Interaksi sosial adalah salah satu materi dasar dalam ilmu sosiologi yang menjadi materi wajib untuk dipelajari.
Pengertian dari interaksi sosial adalah suatu hubungan dan pengaruh timbal balik antar individu, antar individu dengan kelompok dan antar kelompok.
Bisa dikatakan juga bahwa interaksi sosial adalah suatu proses saling mempengaruhi tindakan individu dan kelompok lewat simbol – simbol dan bahasa tertentu.
Secara sederhana, interaksi sosial adalah materi yang membahas mengenai bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lainnya dalam kehidupan sosial dan bermasyarakat.
Tanpa interaksi sosial, bisa dipastikan tidak akan ada bentuk kehidupan bersama di dunia ini. Terdapat interaksi sosial asosiatif dan disosiatif beserta contohnya yang mempengaruhi kehidupan manusia.
Proses sosial yang terjadi merupakan salah satu interaksi timbal balik atau saling mempengaruhi antara sesama manusia yang akan berlangsung di lingkungan masyarakat hingga seumur hidupnya.
Maka definisi dari interaksi sosial yaitu bisa dikatakan bahwa interaksi sosial merupakan suatu hubungan yang ada antara dua individu manusia atau lebih, dimana perbuatan dari keduanya dapat mengubah, mempengaruhi dan bahkan membawa perbaikan dalam perilaku individu lainnya.
Ciri Interaksi Sosial
Untuk dapat dikatakan telah terjadi suatu interaksi sosial maka kita bisa melihat dari ciri – cirinya. Penjelasan mengenai ciri – ciri interaksi sosial yaitu:
Interaksi sosial terjadi pada berbagai lingkungan sosial yang berbeda, seperti pada lingkungan sekolah, pekerjaan, masyarakat dan dalam lingkungan keluarga.
Keluarga adalah kesatuan sosial terkecil yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Terkadang dalam keluarga juga terdapat anggota keluarga lainnya (extended family) seperti kakek, nenek, paman, bibi dan lainnya.
Interaksi sosial yang dilakukan antara anggota keluarga biasanya akan sesuai dengan status dan norma kehidupan yang dianut setiap keluarga tersebut.
Beberapa contoh interaksi sosial di lingkungan keluarga yaitu:
Terdapat dua syarat utama yang menjadi patokan dari interaksi sosial yaitu terjadinya kontak sosial berupa pertemuan kedua pihak atau lebih yang dilakukan secara fisik menggunakan alat ataupun tanpa alat.
Kontak sosial ini bisa berupa kontak sosial langsung dan tidak langsung dengan melalui perantara.
Syarat kontak sosial yang kedua adalah komunikasi, yaitu terjadinya suatu proses penyampaian pesan, ide dan gagasan dari satu pihak ke pihak lainnya agar tercapai upaya saling mempengaruhi antara kedua pihak tersebut.
Komunikasi bisa dibedakan menjadi komunikasi verbal yang dilakukan secara lisan atau tertulis, dan komunikasi non verbal yang menggunakan gestur tubuh.
Interaksi sosial bisa terjadi di mana saja termasuk dalam lingkup keluarga.
Dengan mengetahui seluk beluk mengenai interaksi sosial maka diharapkan bahwa seorang individu dapat menentukan sendiri mana interaksi yang membawa pengaruh positif dan mana yang negatif atau merupakan bentuk – bentuk disosiatif.