Bumi ini di dominasi oleh wilayah perairan yang sangat luas dengan karakteristik yang berbeda. Perairan juga disebut ekosistem, yang berarti seluruh wilayah perairan beserta interaksinya dengan flora, fauna dan organisme di sekitarnya.
Ada banyak jenis perairan yang bisa kamu temui di sekitarmu, mulai dari perairan alami maupun buatan. Untuk memudahkanmu memahami apa saja contoh lingkungan perairan, simak dan baca artikel ini hingga akhir.
Lingkungan perairan dapat diartikan juga dengan ekosistem air. Ekosistem air adalah seluruh lingkungan berbasis air dengan adanya interaksi antara tumbuhan, hewan dan organisme hidup dengan unsur kimia dan unsur fisik yang ada.
Ada banyak contoh lingkungan perairan yang bisa kamu temui di sekitarmu. Jika yang terlintas dalam pikiranmu hanyalah lingkungan air tawar dan air laut saja, kamu harus mengetahui lebih rinci contoh-contoh lingkungan perairan yang ada di dalam kedua ekosistem ini. Berikut daftarnya!
Laut adalah wilayah air yang menghubungkan antara daratan berdasarkan geografis, ekologis, serta segala unsur yang ada di dalamnya dengan batas tertentu yang telah ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan. Ekosistem laut ini menjadi ekosistem terbesar, karena hampir menguasai 70% permukaan bumi.
Karena luasnya laut dan aneka ragam makhluk hidup yang terdapat di dalamnya, sehingga lautan menjadi rumah bagi berbagai spesies air. Ada lima samudra utama yang mendominasi bumi, yakni Samudra Pasifik, Samudra Hindia, Samudra Arktik, Samudra Atlantik, dan Samudra Selatan (Antartika).
Di tiap-tiap samudra ini memiliki ekosistem kehidupan yang berbeda. Perairan Arktik dan Samudra Selatan karena suhunya yang sangat rendah tentu spesies yang hidup akan berbeda dengan Samudra Hindia dan Pasifik karena cenderung lebih hangat.
Istilah estuari mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Perairan estuari ini umumnya disebut dengan muara.
Contoh muara yang sering kamu jumpai ialah mulut sungai, teluk pesisir, dan rawa pasang surut. Perairan ini merupakan perairan yang unik karena menjadi tempat antara aliran sungai dan laut terbuka bertemu.
Dengan kondisi yang semacam ini, perairan estuari memiliki salinitas atau kadar garam lebih tinggi daripada air tawar (sungai), tetapi lebih rendah dibandingkan dengan salinitas air laut.
Perairan ini memiliki ekosistem yang khas karena jenis sirkulasi air yang khusus sehingga spesies dan organisme yang hidup dapat mengambil nutrisi tanaman dan memroduksi makanan sendiri.
Pesisir merupakan wilayah yang membentang ratusan kilometer dari garis pantai menuju ke laut yang lebih dalam. Pesisir juga diartikan sebagai daerah peralihan antara ekosistem darat dengan ekosistem laut sehingga ekosistemnya beraneka ragam.
Dalam ekosistem ini, air dan tanah bergabung sehingga fauna seperti siput, kepiting, udang, lobster, dan ikan dapat ditemukan di perairan ini. Sedangkan untuk tumbuhan dan ganggang terdapat di dasar pesisir pantai.
Terumbu karang bisa kamu temukan di kedalaman laut mulai dari 7-15 meter. Namun, terumbu karang lunak biasanya terdapat di kedalaman 50-70 meter. Para ahli berpendapat, perairan terumbu karang menjadi perairan dengan ekosistem yang paling kaya.
Diketahui ekosistem terumbu karang dihuni oleh 93.000 spesies, bahkan diperkirakan hingga satu juta spesies yang tinggal di perairan ini. Tingkat kejernihan air terjaga, arus, salinitas dan suhu dalam kadar yang pas menjadikan perairan ini menyimpan segudang sumber daya atau persediaan makanan dan bahan obat-obatan bagi manusia hingga masa mendatang.
Hampir jutaan penduduk Indonesia bergantung pada ekosistem terumbu karang ini. Hal ini disebabkan keindahan pemandangan bawah laut terumbu karang yang menjadi habitat beragam jenis ikan bernilai ekonomis tinggi serta sebagai destinasi wisata keindahan alam bawah laut yang mendatangkan banyak keuntungan.
Lotik adalah sistem perairan dengan aliran air yang deras dan bergerak searah seperti sungai, aliran sungai, selokan, atau parit. Aliran air dalam ekosistem lotik ini merupakan faktor penentu bagi organisme dan komponen biotik dalam ekosistemnya. Hal ini disebabkan adanya aliran air yang sangat kuat, sehingga organisme yang tidak mampu bertahan akan tersingkir.
Perairan lotik ini termasuk juga ke dalam perairan terbuka yang mana akan memperoleh kiriman bahan organik yang terbawa dari derasnya aliran air dari hulu atau daratan sehingga spesies yang mungkin kamu temukan di antaranya lalat capung, lalat batu, kumbang, belut dan beragam spesies ikan kecil lainnya. Dalam perairan lotik ini jenis mamalia seperti berang-berang juga mendiaminya.
Selain perairan lotik dengan aliran air yang deras, contoh lingkungan perairan yang selanjutnya adalah perairan lentik. Perairan lentik adalah ekosistem air yang menggenang, seperti danau, rawa, kolam, telaga dan waduk.
Perairan lentik ini menjadi rumah bagi berbagai jenis alga, tumbuhan berakar dan berdaun mengambang, serta fauna spesies invertebrata seperti kepiting dan udang. Selain kepiting dan udang, fauna yang banyak ditemukan diwilayah air menggenang ini contohnya katak, salamander serta reptil seperti buaya dan ular.
Di perairan menggenang yang alami seperti rawa, ekosistem yang ada cenderung dikelilingi oleh vegetasi karena bentuk peralihan antara air dan dataran. Vegetasi rawa terdiri dari tumbuh-tumbuhan menahun yang selalu hijau dan merambat.
Di rawa, banyak ditemukan hewan berukuran kecil seperti protozoa, rotifer, nemotode, larva capung, ikan hingga kura-kura. Untuk jenis ikan yang ada di perairan ini memiliki ciri tertentu karena adaptasi lingkungan yang penuh lumpur seperti ikan lepidosiner dan ceratodus.
Untuk contoh perairan lentik buatan, kamu bisa melihatnya di waduk atau kolam buatan yang ada di lingkungan terdekatmu. Kedua jenis perairan lentik ini biasanya memang tidak mengandalkan aliran air yang tinggi, sehingga ekosistem yang ada juga tidak sebanyak pada jenis perairan lainnya.