15 Contoh Majas Aliterasi dalam Puisi

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pengertian majas sering dikaitkan dengan gaya bahasa yang berbentuk tulisan maupun lisan dalam karangan bebas, maupun karya sastra dalam pengertian syair atau sajak.

Majas digunakan untuk mewakili perasaan dan pikiran penulis yang dituangkan dalam kalimat. Keindahan kalimat akibat penggunaan majas, dapat dilihat dari gaya bahasa yang digunakan oleh penulis. Tidak heran banyak penulis yang menggunakan majas dalam karya-karyanya.

Majas aliterasi merupakan bagian dari jenis- jenis majas dan contohnya yang menggunakan pengulangan konsonan huruf mati. Pengulangan terdapat pada awal kata minimal sebanyak dua kali.

Pengulangan kata bertujuan untuk memperindah bentuk kalimat. Pengulangan kata sengaja dilakukan agar maksud penulis tersampaikan oleh pembaca.

Gaya bahasa dalam majas aliterasi lebih banyak ditemukan dalam karangan bebas, misalnya puisi. Pengulangan kata dalam puisi membuat majas aliterasi lebih jelas maknanya.

Majas aliterasi dalam puisi memperkaya gaya bahasa penulis. Pemanfaatan berbagai ragam kekayaan bahasa membuat puisi semakin hidup dan juga memberikan efek-efek tertentu bagi pembaca puisi.

Keseluruhan gaya bahasa yang dipilih dalam puisi mengungkapkan pikiran dan perasaan penulis. Dengan penggunaan majas aliterasi akan memudahkan pembaca mendapatkan berbagai makna dalam antologi puisi.

Berikut terdapat 15 contoh majas aliterasi dalam puisi yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh 1

Jangan bahagia jika melihat orang lain terjatuh,

tapi bersedihlah ketika melihat orang lain terjatuh. (Trisavitri-kumpulan puisi & quotes)

Contoh 2

Sahabat adalah sosok yang selalu memaafkanmu,

tidak pernah gagal membahagiakanmu,

dan selalu berhasil membuatmu lupakan lukamu. ( Promise – 2017)

Contoh 3

Jika penat penyebab kau pergi, kemarikan,

biar kupeluknya erat-erat, lantas hancur menjadi puing-puing penat tak berarti,

agar kau menetap, tak pergi. (Penat, Anawahyuni99)

Contoh 4

Rindu-rinduku sempat mengintipmu dari balik jendela kamarmu,

lalu kemudian pergi tanpa menemuimu dahulu,

mereka bilang bahwa sudah ada rindu lain bersamamu. (Terlambat – Anawahyuni99)

Contoh 5

Saya hanya menyukai hujan,

bukan termasuk kenangan-kenangan yang pernah terjadi ketika hujan,

misalnya seperti saat saya sedang bersama anda,

kala hujan di luar sana. (Hanya hujan – Anawahyuni99)

Contoh 6

Tak mudah seseorang melupakan masa lalu,

tak mudah seseorang memulai lembaran baru,

tak mudah seseorang berjalan seorang diri,

tidaklah mungkin jika semua tak dimulai dari seseorang yang membantunya. (Rindu sendiri – Peniel Raja Tobing)

Contoh 7

Biarkan kan ku isi dengan diriku sendiri,

dan dengan kumpulan kapas putih senja hari,

ku akan bermain sendiri. (Elegi senja – Azizahazahra)

Contoh 8

Tanganku mengetuk pintu, tak ada jawaban.

Aku tendang pintu, pintu terbuka.

Di balik pintu ada lagi pintu. (Sajak tangan – W. S. Rendra)

Contoh 9

Hidup tidaklah untuk mengeluh dan mengadu,

hidup adalah untuk mengolah hidup,

bekerja membalik tanah, memasuki rahasia langit dan samodra,

serta mencipta dan mengukir dunia. (Sajak seorang tua untuk isrtinya – W. S. Rendra)

Contoh 10

Karena sesungguhnyalah kita bukan debu,

meski kita telah reyot, tua renta dan kelabu.

Kita adalah kepribadian,

dan harga kita adalah kehormatan kita. (Sajak seorang tua untuk istrinya – W. S. Rendra)

Contoh 11

Kini batinku kembali mengenang,

udara panas yang bergetar dan menggelombang, bau asap, bau keringat,

suara ledakan dipantulkan mega yang jingga,

dan kaki langit berwarna kesumba.

Kami berlaga, memperjuangkan kelayakan hidup umat manusia. (Sajak seorang tua tentang Bandung lautan api – W. S. Rendra)

Contoh 12

Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan,

yang ke dua dilahirkan tetapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua.

Rasa-rasanya memang begitu.

Bahagialah mereka yang mati muda. (Catatan seorang demonstran – Soe Hok Gie)

Contoh 13

Makin aku belajar sejarah, makin pesimis aku,

makin lama makin kritis dan skeptis terhadap apapun. (Catatan seorang demonstran – Soe Hok Gie)

Contoh 14

Kita, generasi kita ditugaskan untuk memberantas generasi tua yang mengacau.

Generasi kita yang menjadi hakim atas mereka yang dituduh koruptor-koruptor tu,

seperti… Kitalah yang akan menjadi generasi yang memakmurkan Indonesia. (Catatan seorang demonstran – Soe Hok Gie)

Contoh 15

Bulan purnama raya masuk ke perut babu.

Lalu naik ke ubun-ubun menjadi mimpi yang gemilang.

Menjelang pukul dua,

rembulan di jalan raya, dengan rok satin putih,

dan parfum yang tajam baunya. (Sajak bulan purnama, W. S. Rendra)

Majas aliterasi menggunakan pengulangan objek yang nyata dalam kalimat. Misalnya dalam puisi berikut: Dara damba daku, datang dari danau, duga dua duka, dia dalam diriku.

Dalam kalimat tersebut pengulangan terasa sangat jelas pada objek tertentu. Sehingga, maksud yang disampaikan penulis juga tersampaikan dengan jelas kepada pembaca.

Menurut KBBI (kamus besar bahasa Indonesia), sajak awal pada majas aliterasi bertujuan untuk mendapatkan kesedapan bunyi. Biasanya majas aliterasi digunakan dalam diksi puisi.

Pilihan kata yang indah membuat indah puisi yang dibuat oelh penulis. Semakin indah puisi yang dibuat, makna yang didapat pun lebih tersampaikan dengan jelas pada pembaca.

Demikian 15 contoh majas aliterasi dalam puisi yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

fbWhatsappTwitterLinkedIn