Sosiologi

5 Contoh Interaksi Sosial yang Mengarah pada Perpecahan

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kamu tentunya sudah sering menjumpai adanya perselisihan antar teman-teman sekolahmu karena hal tertentu atau mungkin kamu pernah tidak akur bersama teman dekatmu.

Kejadian di atas merupakan salah satu jenis interaksi sosial mengarah kepada perpecahan yang umum ditemukan di kehidupan manusia, termasuk di lingkungan pelajar.

Secara umum, interaksi sosial diartikan sebagai jalinan antara dua atau lebih orang dan kelompok di mana melibatkan adanya komunikasi atau aktivitas timbal balik. Interaksi sosial dapat dibagi menjadi dua, mengarah kepada perpecahan dan persatuan.

Jika kamu adalah pelajar SD dan mempelajari mata pelajaran IPS atau pelajaran Sosiologi untuk siswa SMA, tetapi masih bingung dengan konsep hubungan antar manusia ini, yuk coba intip pemaparan berikut.

Pengertian Interaksi Sosial 

Secara sederhana, interaksi sosial adalah jalannya suatu kegiatan sosialisasi. Interaksi sosial dapat didefinisikan sebagai jalinan dinamis dilakukan baik di antara dua atau lebih individu, kumpulan individu, maupun di antara individu dan sekumpulan individu lainnya.

Interaksi sosial yang mengarah kepada perpecahan dikenal sebagai interaksi disosiatif. Interaksi disosiatif disebabkan karena terjadi pertentangan di antara banyaknya tanggapan dari berbeda orang.

Interaksi Sosial Disosiatif

Langkah interaksi disosiatif dapat dibagi menjadi tiga, diantaranya adalah: 

  • Persaingan 

Persaingan adalah bentuk interaksi disosiatif jika suatu individu atau sekumpulan individu berusaha memperoleh sesuatu dengan berbagai cara kompetitif. 

Kontravensi dapat diartikan sebagai bentuk persaingan melibatkan adanya perselisihan antar relasi sesama manusia. 

  • Konflik

Konflik merupakan upaya suatu kelompok atau suatu orang dalam mengalahkan lawannya. 

Sementara, interaksi sosial yang cenderung mempersatukan antar individu dikenal dengan interaksi asosiatif. Proses interaksi ini terjadi karena kehidupan manusia sebagai makhluk yang membutuhkan orang lain agar selalu bersama dan tidak sendirian.

Interaksi Sosial Asosiatif

Jenis interaksi asosiatif dapat dibagi menjadi empat, seperti : 

Kerja sama adalah jenis jalinan sosial paling banyak dijumpai. Kerja sama adalah bentuk kegiatan sosialisasi agar suatu kelompok dapat memperoleh dan melengkapi pencapaiannya tertentu.

Akomodasi bertujuan agar mengurangi terjadinya konflik di antara kedua individu. Akomodasi menciptakan adanya perdamaian sehingga suatu kelompok dapat hidup harmonis dengan sesamanya. 

Asimilasi terjadi jika suatu masyarakat sudah tidak mengenal adanya perbedaan dengan sesamanya. Contohnya, orang-orang di sekitarmu menggunakan model baju terkini di mana sama digunakan dari orang di luar negeri.

Akulturasi merupakan adanya pembauran antara satu budaya dengan budaya lainnya. Hal ini bisa berupa campuran antara suatu kebudayaan dan agama. Contohnya adalah Masjid Cheng Ho di mana desain bangunannya dipadukan dengan kebudayaan Tionghoa dan Palembang.

5 Contoh Interaksi Sosial yang Mengarah Kepada Perpecahan

Jika kamu sudah baca paragraf di atas mengenai interaksi disosiatif, kamu tahu terdapat tiga proses dalam bersosialisasi yang mengarah kepada perpecahan tersebut. 

Kamu dapat melihat contohnya di bawah ini agar lebih tahu fenomena interaksi sosial mengakibatkan pertentangan antar individu dan antar kelompok, seperti kamu bersama teman-temanmu. 

  • Persaingan agar Menjadi Juara Kelas

Kondisi ini termasuk dalam interaksi disosiatif bentuk persaingan. Setiap pelajar, seperti kamu pasti pernah ingin mendapat nilai terbaik agar mendapat ranking pertama.

Maka itu, banyak para pelajar berusaha keras supaya mengurangi mendapat nilai terbaik dan tidak remedial saat ujian. Karena tidak hanya satu siswa saja yang melakukan ini, maka hal ini dapat terjadi secara kompetitif.

Perpecahan terjadi jika adanya kompetisi tidak sehat, seperti menyontek saat ujian atau berusaha menjatuhkan teman berprestasi karena iri merasa tidak lebih kompeten darinya.

  • Menyebarkan Kejelekan Orang Lain

Menyebarkan kabar buruk orang lain atau sering disebut sebagai ghibah juga termasuk di sini, karena dapat memicu adanya perselisihan. Siapapun dari kita tentunya tidak suka apabila seseorang membicarakan kejelekan kita.

Menyebarkan aib orang lain dapat membuatnya dijauhi. Hal ini dapat menimbulkan perpecahan karena sudah berkurangnya keharmonisan di antara kelompok sekitarnya.

  • Tawuran Antar Pelajar

Jika kamu sering menonton berita, tentunya sudah tak asing lagi dengan fenomena ini. Tawuran adalah percecokan beberapa kelompok yang biasa dijalankan secara bersamaan.

Penyebab tawuran bisa beragam, di mana permasalahan pokoknya karena suatu kelompok merasa tersinggung atau tidak terima dari suatu perilaku dan perkataan dari kelompok lainnya. Penyebabnya dapat berupa seperti penyebaran rumor negatif, penghinaan dan adanya persaingan antar pelajar.

  • Penyebaran Gosip/Hoax 

Sama dengan poin nomor 2, di mana penyebaran berita bohong dapat menimbulkan perselisihan kontravensi apalagi kalau informasi yang disebar tidak menyenangkan.

Karena, penyebaran kabar bohong bersifat menjelekkan lainnya dapat memicu pertentangan sehingga mengurangi fungsi bersosialisasi secara sehat antar kelompok. Hal ini semakin tidak baik apabila penerima tidak memahami benar mengenai kebenaran informasi tersebut. 

  • Tidak Hidup Saling Bertoleransi 

Kalian tentunya masih ingat beberapa konflik antar suku seperti Tragedi Sampit yang menyebabkan banyaknya korban jiwa atau konflik antara pemeluk agama karena merasa kepercayaannya tidak dihargai.

Hal ini tentu memicu adanya konflik dalam memecahkan kerukunan antar etnis atau pemeluk agama lainnya. Agar mencegah hal ini, kamu perlu bersikap toleransi jika ada temanmu dari suku atau agama lain.

Misalnya, tidak menghina temanmu yang berkulit gelap atau mengganggu saat temanmu merayakan hari raya agamanya. Karena, setiap dari kita apapun latar belakang dan kepercayaannya berhak untuk dihargai keberadaannya.