adanya arus dari air laut sedangkan sperma dapat bergerak sendiri tanpa bantuan. Keduanya sama-sama bergerak hingga kemudian secara tidak sengaja sel telur dan betina bertemu.
Ketika keduanya bertemu terjadilah proses pembuahan secara eksternal. Proses pembuahan eksternal pada terumbu karang ini kemudian menghasilkan larva. Larva ini kemudian tumbuh berkembang menjadi polip dan dari polip akan berkembang menjadi terumbu karang yang baru.
Cumi-cumi adalah hewan yang memiliki bentuk tubuh seperti gurita. Cumi-cumi mengalami proses pembuahan secara eksternal yakni pada bagian rongga mantel betina. Jenis kelamin pada cumi-cumi terpisah di mana terdapat satu gonad pada bagian tubuhnya.
Cumi-cumi jantan akan memindahkan sperma kepada cumi-cumi betina. Biasanya hal ini terjadi ketika masa pendekatan yang berlangsung rumit. Kemudian cumi-cumi tersebut mengalami pembuahan. Setelah adanya proses pembuahan, cumi-cumi betina akan bertelur.
Di mana telur cumi-cumi ini dilindungi oleh lapisan seperti agar-agar. Massa telur cumi-cumi ini akan ditempel di dasar laut atau permukaan laut yang keras. Ada beberapa juga telur cumi-cumi yang dibiarkan mengapung di air.
Telur cumi-cumi kemudian menetas menjadi larva yang memiliki ukuran kecil dan transparan. Pada masa menjadi larva, makanan diambil dari kantung kuning telur yang mengandung nutrisi. Selama menjadi larva, maka larva akan berkembang dan tumbuh bagian tubuh yang khas.
Ketika proses ini pula akan terjadi pergantian kulit. Larva ini kemudian tumbuh menjadi cumi-cumi remaja. Saat fase cumi-cumi remaja, maka akan terus melatih kemampuan berenang hingga menjadi cumi-cumi dewasa.
Hewan selanjutnya yang mengalami pembuahan eksternal adalah bintang laut. Pembuahan pada bintang laut terjadi di dalam air. Di mana bintang laut betina akan melepaskan sel telur ke dalam air. Kemudian diikuti dengan pelepasan sel sperma oleh bintang laut jantan.
Sperma akan bergerak menuju sel telur dengan menggunakan ekornya. Ketika sel sperma telah sampai bertemu dengan sel telur, maka sel sperma akan mengeluarkan bahan kimia. Bahan kimia ini berfungsi untuk memecahkan lapisan yang melindungi sel telur.
Setelah lapisan sel telur pecah, maka proses pembuahan akan terjadi. Sel telur betina akan dibuahi oleh sel sperma kemudian terjadilah proses pembentukan embrio bintang laut. Embrio ini kemudian berkembang menjadi larva mikrospis yang memiliki lengan silia.
Larva akan mengambang bebas di air kemudian setelah mencapai kematangan larva akan berada di dasar laut. Dasar laut menjadi tempat berkembangnya bintang laut. Proses menjadi larva ini akan berlangsung selama beberapa Minggu bahkan bulan. Di mana setelah larva dewasa kemudian akan memadat dan berubah menjadi bintang laut dewasa.
Teripang termasuk hewan yang melakukan proses pembuahan secara eksternal. Teripang betina akan melepaskan sel telur ke dalam air. Di waktu yang bersamaan teripang jantan akan melepaskan sel sperma. Secara tidak sengaja, keduanya akan bertemu dan terjadi proses pembuahan secara eksternal.
Peluang terjadinya proses pembuahan pada teripang tergolong unik. Di mana teripang jantan harus mengeluarkan banyak sperma. Begitupun dengan teripang betina harus mengeluarkan banyak sel telur. Bahkan hingga ratusan ribu sel yang dikeluarkan.
Dengan begitu kemungkinan terjadinya pembuahan semakin besar. Selain itu, keberhasilan pembuahan ini bergantung pada teripang jantan dan betina yang berada dalam tempat dan waktu yang sama. Adanya hal ini akan membuat pembuahan menghasilkan banyak keturunan.
Setelah proses pembuahan berhasil, maka akan terbentuk larva. Larva teripang ini akan ikut terbawa arus air sampai dewasa. Hal ini bertujuan agar larva dapat menempel pada dasar laut seperti induk teripang. Selain melakukan pembuahan, beberapa spesies teripang juga melakukan perkembangbiakan dengan cara aseksual.